Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Khotbah Ghadir Khum: Bukti Otentik Penunjukan Imam Ali sebagai Pewaris Rasulullah

Konsep Imamah yang ditekankan oleh Rasulullah saw dalam khotbah Ghadir Khum adalah melalui nas Allah Swt, bukan melalui pemilihan. Konsep ini berpusat pada dua belas imam yang dimulai oleh Amir al-Mukminin Ali bin Abi Talib as dan sebelas keturunannya, yang berasal dari Rasulullah saw melalui Fatimah as.

Rasulullah saw bersabda, “Zuriat setiap nabi adalah dari sulbinya, tetapi zuriatku dari sulbi ‘Ali.” (Al-Qunduzi al-Hanafi, Yanabi‘ al-Mawaddah, hal. 56)

Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah telah melantik ‘Ali untuk kalian sebagai wali, imam yang wajib ditaati.” (Sulaim bin Qais al-Hilali, Kitab Sulaim, hal. 120).

Beliau menambahkan, “Akulah Sirat al-Mustaqim yang Dia perintahkan kalian untuk mengikutinya. Kemudian ‘Ali setelahku. Kemudian anak cucuku dari sulbinya, para imam yang menjadi petunjuk kepada kebenaran.” (Al-Qunduzi al-Hanafi, Yanabi‘ al-Mawaddah, hal. 91; Ahmad bin Hanbal, al-Musnad, 2/102)

Konsep dua belas imam setelah kewafatan Rasulullah saw telah banyak diriwayatkan oleh para ulama Ahlusunnah dan Syiah. Misalnya, Al-Bukhari meriwayatkan dalam Sahihnya dengan perkataan “dua belas amir” (Al-Bukhari, Sahih, 4/120 “Kitab al-Ahkam”)

Muslim dalam Sahihnya meriwayatkan dari Jabir bin Samurah bahwa Nabi saw bersabda, “Urusan ini tidak akan selesai hingga terjadi dua belas khalifah”.

Al-Turmudhi dalam Sunannya meriwayatkannya dengan lafaz amir bukan khalifah.

Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan dari Sya’bi bahwa Abdullah bin Mas’ud berkata: “Kami bertanya kepada Rasulullah saw berapa banyak khalifah umat ini akan miliki? Beliau menjawab, “Dua belas, seperti bilangan naqib Bani Isra’il”. (Ahmad bin Hanbal, al-Musnad, 1/598)

Al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda, “Selepasku akan ada dua belas khalifah”.

Al-Qunduzi al-Hanafi dalam Yanabi’ al-Mawaddah meriwayatkan bahwa Jabir bin Abdullah berkata: Rasulullah (s.a.w.) bersabda: “Wahai Jabir! Para wasiku dan para imam selepasku adalah Ali, Hasan, Husain, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali al-Baqir (yang akan kau temui, sampaikan salamku kepadanya), Jakfar bin Muhammad, Musa bin Jakfar, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, dan al-Qa’im yang namanya sama dengan namaku, anak Hasan Askari bin Ali Hadi. Dengan dia, Allah akan membuka seluruh pelosok bumi di Timur dan Barat, dia yang ghaib dari penglihatan. Hanya orang yang diuji hatinya oleh Allah yang akan percaya pada imamahnya.”

Jabir bertanya: “Wahai Rasulullah! Bisakah orang ramai mengambil manfaat darinya saat ghaibnya?” Beliau menjawab: “Ya! Mereka akan mengambil cahaya dari wilayahnya saat ghaibnya, seperti orang mengambil manfaat dari matahari meskipun tertutupi awan. Ini adalah di antara rahasia-rahasia ilmu Allah yang tersembunyi.”

