Sejak beberapa hari menjelang tahun baru 2018 hingga seminggu setelahnya berbagai berita tentang unjuk rasa di Iran menjadi bahan pemberitaan di hampir semua media. Adik-adik juga mungkin bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di Republik Islam Iran?
Secara umum dapat dijelaskan bahwa memang terjadi unjuk rasa besar-besaran di Iran. Unjuk rasa tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian berikut:
Pertama, anti-pemerintah yang memprotes kondisi ekonomi dan kebijakan politik Iran. Tidak hanya itu, mereka menuntut aturan Islam di negara itu diganti dan meminta Pemimpin Besar Iran, Imam Ali Khamenei untuk mundur. Aksi ini ditunggangi oleh pihak-pihak luar, terutama Amerika dan Israel. Terbukti bahwa pemerintah Amerika dan pejabat Israel mendukung aksi tersebut. Dalam aksi itu, mereka membuat kerusuhan di berbagai tempat umum dan bahkan memakan korban nyawa.
Nah, bagian pertama ini beritanya dibesar-besarkan oleh musuh-musuh Iran dan dijadikan senjata menghantam Iran. Menanggapi aksi tersebut, Imam Ali Khamenei menyatakan bahwa musuh-musuh Iran tidak pernah berhenti menanti kesempatan untuk menghantam Iran. Mereka menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan.
Kedua, pro-pemerintah yang mendukung negara Islam dan wali faqih (Pemimpin Agung Iran, Imam Ali Khamenei). Jumlah unjuk rasa pro-pemerintah dan pendukung negara Islam jauh lebih merata di seluruh Iran dan jauh lebih besar dibanding unjuk rasa bagian pertama.
Aksi unjuk rasa tersebut merupakan balasan terhadap para perusuh. Selain itu, rakyat Iran juga menyuarakan baiat (sumpah setia) kepada revolusi Islam beserta Rahbar (Pemimpin Agung) Iran dan kesediaan membela wilayatul faqih hingga tetes darah terakhir.
Unjuk rasa ini dihadiri oleh berbagai lapisan rakyat Iran mulai dari bayi yang masih dalam gendongan ibu hingga orang-orang tua yang sudah puluhan tahun mengikuti aksi bela revolusi dan wali faqih.
Gambar-gambar keikutsertaan adik-adik kecil dan remaja Iran dalam aksi unjuk rasa bela revolusi dan wali faqih dalam cuaca dingin dapat disaksikan bersama.
Persatuan, kekuatan, dan kebersamaan telah ditunjukkan dalam aksi unjuk rasa ini. Di antara yel-yel yang dilontarkan adalah ‘Matilah para perusuh’, ‘Matilah provokator pemfitnah’, ‘Matilah kaum munafikin’, ‘Matilah Amerika’, ‘Matilah Israel’, ‘Nyawaku menjadi tameng Rahbar’, ‘Kami Siap (Membelamu) Wahai Rahbar’, dan…
Mungkin sebagian dari adik-adik ada yang bertanya, kenapa setiapkali unjuk rasa di Iran selalu meneriakkan yel-yel ‘Matilah Amerika’ dan ‘Matilah Israel’?
Pemimpin Revolusi Iran, Imam Khomeini menyebut Amerika sebagai setan besar. Kenapa disebut setan besar? Mungkin salah satu alasannya karenaAmerika bahkan lebih buruk dari setan. Bila setan hanya mampu menggoda, menyesatkan, dan menipu manusia, namun Amerika selain menggoda, menyesatkan, dan menipu, juga melakukan pembunuhan, mengembargo semaunya, berpura-pura membela hak asasi, dan melakukan kejahatan lainnya di berbagai negara, seperti Afganistan, Suriah, Irak dan seterusnya, termasuk Iran.
Adapun tentang Zionis Israel, Imam Khomeini pernah menyatakan bahwa Israel adalah tumor kanker yang harus dicabut hingga ke akar-akarnya, karena bila tidak dicabut hingga ke akar akan menggerogoti seluruh tubuh. Israel selalu memusuhi umat Islam dan kaum Muslimin. Israel selalu menjelek-jelekkan Islam dan kaum Muslimin. Israel menjajah Palestina dan selalu berbuat makar, kezaliman dan penindasan.
Nah, begitu kira-kira yang terjadi di Iran akhir-akhir ini, namun saat ini situasi sudah terkendali dan rakyat Iran beraktifitas seperti biasa.