Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Sayyid Ali Khamenei: Dengan Tawakkal, yang Mustahil Menjadi Mungkin

Pemimpin Revolusi Islam, Imam Khamenei, bertemu dengan para ulama, qari, dan hafiz Al-Qur’an yang berpartisipasi dalam Kompetisi Internasional Al-Qur’an ke-41. Pertemuan ini berlangsung pada 2 Februari 2025 di Huseiniyah Imam Khomeini. Dalam kesempatan tersebut, Imam Khamenei menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta atas kelahiran Imam Husain as.

Imam Khamenei menekankan keajaiban Al-Qur’an dalam kata-kata, struktur, konsep, dan sunatullah, menyoroti bahwa kitab suci ini merupakan mukjizat luar biasa yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan manusia dan mengatur kehidupan sosial dengan harmonis. Ia menegaskan bahwa mukjizat Al-Qur’an dan Nabi Muhammad (saw) adalah berkah agung bagi umat manusia. Ia menekankan pentingnya memahami bahwa ketika seseorang membaca Al-Qur’an, mereka sedang berhadapan langsung dengan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Rasul terakhir.

Lebih lanjut, beliau mengulas konsep tawakkul (berserah diri kepada Tuhan) sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an: “Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.” Menurut Imam Khamenei, jika syarat tawakkul terpenuhi, maka janji Ilahi pasti akan terwujud. Ia menegaskan bahwa kepercayaan penuh pada janji Tuhan adalah prasyarat mental untuk mengandalkan-Nya. Ia juga menambahkan bahwa seseorang harus memiliki keyakinan mutlak, tanpa sedikit pun keraguan, bahwa dengan izin Tuhan, bahkan yang mustahil pun bisa menjadi kenyataan.

Dalam kesempatan tersebut, Imam Khamenei mengungkapkan bahwa kemenangan rakyat Gaza atas rezim Zionis dan AS adalah bukti nyata bagaimana yang tampaknya mustahil bisa menjadi kenyataan. Jika dulu ada yang mengatakan bahwa rakyat di wilayah kecil seperti Gaza akan mampu melawan kekuatan besar seperti AS dan keluar sebagai pemenang, tidak ada yang akan mempercayainya. Namun, dengan izin Tuhan, peristiwa yang tampaknya mustahil itu menjadi kenyataan.

Menurutnya, kehadiran aktif dalam perjuangan adalah syarat kedua agar janji Ilahi dapat terwujud. Tuhan telah memberikan manusia bagian dari tanggung jawab dalam setiap urusan. Oleh karena itu, keyakinan kepada janji Tuhan harus disertai dengan aksi nyata agar segala tantangan, betapa pun sulitnya, dapat diatasi. Imam Khamenei menegaskan bahwa perlawanan terhadap Arogansi Global bukan hanya tanggung jawab bangsa Iran, tetapi juga kewajiban umat Islam secara keseluruhan. Namun, perbedaannya adalah Iran memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran ini secara terbuka. Bangsa Iran berani menyatakan realitas bahwa AS adalah agresor, pembohong, penipu, dan kolonialis yang tidak memiliki prinsip kemanusiaan sama sekali. Karena keberanian inilah, lanjutnya, rakyat Iran meneriakkan “Mampus Amerika!” sementara banyak negara lain tidak memiliki keberanian yang sama untuk menantang AS dan memainkan peran mereka dalam perjuangan melawan Arogansi Global. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan hasil yang diharapkan dalam upaya mereka melawan hegemoni dunia.

Dalam bagian lain pidatonya, Imam Khamenei mengungkapkan bahwa ketahanan dan kesabaran bangsa Iran selama 46 tahun dalam menghadapi tekanan dari kekuatan besar dunia adalah kunci utama pertumbuhan negara ini di berbagai bidang. Bukan hanya bangsa Iran tidak mengalami kemunduran akibat tekanan ini, tetapi sebaliknya, mereka telah berkembang dan maju di segala aspek. Sebagai contoh, beliau menyebutkan pelatihan ribuan hafiz dan qari muda sebagai bukti kemajuan spiritual bangsa. Selain itu, Iran juga telah mencapai berbagai pencapaian besar dalam bidang material dan teknologi, semua berkat keteguhan hati rakyatnya dan keyakinan mereka kepada Tuhan.

Ia menambahkan bahwa setiap pencapaian yang telah diraih merupakan hasil dari perjuangan dan keteguhan rakyat Iran dalam mempertahankan kemandirian dan kedaulatannya. Dengan bersandar kepada Tuhan, kemajuan ini akan terus berlanjut hingga bangsa ini mencapai puncak kejayaan dan kedudukan yang diidamkan. Imam Khamenei menekankan bahwa di tengah upaya musuh untuk melemahkan bangsa Iran, keyakinan terhadap janji Tuhan harus tetap menjadi pegangan utama. Tidak ada kekuatan dunia yang mampu mengalahkan mereka yang memiliki iman kuat dan berpegang teguh pada prinsip kebenaran.

Dalam acara tersebut, beberapa peserta terbaik dari Kompetisi Internasional Al-Qur’an yang baru saja diselenggarakan di Kota Mashhad turut mempersembahkan bacaan Al-Qur’an dan ibtihal. Pertemuan ini menegaskan kembali bahwa keajaiban Al-Qur’an bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga pedoman bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan dan mencapai kemenangan, bahkan atas musuh yang tampaknya tak terkalahkan. Dengan izin Tuhan, yang mustahil pun bisa menjadi kenyataan—dan Gaza telah membuktikannya kepada dunia.

Sumber: Khamenei.ir

Share Post
No comments

LEAVE A COMMENT