Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Khamenei Bantah Klaim Perdamaian ala Amerika

Pada tanggal 17 Mei 2025, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Imam Sayyid Ali Khamenei, kembali menggelar pertemuan tahunan dengan para guru dan pendidik dari seluruh penjuru Iran di Husainiyah Imam Khomeini qs. Dalam pertemuan yang sarat makna ini, beliau menyampaikan berbagai pesan penting, baik terkait misi pendidikan nasional maupun situasi global, terutama kejahatan yang sedang berlangsung di Gaza.

Kecaman Pedas atas Kebohongan Presiden Amerika

Dalam pidatonya, Imam Khamenei menanggapi pernyataan terbaru Presiden Amerika Serikat dalam kunjungannya ke kawasan. Beliau menyebut pernyataan itu tidak layak untuk ditanggapi, karena “rendahnya tingkat pernyataan tersebut justru menjadi sumber rasa malu, baik bagi si pengucap maupun bagi bangsa Amerika sendiri.”

Imam Khamenei secara tegas membantah klaim Presiden AS bahwa ia ingin “menggunakan kekuasaan untuk perdamaian.” “Itu adalah dusta,” tandas beliau. “Sejak kapan mereka pernah menggunakan kekuasaan mereka untuk menciptakan perdamaian?”

Beliau mengingatkan bahwa selama ini kekuasaan Amerika justru digunakan untuk membantai rakyat Gaza, menyalakan api peperangan di berbagai penjuru dunia, dan mendukung para antek mereka. Dengan nada penuh ketegasan, Imam Khamenei berkata:

“Mereka menggunakan kekuasaan untuk membekali rezim Zionis dengan bom seberat sepuluh ton yang dijatuhkan ke atas kepala anak-anak Gaza, rumah sakit, dan rumah-rumah penduduk — baik di Gaza, Lebanon, maupun di mana pun mereka bisa.”

Amerika Harus dan Akan Didepak dari Kawasan

Imam Khamenei juga membongkar narasi angkuh yang selama ini diulang oleh para pejabat AS — bahwa negara-negara di kawasan tidak akan bertahan tanpa bantuan Amerika. Mengomentari ulang pernyataan Presiden AS yang pernah berkata bahwa “negara-negara Timur Tengah takkan bisa bertahan sepuluh hari tanpa dukungan Amerika”, Imam Khamenei menyatakan:

“Kini, dalam pendekatan dan kebijakannya, dia masih mencoba memaksakan model itu — seolah negara-negara ini tidak bisa hidup tanpa Amerika. Tapi model ini telah gagal total. Berkat tekad rakyat-rakyat kawasan, Amerika pasti akan terusir dari wilayah ini.”

Dengan kata lain, Imam Khamenei menyerukan agar bangsa-bangsa Muslim di kawasan segera mencabut ketergantungan mereka kepada kekuatan imperialis dan membangun kemandirian serta kekuatan dari dalam.

Rezim Zionis: Sumber Kejahatan dan Fitnah

Imam Khamenei menyebut bahwa rezim Zionis adalah akar dari segala kerusakan, peperangan, dan perpecahan di kawasan. “Rezim ini adalah tumor kanker yang berbahaya dan mematikan,” ujar beliau. “Ia harus dan akan dihilangkan.”

Pernyataan ini mencerminkan posisi tegas Republik Islam terhadap eksistensi rezim penjajah dan menegaskan bahwa perdamaian di kawasan tidak akan terwujud selama kejahatan Zionis dibiarkan berlanjut.

Lebih lanjut, Imam Khamenei menegaskan bahwa Republik Islam terus maju, terlepas dari segala upaya musuh untuk menghambatnya. “Iran hari ini tidak bisa dibandingkan dengan masa lalu,” tutur beliau. “Dengan karunia dan pertolongan Allah, dan meskipun banyak pihak berupaya melemahkannya, Iran tetap berkembang. Dan insya Allah, perkembangan ini akan terus berlipat ganda.”

Beliau menyampaikan optimisme besar bahwa generasi muda Iran akan menyaksikan dan menjadi bagian dari masa depan yang lebih gemilang.

Kekuatan Adalah Kewajiban Strategis

Dalam konteks ini, Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa kekuatan bukanlah pilihan, tetapi kewajiban. Bukan untuk menindas, tetapi untuk menjaga keamanan dan martabat.

“Justru karena kekuatan dapat digunakan untuk menciptakan keamanan dan kedamaian, Republik Islam akan terus meningkatkan kekuatannya setiap hari — meskipun musuh tidak menghendakinya.”

Beliau menegaskan bahwa musuh-musuh Islam menggunakan kekuatan untuk menjatuhkan bom ke rumah sakit, rumah warga sipil, dan anak-anak di Gaza dan Lebanon. Oleh karena itu, satu-satunya bahasa yang dimengerti oleh musuh adalah bahasa kekuatan. Dan kekuatan ini, menurut beliau, tidak hanya sah, tetapi fardhu.

Masa Depan Milik Umat yang Melawan

Di akhir pesannya, Imam Khamenei meyakinkan bahwa masa depan tidak akan dimenangkan oleh kekuatan penindas, melainkan oleh bangsa-bangsa yang teguh melawan. Iran, katanya, telah melalui berbagai upaya sabotase dari musuh, namun tetap berdiri tegak dan bahkan terus berkembang.

“Iran hari ini tak bisa dibandingkan dengan masa lalu. Berkat pertolongan Allah, dan meskipun musuh berupaya merusaknya, Iran tetap maju. Dan insya Allah, akan terus melaju lebih jauh lagi. Pemuda-pemuda kita akan melihat masa depan itu dengan mata kepala sendiri.”

Jalan Perlawanan adalah Jalan Kehormatan

Pesan Imam Khamenei kali ini adalah seruan yang terang dan tegas: dunia tidak akan menjadi lebih adil dengan berharap pada kekuatan Barat, terutama Amerika Serikat. Satu-satunya jalan adalah memperkuat kekuatan internal umat, melawan penjajahan, dan mengusir kekuatan asing dari wilayah-wilayah Muslim.

Selama bom-bom buatan Amerika masih jatuh di Gaza, dan selama rezim Zionis masih bercokol sebagai tumor yang menyebar racun di Timur Tengah, maka jalan perlawanan tidak hanya sah — tetapi niscaya dan mulia.

Pesan-pesan Imam Khamenei pada pertemuan ini seakan merangkai dua medan perjuangan besar: medan pembebasan umat dari penjajahan dan kezaliman global, serta medan pembangunan peradaban Islam melalui pendidikan generasi. Keduanya berjalan beriringan, saling menguatkan, dan menjadi dasar dari janji beliau: bahwa masa depan milik mereka yang beriman, bekerja, dan berharap.

Sumber: Khamenei.ir

Share Post
No comments

LEAVE A COMMENT