Dalam kitab Tahrir al-Wasilah, berkenaan dengan tolok ukur dosa-dosa besar, Imam Khomeini menyebutkan:
- Dosa-dosa besar adalah dosa-dosa yang Al-Qur’an dan riwayat memberikan ancaman (atas pelakunya dengan) siksaan api neraka.
- Dosa-dosa yang dilarang keras oleh syariat.
- Dalil menunjukkan bahwa dosa tersebut lebih besar dari dosa-dosa lainnya.
- Akal menghukumi bahwa dosa “A” adalah dosa besar.
- Dalam pandangan kaum Muslim, berdasarkan hukum Ilahi, telah ditetapkan bahwa dosa “A” termasuk di antara dosa besar.
- Terdapat penjelasan dari Rasulullah Saw dan para Imam as bahwa perbuatan tersebut termasuk di antara dosa-dosa besar.
Selanjutnya, Imam Khomeini mengatakan bahwa dosa-dosa besar banyak sekali jumlahnya. Di antara dosa-dosa besar tersebut adalah:
- Putus asa dari rahmat Allah.
- Merasa aman dari siksa Allah.
- Berdusta atas nama Allah, Rasulullah, atau khalifah nabi (imam).
- Membunuh orang tak berdosa.
- Durhaka kepada kedua orang tua.
- Memakan harta anak yatim secara zalim.
- Melontarkan tuduhan berzina kepada perempuan baik-baik.
- Lari dari medan tempur ketika melawan musuh.
- Memutuskan tali silaturahmi.
- Melakukan sihir.
- Perbuatan zina.
- Homoseksualitas.
- Mencuri.
- Sumpah palsu.
- Mengingkari sumpah.
- Memberikan kesaksian palsu.
- Melanggar janji.
- Bertindak melanggar wasiat.
- Meminum khamar.
- Memakan (mengambil) riba.
- Memakan (mengambil) harta haram.
- Berjudi.
- Memakan bangkai dan darah.
- Memakan babi.
- Memakan daging hewan yang tidak disembelih secara syar’i.
- Mengurangi timbangan.
- Hijrah dengan menjual agama (membelot).
- Membantu orang zalim.
- Bergantung kepada orang zalim.
- Menyimpan hak-hak orang lain.
- Dusta.
- Sombong.
- Boros dan berlebih-lebihan.
- Khianat.
- Menggunjing.
- Mengadu domba.
- Menikmati perbuatan sia-sia.
- Meremehkan kewajiban haji.
- Meninggalkan salat.
- Tidak membayar zakat.
- Bersikeras melakukan dosa kecil.
Adapun menyekutukan Allah SWT dan mengingkari apa yang diperintahkan-Nya serta memusuhi para kekasih Allah SWT termasuk dosa-dosa terbesar di antara dosa-dosa besar.
Sebagaimana telah dijelaskan, berdasarkan fatwa Imam Khomeini, dosa-dosa besar sangat banyak jumlahnya. Di antara dosa-dosa besar lainnya adalah menghina Ka’bah, Al-Qur’an, Rasulullah Saw, dan para Imam Suci; atau memalsukan perkataan mereka dan melakukan bid’ah (mengada-ada dalam hal hukum Tuhan).
Pembagian Lain Dosa
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata: “Dosa-dosa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu dosa-dosa yang diampuni, dosa-dosa yang tidak diampuni, dan dosa-dosa (yang) ada harapan pelakunya (akan) diampuni atau mendapatkan siksa.”
Kemudian, Imam Ali bin Abi Thalib as menambahkan, “Adapun dosa-dosa yang diampuni adalah dosa seorang hamba yang Allah hanya menghukumnya di dunia dan tidak membalasnya di akhirat. Dalam kondisi seperti ini, Allah Mahabijak lagi Mahabesar ketimbang menghukum seorang hamba sebanyak dua kali.
Adapun dosa-dosa yang tak terampuni adalah dosa yang berhubungan dengan hak manusia. Maksudnya, seorang hamba menganiaya orang lain dan tidak memperoleh keridhaan dari pihak yang teraniaya. Tanpa keridhaan pihak yang teraniaya, maka orang yang berbuat aniaya tidak akan mendapatkan ampunan.
Adapun jenis ketiga adalah dosa yang Allah memberikan (kemauan) bertobat kepada hamba-Nya, sehingga hamba tersebut meninggalkan dosa-dosa yang dilakukannya. Dalam kondisi seperti ini, seorang hamba berharap tobatnya diterima dan dia merasa takut jika tobatnya tidak diterima.”
Sumber: Mencegah Diri dari Dosa – Ayatullah Muhsin Qiraati