Dalam mosaik kehidupan manusia, Allah Swt menempatkan perbedaan sebagai fondasi yang menghidupkan interaksi. Kita hadir dengan rupa, bahasa, dan suku
Salah satu persoalan penting dalam pembahasan Ma‘ad—yakni keyakinan bahwa manusia akan dibangkitkan kembali setelah kematian—adalah pertanyaan tentang kesatuan diri manusia.
Dalam mosaik kehidupan manusia, Allah Swt menempatkan perbedaan sebagai fondasi yang menghidupkan interaksi. Kita hadir dengan rupa, bahasa, dan suku
Salah satu persoalan penting dalam pembahasan Ma‘ad—yakni keyakinan bahwa manusia akan dibangkitkan kembali setelah kematian—adalah pertanyaan tentang kesatuan diri manusia.
Kita sering menyebut banjir, longsor, kekeringan, atau kabut asap sebagai bencana alam, seolah-olah alam adalah pelaku tunggal yang patut dipersalahkan.
Dalam mosaik kehidupan manusia, Allah Swt menempatkan perbedaan sebagai fondasi yang menghidupkan interaksi. Kita hadir dengan rupa, bahasa, dan suku
Salah satu persoalan penting dalam pembahasan Ma‘ad—yakni keyakinan bahwa manusia akan dibangkitkan kembali setelah kematian—adalah pertanyaan tentang kesatuan diri manusia.
Kita sering menyebut banjir, longsor, kekeringan, atau kabut asap sebagai bencana alam, seolah-olah alam adalah pelaku tunggal yang patut dipersalahkan.
Salah satu persoalan akidah yang kerap menimbulkan perdebatan panjang adalah bagaimana memahami qadha dan takdir Allah. Banyak orang beranggapan bahwa