Revolusi spiritual yang diusung oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam menjadi sorotan utama pada Konferensi Salat Nasional ke-30, yang diselenggarakan pada tanggal 5 Januari 2024. Dalam suasana penuh keharuan dan khidmat, pesan yang disampaikan oleh Sayid Ali Khamenei tidak hanya mengajak umat Islam untuk memahami kewajiban salat sebagai ritual ibadah, melainkan sebagai fondasi utama yang memberikan makna mendalam kepada jiwa manusia.
Dalam visi Rahbar, salat diibaratkan sebagai jiwa bagi organ tubuh manusia, sebanding dengan vitalitas udara dalam kehidupan. Pesan ini mencerminkan pemahaman mendalam bahwa kewajiban salat tidak terbatas pada tingkat komunal atau individual, melainkan membentuk suatu esensi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Fakta bahwa diterimanya seluruh ibadah dan tindakan yang dilakukan dalam melayani Allah bergantung pada diterimanya salat menunjukkan kedalaman dan urgensi kewajiban ini.
Perintah untuk melaksanakan salat dan melibatkan diri sepenuh hati dalam pelaksanaannya, menurut Pemimpin Besar, adalah tuntutan langsung dari Allah kepada Nabi Saw. Ini menjadi dasar utama dalam pemerintahan orang-orang yang saleh. Lebih dari itu, peran sentral salat dalam Al-Quran diulang lebih dari kewajiban lainnya, menegaskan status istimewa dari kewajiban ilahi ini.
Dalam konteks ini, Sayid Ali Khamenei memberikan penekanan khusus pada urgensi mendukung praktik salat di kalangan generasi muda. Para pemangku kepentingan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk keluarga, sekolah, universitas, dan kelompok keagamaan, dipanggil untuk memastikan pemahaman, pelaksanaan, dan peningkatan kualitas salat generasi muda.
Pemimpin Besar menyoroti bahwa mereka yang terlibat dengan pemuda, baik di lingkungan keluarga, sekolah, universitas, maupun kelompok keagamaan, secara inheren menjadi bagian dari perintah “Dirikanlah salat” (QS. 6:72). Beliau menekankan pentingnya membuka jalan bagi generasi muda untuk belajar, melaksanakan, dan meningkatkan kualitas salat mereka sebagai bentuk kontribusi terhadap perwujudan revolusi spiritual yang diamanahkan.
Sayid Ali Khamenei menerangkan bahwa menjadikan salat lebih menarik, memahami makna-makna dalam salat, dan mendalami aturan-aturan salat harus menjadi fokus utama dalam upaya menciptakan minat dan dedikasi yang tinggi terhadap salat di kalangan generasi muda. Harapannya, generasi muda dapat merasakan keaslian dan kebenaran dari salat, sehingga dapat membentuk fondasi spiritual yang kokoh.
Pesan yang disampaikan oleh Pemimpin Besar ini tidak hanya berupa nasihat, melainkan juga diakhiri dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Doa ini merupakan ungkapan kerendahan hati dan harapan agar setiap individu diberi keberhasilan dalam melaksanakan kewajiban agung ini, serta menjalani kehidupan yang penuh makna dan berkah.
Dengan demikian, pesan mendalam Pemimpin Besar Revolusi Islam tentang salat menjadi landasan penting dalam membentuk generasi unggul yang memiliki fondasi spiritual yang kuat dan berkomitmen dalam menjalani ajaran agama. Revolusi spiritual ini, melalui pemahaman kewajiban besar salat, diharapkan mampu meresapi setiap jengkal kehidupan umat Islam, membawa dampak positif, dan membentuk manusia yang berbudi luhur serta bertanggung jawab di segala aspek kehidupan.
Sumber: Khamenei.ir