Kemenangan Gaza baru-baru ini menjadi bukti nyata bahwa perlawanan tetap hidup dan akan terus bertahan, bahkan di tengah tantangan yang paling berat. Peristiwa ini tidak hanya mengguncang tatanan politik dunia tetapi juga memberikan harapan bagi mereka yang percaya pada keadilan dan keteguhan dalam menghadapi kezaliman.
Seperti yang dikatakan oleh Imam Ali Khamenei, “Dimensi dari apa yang telah terjadi di Gaza hampir menyerupai mitos. Sebuah kekuatan besar seperti Amerika Serikat, yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, menyediakan bom penghancur bunker untuk rezim Zionis yang kejam dan haus darah. Mereka membombardir rumah dan rumah sakit dengan brutal, tetapi meskipun demikian, mereka tetap gagal mencapai tujuan mereka.”
Kegagalan Agresi dan Keberhasilan Perlawanan
Selama lebih dari setahun, Gaza menjadi target berbagai kejahatan perang—dari pemboman rumah hingga penghancuran fasilitas keagamaan seperti masjid dan gereja. Namun, seperti yang ditegaskan Imam Khamenei, agresi itu tidak hanya gagal menghancurkan Hamas dan perlawanan, tetapi rezim Zionis akhirnya dipaksa untuk menerima syarat gencatan senjata yang ditentukan oleh pihak yang selama ini mereka coba taklukkan.
“Jika bukan karena dukungan Amerika Serikat,” tambahnya, “rezim Zionis sudah akan runtuh dalam beberapa minggu pertama serangan mereka.”
Kemenangan Gaza mencerminkan kebenaran universal bahwa di mana ada keteguhan, di situ ada kemenangan. Seperti yang dikatakan Imam Khamenei, “Dimana pun ada perlawanan yang dilakukan oleh hamba-hamba Tuhan yang baik, kemenangan adalah sesuatu yang pasti.”
Dampak Global: Momentum untuk Dunia Multipolar
Kemenangan Gaza juga memberikan pelajaran berharga bagi dunia internasional. Konflik ini menjadi pengingat bahwa dunia tidak lagi dapat didikte oleh satu kekuatan tunggal. Dalam konteks ekonomi global, seruan untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang tunggal seperti dolar menjadi semakin relevan.
“Upaya untuk menghilangkan dominasi dolar dalam perdagangan internasional adalah langkah strategis dalam pertempuran ekonomi,” ujar Imam Khamenei, menyoroti pentingnya partisipasi dalam sistem keuangan seperti yang dikembangkan oleh organisasi internasional BRICS. Sistem ini memungkinkan negara-negara untuk memperkuat kedaulatan ekonomi mereka melalui perdagangan berbasis mata uang lokal.
Ketangguhan Sektor Swasta di Tengah Tekanan
Kisah Gaza juga menjadi inspirasi bagi sektor-sektor lain di dunia yang menghadapi tekanan besar, baik melalui sanksi maupun ancaman. Banyak negara telah menunjukkan bahwa inovasi dan ketangguhan dapat tumbuh bahkan di bawah tekanan yang paling berat.
Namun, Imam Khamenei menyoroti perlunya upaya lebih besar untuk menyebarkan kabar baik tentang pencapaian ini. “Sayangnya, karena kekurangan dalam media, banyak orang muda, mahasiswa, dan masyarakat luas tidak mengetahui kabar baik dan pencapaian seperti ini. Penting untuk meluncurkan inisiatif media besar yang membawa harapan kepada dunia,” ungkapnya.
Melangkah Menuju Masa Depan yang Lebih Adil
Kemenangan Gaza adalah pengingat bahwa perlawanan bukan sekadar perjuangan lokal, melainkan simbol dari harapan universal. Di mana pun kezaliman berusaha menghancurkan keadilan, sejarah telah membuktikan bahwa keteguhan hati mampu mengatasi kekuatan yang tampaknya tak terkalahkan.
“Pengalaman ini akan terus berulang,” tegas Imam Khamenei. “Mereka yang menganggap kekuatan perlawanan telah melemah akan melihat bahwa realitas menunjukkan sebaliknya. Sebagaimana mereka yang pernah berpikir bahwa Iran lemah—dari Saddam Hussein hingga kekuatan-kekuatan besar lainnya—semuanya akhirnya runtuh, sementara mereka yang berjuang untuk keadilan semakin kuat.”
Dunia kini memiliki kesempatan untuk belajar dari Gaza: bahwa keberanian, ketahanan, dan solidaritas adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Tidak ada rezim, betapapun kuatnya, yang dapat menghancurkan semangat rakyat yang bersatu untuk mempertahankan hak-hak mereka.
Sumber: Khamenei.ir