Imam Muhammad al-Baqir as, seorang tokoh yang luar biasa dalam sejarah Islam, dikenang sebagai pemuka ilmu dan kebijaksanaan. Beliau adalah Imam ke-5 dalam Mazhab Ahlul Bait, setelah Ayahnya Imam Ali Sajjad as, Imam Husain dan Hasan as, dan datuknya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as.
Berikut adalah kumpulan perkataan dan kesaksian para tokoh dalam sejarah Islam yang mengungkapkan keagungan dan keutamaan beliau:
- Kesaksian Abrasy Kalbi
Abrasy Kalbi berkata, “Engkau adalah putra Rasulullah yang sebenar-benarnya.” Lalu ia berpaling kepada Hisyam dan berkata, “Kami berlepas diri dari kalian, wahai Bani Umayyah! Karena dia ini adalah manusia yang paling alim di kalangan penduduk bumi dengan segala perbendaharaan yang ada di langit dan di bumi.” (Al-Manaqib, jil. 2, hal. 286) - Pujian dari Abu Ishak
Abu Ishak menyatakan, “Aku belum pernah melihat manusia sehebat dia.” (Aimatun, jil. 1, hal. 396) - Pendapat Abdullah bin Atha Makki
Abdullah bin Atha Makki mengungkapkan, “Aku selalu melihat para ulama menjadi tidak berarti di hadapan Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husain (Imam Baqir as). Aku sendiri pernah menyaksikan Hakam bin Utaibah, seorang tokoh terkemuka, tampak seperti anak kecil di pangkuan pengasuhnya saat berada di hadapan Imam Muhammad Baqir as.” (Bihar al-Anwar, jil. 1, hal. 82) - Komentar Hakam bin Utaibah
Mengenai firman Allah, “Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda (mutawassimin),” Hakam bin Utaibah berkata, “Demi Allah, Muhammad bin Ali (Imam Baqir as) adalah termasuk kelompok tersebut.” (Kasyf al-Ghummah, hal. 212) - Surat Abdul Malik bin Marwan
Abdul Malik bin Marwan pernah memerintahkan aparatnya di Madinah untuk membawa Imam Baqir as dengan tangan terikat. Aparat itu menjawab dengan surat yang menyatakan, “Manusia yang engkau inginkan adalah manusia yang sangat terhormat, suci, zuhud, alim, istiqamah, dan rajin beribadah. Tidak ada manusia yang lebih mulia darinya.” Abdul Malik pun menerima nasihat ini dengan senang hati. (Aimatun, jil. 1, hal. 396) - Pujian Hisyam bin Abdul Malik
Hisyam bin Abdul Malik berkata, “Masyarakat Arab dan Ajam akan selalu dipimpin bangsa Quraisy selama di tengah-tengah mereka ada manusia sepertimu.” (Al-Manaqib, jil. 2, hal. 378) - Ketakjuban Qatadah bin Di’mah Bashri
Qatadah bin Di’mah Bashri berkata, “Hatiku tidak pernah tergentar di depan siapa pun kecuali ketika aku berhadapan denganmu.” (Fi Rihab al-Aimmah Ahlulbait as, jil. 4) - Ungkapan Abdul Malik bin Mu’ammar Laitsi
“Menurutku, asal-usul kalian bersumber dari pohon-pohon keilmuan, dan engkau adalah buahnya.” (Kasyf al-Ghummah, hal. 221) - Kesaksian Ja’far Syamsuddin Muhammad bin Thulun
Ja’far Syamsuddin Muhammad bin Thulun menyebut Imam Baqir as sebagai pembuka ilmu. Seorang penyair melantunkan, “Wahai orang yang memperluas ilmu bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Aimmah Itsna Asyara, hal. 81) - Testimoni Muhammad bin Thalhah Syafii
Muhammad bin Thalhah Syafii berkata, “Ia adalah Baqir (pembuka) ilmu. Hatinya bersih, ilmunya suci, akhlaknya luhur, dan seluruh hidupnya dihabiskan dalam ketaatan kepada Allah.” (Mathalibus Su’al, hal. 80) - Pendapat Ibnu Abil-Hadid
Dalam Syarah Nahj al-Balaghah, Ibnu Abil-Hadid menyebut Imam Baqir as sebagai pemuka fukaha Hijaz, yang darinya manusia memperoleh pengetahuan tentang fikih. (Al-Madkhalil Maus’tul Atabatil Muqaddasah, hal.201) - Kesaksian Abu Na’im Isfahani
Abu Na’im Isfahani menggambarkan Imam Baqir as sebagai manusia yang selalu khusyuk, sabar, dan berasal dari silsilah kenabian. (Al-Madkhalil Maus’tul Atabatil Muqaddasah, hal.201) - Pendapat Ahmad bin Yusuf Dimasyqi Qirmani
Ahmad bin Yusuf Dimasyqi Qirmani berkata, “Ia adalah manusia yang memiliki segala kesempurnaan dan sumber seluruh kebanggaan.” (Akhbar ad-Daul, hal. 111) - Pengakuan Ibnu Shibagh
Ibnu Shibagh menyatakan, “Muhammad bin Ali bin Husain as adalah seorang imam yang sangat pemurah, masyhur akan kebaikannya, meskipun keadaan kesehariannya sederhana.” (Fashl al-Muhimmah, hal. 201) - Testimoni Ibnu Khallakan
Ibnu Khallakan menyebut Imam Baqir as sebagai seorang alim dan manusia yang sangat mulia. (Wafayat al-A’yan, jil. 3, hal. 314) - Kesimpulan Ahmad bin Hajar
Ahmad bin Hajar berkata, “Imam Baqir as adalah manusia yang memiliki kunci-kunci seluruh makrifat. Hatinya bersih, ilmunya suci, dan seluruh hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada Allah.” (Shawa’iq al-Muhriqah, hal. 305) - Pendapat Muhammad Amin Bagdadi Suwaidi
Muhammad Amin Bagdadi Suwaidi berkata, “Tidak ada dari putra-putra Husain as yang lebih terkemuka dalam ilmu agama, keahlian dalam sunah, kemuliaan dalam akhlak, dan pakar dalam sastra seperti Abu Ja’far (Muhammad Baqir) as.” (Sabaikudz Dzahab, hal. 72
Imam Muhammad al-Baqir as adalah tokoh yang tak hanya menjadi rujukan ilmu pengetahuan, tetapi juga panutan dalam akhlak dan ketakwaan. Kepribadian beliau yang luhur dan kebijaksanaannya yang mendalam terus menjadi inspirasi bagi umat manusia sepanjang zaman.
Kesaksian-kesaksian ini menunjukkan bahwa Imam Muhammad al-Baqir bukan hanya seorang alim, tetapi juga figur yang sangat dihormati dan menjadi teladan dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan ibadah.
Sumber: Biografi Imam Muhammad Al-Baqir as – Tim Al-Huda