Oleh: Dr. Muhsin Labib
Dia adalah satu dari lima siswa terbaik saat saya mengabdi sebagai pengajar di Yapi Bangil. Karena itu, dia dan empat teman sekelasnya dipilih sebagai penerima beasiswa studi lanjutan di Qom Iran oleh Ustaz Zahir Yahya yang saat itu memegang kepemimpinan.
Saat saya melanjutkan studi dan melakukan kajian pustaka tentang Wilayatul Faqih selama satu tahun di Qom, dia menawarkan jasa membantu saya dalam banyak urusan. Dengan tulus, meski sibuk belajar, dia menemani saya menjelajahi beragam perpustakan juga toko buku dan mengunjungi sejumlah ulama di kota suci itu.
Sebagai produk unggulan komunitas Ahlulbait di Indonesia, saat kembali ke Tanah Air, dia mampu menghadirkan diri dalam komunitas sebagai narasumber dan pendakwah yang aktif memenuhi undangan ceramah di banyak kota di Indonesia.
Selain cerdas dalam berwacana, dia juga berjiwa aktivis. Karena itulah dia dipilih secara bulat sebagai Ketua Dewan Pengurus Wilayah Ahlulbait Indonesia (ABI) Jawa Tengah. Di bawah kepemimpnannya, ormas ABI di Jateng melakukan banyak terobosan besar terutama dalam menggalang konsolidasi internal dan komunikasi eksternal dengan banyak pihak di luar komunitas. Perilakunya yang santun dan pandangannya yang konsisten membentuk karakter pemimpin yang populis sekaligus tangguh dalam menjalankan peran keorganisasian.
Kepergiannya dalam usia muda, setelah bersabar menghadapi aneka ujian sakit, merupakan musibah kehilangan yang tak tergantikan.
Semoga Allah Swt melimpahi Ustaz Thoha Musawa dengan rahmat dan ampunan serta syafaat Nabi Saw serta Ahlulbait a.s. Semoga Allah melindungi dan menganugerahkan ketabahan atas keluarga yang ditinggalkannya.