Pidato Imam Khamenei 23/11/2017: Cinta Ahlulbait Nabi as Sebagai Poros Persatuan Islam (1)
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad dan keluarga sucinya, para sahabat pilihannya dan para pengikutnya hingga hari Kiamat.
Salam alaikum saudara-saudara (hadirin dan hadirat). Selamat datang. Saya mengucapkan selamat datang dari hati terdalam saya. Anda semua saat ini berada di rumah sendiri dan di tengah saudara-saudara Anda sendiri. Kami menganggap Anda sebagai saudara, dan demi Allah kami telah menunjukkannya dengan perasaan penuh persaudaraan.
Tema konferensi kali ini, mencintai Ahlulbait as, merupakan tema yang sangat penting. Mencintai Ahlulbait bukanlah milik kelompok tertentu saja dalam Islam. Seluruh Muslim mencintai keluarga Nabi yang suci. Seluruh Muslim menjunjung keluarga Nabi suci. Hanya ada segelintir kecil saja yang disebut sebagai nawasib dalam sejarah yang secara politis (tidak mencintai mereka). Namun demikian, mayoritas Muslim adalah pencinta Ahlulbait dari dulu hingga kini.
Hal ini adalah pelajaran bagi kita semua, bahwa fakta menunjukkan, dengan mencintai Ahlulbait Nabi (saw) kita dapat menjadikannya sebagai titik temu di antara kaum muslimin. Cinta ini menjadi poros utama persatuan dan solidaritas umat Islam. Sebagaimana eksistensi Nabi Muhammad dalam Islam, Al-Quran dan Ka’bah sebagai poros persatuan umat Islam, maka cinta kepada Ahlulbait juga dapat menjadi poros persatuan umat Islam dan mempererat hati antar umat Islam.
Saya sampaikan kepada saudara-saudari sekalian, bahwa dunia Islam kini sangat membutuhkan persatuan dan solidaritas ini. Kini, tubuh umat Islam sedang terluka. Sekarang ini, musuh-musuh Islam tengah merancang untuk melemahkan umat Islam dengan merekayasa perang dan memecah belah antar kaum Muslimin. Mereka tengah merancang untuk menyibukkan antar sesama umat Islam dan seraya membiarkan musuh sejati umat Islam tenteram.
Di Asia Barat, rezim penjajah zionis aman. Namun (disayangkan) umat Islam saling memangsa satu sama lain. Inilah kenyataan yang terjadi pada hari ini. Semua ini adalah proyek musuh-musuh Islam; agenda besar AS, Zionisme internasional dan pendukungnya di kawasan.
Nahasnya, kita harus menerima bahwa di dalam umat Islam dan pemerintahan Islam, ada saja orang-orang yang melakukan hal-hal yang diinginkan AS dan Zionis. Mereka menggelontorkan sumber dana, menyiapkan jalan dan menyediakan aneka sarana. Untuk apa? Untuk melukai tubuh umat Islam. Dalam kondisi demikian, persatuan umat Islam menjadi tugas yang sangat penting. Kita harus bergandeng tangan bersama-sama.
Mencintai Ahlulbait memiliki sumber Qurani dan hadis. Ini bukan ide baru. Sebuah hadis (mutawatir) yang diterima semua pihak dalam Islam yang disebut sebagai Hadis Tsaqalain, menyatakan, “Aku tinggalkan bagi kalian dua hal berharga, salah satunya adalah Kitab Allah dan lainnya adalah Ahlulbaitku. Keduanya tidak akan berpisah satu sama lain hingga bertemu denganku di telaga Kautsar di surga.”
Meskipun hadis ini mengajarkan kita untuk mengikuti Ahlulbait Nabi (saw), mengikuti seseorang tanpa mencintainya menjadi tak bermakna. Oleh karena itu, mencintai Ahlulbait dapat dipahami dari hadis tersebut. Kitab suci Al-Quran menyatakan:
إِنَّما يُريدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً
“Sesungguhnya Allah ingin menghilangkan dosa dari kalian Ahlulbait dan menyucikan kalian sesuci-sucinya.” (QS al-Ahzab 33)
Kesucian yang ada pada Ahlulbait lantaran kehendak Allah Yang Mahaagung, adalah syarat bagi kaum muslimin mencintai dan mengagumi mereka. Dengan demikian, ini merupakan sarana persatuan umat Islam.
Adalah kepentingan musuh-musuh Islam untuk menciptakan perang di dalam dunia Islam dan mereka telah gagal melakukannya. Kita telah berdiri tegak melawan rencana musuh ini dan kita akan terus melakukannya. Saya katakan kepada Anda bahwa: Kami yakin berkat kehendak dan izin Allah, kita akan meraih kemenangan atas musuh-musuh kita dalam perang ini.
Saat ini, isu Palestina adalah isu utama di dunia Islam. Siapa pun yang memiliki pemahaman benar tentang isu Palestina, akan menyadari bahwa isu Palestina adalah isu utama di dunia Islam. Kunci utama untuk mengalahkan musuh-musuh Islam adalah isu Palestina. Isu terpenting dalam dunia Islam saat ini adalah isu Palestina. Mengapa demikian? Karena Palestina adalah negeri Islam. Mereka telah datang dan menjajah negeri ini. Mereka telah merampasnya dari Palestina. Isu ini bukan saja penjajahan sebuah dusun atau kota. Musuh telah menjajah sebuah negeri dan menggunakannya sebagai basis untuk membahayakan keamanan negara-negara di sekitarnya. Seseorang harus melawan tumor ganas ini.