Dalam riwayat yang masyhur di kalangan Ahlul Bait Rasulullah saw dilahirkan pada tanggal 17 Rabiul Awal. Riwayat ini masyhur dikalangan ulama Imamiyah, para pengikut Ahlul bait Nabi saw. Dalam riwayatkan ini disebutkan bahwa Rasulullah saw lahir di Mekkah, saat terbit fajar hari Jum’at 17 Rabi’ul Awal tahun Gajah.
Amalan yang sangat dianjurkan pada tanggal ini adalah:
Pertama: Mandi sunnah.
Kedua: Berpuasa
Dalam suatu hadis disebutkan: Sesungguhnya orang yang berpuasa pada hari ini nilainya seperti berpuasa satu tahun.
Ketiga: Berziarah atau membaca kepada Rasulullah saw dari kejauhan. Dari kejauhan artinya dari selain kota Madinah Al-Munawwarah. (Baca doanya di sini)
Keempat: Berziarah atau membaca doa ziarah kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa) sebagaimana doa yang dibaca oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa).
Kelima: Melakukan shalat sunnah dua rakaat pada pertengahan siang. Setiap rakaatnya membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Qadar (10 kali) dan surat Al-Qadar (10 kali).
Keenam: Setiap muslim hendaknya mengagungkan hari ini, bersedekah, memberikan kebaikan dan membahagiakan kaum mukminin.
Dalam kitab Mafâtihul Jinân: 319 disebutkan bahwa dalam kitabnya Zâdul Ma’âd Allamah Al-Majlisi meriwayatkan bahwa pada tanggal 17 Rabi’ul Awal sangat dianjurkan berziarah atau membaca doa ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan (ziarah minal bu’di). Sebelum ziarah atau membaca doa ziarah dari kejauhan dianjurkan mandi sunnah, dan menghadirkan diri seolah-seolah berada di dekat kuburan Nabi saw, lalu membaca doa ziarah kepada Rasulullah saw yakni doa ziarah dari kejauhan, dari selain kota Madinah Al-Makarramah. Berikut ini petikan sebagian doa Ziarah kepada Nabi saw dari kejauhan :
Salam atasmu, ya Rasulallah
Salam atasmu, duhai nabi Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai rahmat Allah
Salam atasmu, duhai pilihan Allah
Salam atasmu, duhai kekasih Allah
Salam atasmu, ya Najiballah
Salam atasmu, wahai penutup para nabi
Salam atasmu, wahai penghulu para rasul
Ya Allah, anugerahkan kepadaku dari sisi-Mu maghfirah, rahmat dan rizki yang luas, yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang telah Kau anugerahkan kepada orang yang datang kepada Nabi-Mu Muhammad saw ketika beliau hidup, lalu ia mengakui dosa-dosanya dan Rasul-Mu (semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan Ahlul baitnya) memohonkan ampunan baginya, lalu Engkau mengampuninya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sampaikan salam dan hormatku kepada ruh Nabi-Mu Muhammad dan keluarganya saat ini dan setiap saat. Ya Rasulallah, semoga salam, rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadamu. Dan semoga Allah tidak menjadikan salam ini sebagai salamku yang terakhir padamu.
(dikutip dari Mafatih Al Jinan, Amalan Bulan Rabiul Awal)
Baca: “Benarkah Peringatan Maulid Nabi saw itu Bid’ah dan Tidak ada Dalilnya?“