Tidak dapat disangkal bahwa Imam Ali as sendiri telah mengemukakan khotbah atau hadis Ghadir Khum sebagai bukti kekhalifahan beliau setelah Rasulullah saw. Al-Khawarizmi dalam “Manaqib” meriwayatkan bahwa Amirul Mukminin Ali menuntut jabatan khalifah dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ahli Syura. Beliau bertanya: “Aku menyeru kalian dengan nama Allah, adakah di antara kalian yang Rasulullah saw bersabda kepadanya: ‘Siapa yang menjadikan aku maulanya, maka Ali adalah maulanya. Wahai Tuhan, hormatilah orang yang mewalikannya, tentanglah orang yang bermusuhan dengannya. Tolonglah orang yang menolongnya.’ Orang yang hadir hendaklah menyampaikannya kepada yang tidak hadir selain daripadaku?” Mereka menjawab: “Tidak ada orang lain selain Anda.”

Berikut adalah beberapa sahabat yang melihat dan mendengar khotbah Rasulullah saw di Ghadir Khum dan memberi kesaksian mereka di hadapan Imam hAli bin Abi Talib di Rahbah:

  1. Abu Zainab b. ‘Auf al-Ansari
  2. Abu Umrah b. Amru b. Muhsin al-Ansari
  3. Abu Fadalah al-Ansari
  4. Abu Qudamah al-Ansari
  5. Abu Laila al-Ansari
  6. Abu Hurairah al-Dusi
  7. Abu al-Haitham Ibn al-Taihan
  8. Thabit bin al-Wadi‘ah al-Ansari al-Khazraji al-Madani
  9. Hubsyi bin  Janadah al-Saluli
  10. Abu Ayyub Khalid al-Ansari, terlibat dalam perang Badr.
  11. Khuzaimah bin Thabit al-Ansari, mati syahid di perang Siffin, juga ikut perang Badr.
  12. Abu Syurah Khuwailid `Amru al-Khuza`i, wafat usia 68 tahun.
  13. Zaid atau Yazid bin Syarahil al-Ansari.
  14. Sahal bin Hanif al-Ansari al-Ausi, wafat usia 38 tahun, terlibat perang Badr.
  15. Abu Sa`id Sa`d bin Malik al-Khudri al-Ansari.
  16. Abu `Abbas Sahl bin Sa`d al-Ansari, wafat usia 91 tahun.
  17. Amir bin Laila al-Ghaffari.
  18. Abd al-Rahman bin Rabb al-Ansari.
  19. Abdullah bin Thabit al-Ansari, khadam Rasulullah saw.
  20. Ubaid bin `Azib al-Ansari.
  21. Abu Tarif `Adi bin Hatim.
  22. Uqbah bin `Amir al-Jahani, wafat usia 68 tahun, berpihak pada Muawiyah.
  23. Nahiyah bin `Amr al-Khuza`i.
  24. Nu`man bin `Ajalan al-Ansari.

Imam Ali mengulangi khotbah Ghadir Khum di berbagai kesempatan, termasuk saat perang Jamal (36 H) dan di Kufah (36-37 H). Beliau menanyakan kepada Talhah apakah dia mendengar Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menjadikan aku maulanya, maka Ali adalah maulanya.” Talhah mengiyakan, namun tidak ingat alasannya. Imam Ali juga mengulang khotbah ini di Kufah, disaksikan oleh banyak sahabat yang mendengar langsung dari Rasulullah saw.

Jika sebagian sahabat Amirul Mukminin Ali as saja kesulitan memahami ucapannya. Hal ini tentu lebih sulit lagi bagi orang-orang di zaman kita. Akibatnya, mereka menuduh Syiah Ali sebagai kafir dengan alasan bahwa Ali tidak pernah mengucapkan hal tersebut. Perbedaan utama adalah bahwa sebagian sahabat mengkafirkan Imam Ali sendiri karena ucapannya, sementara beberapa orang Islam sekarang menafikan ucapan itu berasal dari Ali dan menganggapnya rekayasa Syiah, lalu mengkafirkan Syiah. Jika mereka tahu ucapan itu benar-benar dari Ali, mereka mungkin akan bereaksi seperti sebagian sahabat yang mengkafirkan Ali karena pemahaman mereka yang terbatas.

*Disarikan dari kitab Al-Ijtijaj – Alamah Al-Tabarsi

Share Post
No comments

LEAVE A COMMENT