Di dalam kitab suci Alquran, tidak ada satu ayat pun yang menafikan syafaat secara mutlak. Bahkan sebaliknya, banyak ayat suci Alquran yang menjelaskan tentang syafaat. Sedangkan orang-orang yang tidak berhak mendapatkan syafaat adalah kaum kafir dengan segala macam bentuk kekafirannya.
Bentuk-bentuk kekafiran yang menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendapatkan syafaat telah diterangkan di dalam Alquran. Alquran menyebut kaum kafir dengan sifat yang bermacam-macam, misalnya:
“(Orang kafir adalah) mereka yang sebelum ini melalaikannya (melalaikan hari Kiamat).”
“(Orang kafir adalah) orang-orang yang mendustakan hari Kiamat.”
Baca: Zikir Pemberi Syafaat
Dan masih ada sebutan-sebutan lain yang semuanya mengandung arti kekufuran mereka terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Orang-orang yang tidak akan menerima syafaat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan sebagaimana yang diterangkan oleh ayat-ayat Alquran sebagai berikut:
1) Kufur Nikmat
“Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah di jalan Allah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepada kalian sebelum datangnya hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli, persahabatan, dan syafaat. Sedangkan kaum kafir, mereka adalah orang-orang yang zalim.” [QS. al-Baqarah : 254]
Keengganan dalam mengeluarkan sebagian harta pemberian Allah merupakan salah satu perwujudan sikap kekafiran dan kezaliman seseorang. Jika akhir ayat ini kita hubungkan dengan awalnya maka makna yang dapat kita petik darinya adalah bahwa mereka yang tidak menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah termasuk dari kelompok kaum kafir yang sudah tentu tidak akan menerima syafaat di hari Kiamat nanti.
2) Pengikut Setan
Allah Swt berfirman: “Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Alquran itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Alquran, berkatalah orang-orang yang sebelum itu telah melupakannya, ‘Sesungguhnya telah datang utusan-utusan Tuhan kami dengan membawa kebenaran. Adakah pemberi syafaat bagi kami atau dapatkah kami kembali (ke dunia) sehingga kami dapat melakukan perbuatan yang lain dari apa yang pernah kami perbuat?’ Sungguh mereka telah merugikan diri sendiri dan lenyaplah tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.” [QS. al-A’raf: 53]
“Maka mereka (sesembahan-sesembahan) itu dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat dan seluruh bala tentara Iblis. Mereka berkata ketika sedang bertengkar di dalam neraka, Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata karena kita telah mempersamakan kalian dengan Tuhan semesta alam. Tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang pendosa. Kini tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat kepada kami, dan kami juga tidak lagi memiliki teman yang akrab…” [QS. al-Syu’ara: 94-101]
Kedua ayat suci di atas menjelaskan bahwa mereka yang melalaikan agamanya dan memilih untuk menjadi pengikut setan serta tenggelam di dalam lumpur kedurjanaan, tidak akan mendapatkan syafaat di hari akhir nanti.
3) Pendusta Hari Kebangkitan
Ayat berikut ini menceritakan bahwa orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan serta mengingkari hari Kiamat dan hari penghitungan tidak akan menerima syafaat.
“…dan kami telah mendustakan hari pembalasan. Hingga maut datang menjemput kami. Maka (saat itulah) syafaat para pemberi syafaat tidak berguna lagi untuk mereka.” [QS. al-Muddatsir: 46–48]
4) Orang yang Mempermainkan Agama
Allah Swt dalam sebuah ayat menjelaskan tentang nasib orang-orang yang menjadikan agama sebagai sasaran olok-olok dan main-main di hari Kiamat nanti. Ayat tersebut adalah:
“Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai sasaran olok-olok dan senda gurau dan mereka yang telah ditipu oleh kehidupan dunia. Ingatkanlah mereka dengan Alquran agar mereka tidak terjerumus ke dalam api neraka karena perbuatan mereka sendiri. Tidak ada pelindung dan pemberi syafaat bagi mereka selain dari Allah. Jika mereka hendak menebus kesalahan dengan harga apa pun maka tebusan itu tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka telah tersedia minuman dari air yang mendidih dan azab yang sangat pedih disebabkan oleh kekafiran mereka dahulu.” [QS. al-An’am: 70]
5) Kaum Zalim
Allah Swt berfirman: “Peringatkanlah mereka tentang hari yang dekat itu (hari Kiamat). Ketika itu, hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak memiliki teman setia seorang pun dan tidak ada pula orang yang dapat memberi syafaat kepada mereka.” [QS. Ghafir: 18]
6) Penyekutu Allah
Dalam banyak ayatnya, Alquran al-Karim dengan sangat jelas menyebut bahwa kaum musyrik (mereka yang menyekutukan Allah) tidak akan mendapat syafaat di hari Kiamat. Pada saat yang sama semua sesembahan mereka selain Allah tidak dapat memberikan bantuan apa pun kepada mereka.
Allah Swt berfirman: “Dan mereka menyembah selain Allah apa-apa yang tidak dapat mendatangkan petaka bagi mereka dan tidak pula memberikan manfaat, dan mereka berkata, ‘Mereka inilah yang akan memberi syafaat kepada kami di sisi Allah.’ Katakanlah, ‘Apakah kalian memberitahu Allah sesuatu yang tidak dikenal oleh-Nya baik di langit maupun di bumi?’ Mahasuci Allah dari apa-apa yang mereka persekutukan.” [QS. Yunus : 18]
Baca: Orang-orang yang Disyafaati
“Dan tidak ada di antara sesembahan itu yang dapat memberi syafaat kepada mereka, dan mereka mengingkari persekutuan itu.” [QS. Al-Rum: 13]
“..dan Kami tidak melihat adanya pemberi syafaat bagi kalian dari sesembahan-sesembahan ini yang telah kalian jadikan sebagai sekutu (Allah). Sungguh telah terputuslah (hubungan) di antara kalian dan lenyaplah apa kalian dakwakan sebelum ini.” [QS. al-Anam: 94]
“Bahkan mereka memilih pemberi syafaat selain dari Allah. Katakanlah, ‘Apakah hal ini kalian lakukan padahal mereka tidak memiliki apa pun dan tidak berakal?’” [QS. al-Zumar: 43]
“Mengapa aku mesti memilih tuhan-tuhan lain selain Dia. Jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki suatu petaka bagiku, niscaya mereka tidak akan dapat memberiku syafaat dan mereka tidak dapat menyelamatkanku.” [QS. Yasin: 23]
Jika kita memperhatikan makna dari masing-masing ayat mengenai orang-orang kafir di atas, kita akan dapat menyimpulkan bahwa pertama, ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa segala hal yang mereka sekutukan dengan Allah, baik berhala maupun yang lainnya, tidak dapat memberikan syafaat untuk mereka, ketika harus masuk ke dalam api neraka karena kemusyrikan mereka. Kedua, ayat-ayat tadi juga menjelaskan bahwa kaum kafir tidak akan mendapat syafaat dari para pemberi syafaat (seperti Nabi dan manusia-manusia suci lainnya) karena mereka memang tidak berhak untuk memperoleh ampunan. Dari sini jelaslah, bahwa syafaat adalah pertolongan di hari Kiamat yang tidak akan didapatkan oleh mereka yang masuk di dalam kategori kaum kafir dengan berbagai macam bentuknya.
*Disarikan dari buku Syafaat – Markaz ar-Risalah