Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Keagungan Peran Imam Jawad, Imam Hadi, dan Imam Hasan al-Askari dalam Perkembangan Islam Syiah

Islam Syiah mencapai puncak perkembangan yang luar biasa pada masa kepemimpinan Imam Jawad, Imam Hadi, dan Imam Hasan al-Askari a.s. Masa-masa ini menandai salah satu periode paling signifikan dalam sejarah Islam, baik dari segi kuantitas maupun kualitas penyebaran ajaran Syiah. Hal ini ditegaskan oleh Pemimpin Revolusi Islam, Imam Khamenei, dalam sebuah majelis duka memperingati syahadah Imam Hadi pada 4 Januari 2025. Dalam pidatonya, Imam Khamenei menyoroti kontribusi besar yang diberikan oleh tiga imam ini, yang berhasil mengubah wajah Islam Syiah dan memperluas pengaruhnya ke berbagai wilayah.

Perkembangan Luar Biasa Islam Syiah pada Masa Tiga Imam

Dalam pernyataannya, Imam Khamenei menegaskan bahwa tidak ada periode dalam sejarah Islam di mana Islam Syiah berkembang sepesat dan sedalam pada masa Imam Jawad, Imam Hadi, dan Imam Hasan al-Askari a.s. “Selama era mereka, Baghdad dan Kufah menjadi pusat utama Islam Syiah, menjadi tempat berkumpulnya ulama, pelajar, dan pengikut Syiah dari berbagai penjuru,” ungkap beliau.

Beliau menjelaskan bahwa peran tiga imam ini tidak hanya terbatas pada peningkatan jumlah pengikut, tetapi juga pada kualitas ajaran yang mereka sampaikan.

Imam Jawad, yang dikenal karena kecerdasan luar biasanya, berhasil menanamkan ajaran Syiah meski dihadapkan pada tekanan besar dari pemerintah Abbasiyah. Sementara itu, Imam Hadi dan Imam Hasan al-Askari memainkan peran penting dalam memperkuat ajaran Syiah di tengah tantangan politik dan sosial yang semakin kompleks. Melalui ajaran, surat-surat, dan doa-doa mereka, ketiga imam ini mampu mempertahankan serta memperluas pengaruh Islam Syiah.

Kritik terhadap Kurangnya Perhatian pada Tiga Imam Agung

Imam Khamenei juga menyampaikan kritiknya terhadap minimnya perhatian yang diberikan kepada Imam Jawad, Imam Hadi, dan Imam Hasan al-Askari a.s. dalam literatur keagamaan, khotbah, maupun karya seni. “Sayangnya, dalam penulisan sejarah, buku-buku, bahkan ceramah agama, kehidupan dan ajaran tiga imam mulia ini sering terabaikan. Padahal, kontribusi mereka sangat besar dalam mengokohkan fondasi Islam Syiah hingga seperti sekarang,” tegas beliau.

Beliau mengajak para peneliti, sejarawan, dan seniman untuk lebih banyak mengeksplorasi kehidupan dan ajaran tiga imam ini. Menurut beliau, perlu ada lebih banyak karya, baik dalam bentuk buku, film, maupun seni lainnya, untuk mengenalkan jasa-jasa mereka kepada umat Islam dan dunia pada umumnya.

Salah satu kontribusi besar Imam Hadi (a.s.) yang disoroti oleh Imam Khamenei adalah Ziyarat al-Ja’ami’ah al-Kabirah, sebuah doa yang dianggap sebagai warisan tak ternilai. Beliau menyebut doa ini sebagai permata yang luar biasa dalam literatur Islam. “Jika bukan karena usaha Imam Hadi a.s., kita tidak akan memiliki doa yang luar biasa ini. Ziyarat ini mencerminkan kedalaman ilmu beliau, yang berakar pada ayat-ayat Al-Quran dan hakikat murni Islam Syiah,” jelas Imam Khamenei.

Doa ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan terhadap keutamaan para imam, tetapi juga menjadi panduan spiritual bagi umat Islam. Dalam doa ini terkandung makna-makna mendalam tentang tauhid, kenabian, imamah, serta nilai-nilai Islam yang abadi. Hal ini menunjukkan betapa Imam Hadi (a.s.) memiliki pengetahuan yang sangat luas dan mendalam.

Kebutuhan Akan Produksi Karya Seni dan Sastra

Imam Khamenei juga menyinggung tentang pentingnya produksi karya seni dan sastra yang mengangkat kehidupan para imam ini. Dalam majelis tersebut, beliau menyebutkan sebuah novel yang baru-baru ini beliau baca, yang menggambarkan salah satu mukjizat Imam Jawad a.s. Novel tersebut menurutnya memberikan wawasan baru tentang kehidupan Imam Jawad, namun jumlah karya serupa masih sangat terbatas. “Kita membutuhkan lebih banyak karya yang menggambarkan keutamaan dan peran para imam ini,” ujar beliau.

Beliau juga menekankan bahwa produksi karya seni, termasuk novel, film, dan dokumenter, dapat menjadi cara yang efektif untuk mengenalkan para imam ini kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. Karya-karya semacam itu akan membantu memperkuat hubungan spiritual dan intelektual umat dengan para imam, serta menjaga warisan mereka tetap hidup di hati umat Islam.

Ajakan untuk Memahami dan Menyebarkan Ajaran Tiga Imam

Pada akhir pidatonya, Imam Khamenei mengajak semua pihak untuk lebih mendalami kehidupan dan ajaran Imam Jawad, Imam Hadi, dan Imam Hasan al-Askari a.s. Beliau menegaskan bahwa tiga imam ini adalah figur yang memberikan kontribusi luar biasa bagi perkembangan Islam Syiah, sehingga sudah sepatutnya mereka mendapatkan perhatian lebih dalam kajian sejarah, karya seni, maupun khotbah keagamaan.

Ajakan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan dan ajaran para imam ini adalah warisan yang perlu terus digali, dipahami, dan disampaikan kepada generasi mendatang. Dengan demikian, kontribusi mereka yang tak ternilai dalam memperluas ajaran Islam Syiah akan selalu dikenang dan dihargai oleh umat Islam di seluruh dunia.

Sumber: Khamenei.ir

Share Post
No comments

LEAVE A COMMENT