Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Pidato Imam Khamenei 23/11/2017: Cinta Ahlulbait Nabi as Sebagai Poros Persatuan Islam (2)

Pidato Imam Khamenei 23/11/2017: Cinta Ahlulbait Nabi as Sebagai Poros Persatuan Islam (2)


Perhatikan! Di sana seorang mufti memfatwakan haram melawan Zionisme dan melarang membantu kelompok yang melawan Zionisme. Ini merupakan sebuah bencana dengan menyaksikan sekelompok orang di dunia Islam berakting melawan kepentingan Islam dan menjalin hubungan baik dengan musuh-musuh. Jelas ini bertentangan dengan ayat Alqur’an: وَ الَّذينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَماءُ بَيْنَهُمْ
“Dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka…” (QS. 48: 29).
Orang-orang ini justru bersikap keras terhadap sesama Muslim, namun berlemah lembut terhadap orang-orang kafir. Mereka berlaku baik terhadap mereka, namun perhatikan yang mereka lakukan terhadap kaum muslimin. Contohnya, mereka menciptakan perselisihan dan menanam pohon setan ISIS dan yang serupa dengan ISIS di Irak, Suriah dan tempat-tempat lain.
Tentu saja, pohon ini telah porak poranda di Irak dan Suriah, namun tidak dapat dipastikan. Boleh jadi, mereka menanamnya di tempat lain. AS tidak akan berhenti menunjukkan permusuhannya terhadap Islam. Kita harus sadar. Kita harus waspada. Kita harus tetap siaga. Kita tidak boleh lengah!
Amirul mu`minin Ali (as) di dalam Nahjul Balaghah berkata: “Demi Allah, aku tidak akan menjadi hina yang pura-pura tidur di saat suara lemparan batu terus terjadi.” (Khutbah no: 6)
Kita tidak boleh seperti itu. Kita tidak boleh terlelap. Kita tidak boleh sembrono. Kita tidak boleh lengah dari tipuan musuh. Kita harus bangkit.
Tentu saja ada syarat-syarat tertentu untuk kesadaran ini yang salah satunya adalah rasa persaudaraan di antara satu sama lain. Sikap ini mensyaratkan agar kita melawan pihak manapun yang secara terang-terangan memusuhi dunia Islam dan membantu musuh. Anda harus menjadi penyampai pesan agar setiap orang memiliki semangat ini. Anda harus menjaga kesiagaan setiap muslim atas peperangan ini. Peperangan tidak selalu berarti perang militer. Anda harus membiasakan pemikiran ini di telinga pendengar Anda atas kenyataan yang terjadi di dunia Islam saat ini.
Kita tidak boleh mengabaikan tanggung jawab ini. Kita tidak boleh melepaskan tanggung jawab ini dan yakinlah bahwa Allah Yang Mahaagung akan membantu kita menyelesaikan tugas ini. Sebuah ayat Qur’an menyitir, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka karena rasa kasih sayang.” Bertentangan dengan ayat ini, sekelompok orang justru bersahabat dengan musuh-musuh umat Islam dan Allah dan mereka menawarkan kasih sayang. Mereka adalah musuh-musuh Islam yang sesungguhnya di dalam komunitas Islam.
Syukurlah dunia Islam kini telah sadar. Kita sebagai muslimin adalah realitas yang agung di negara-negara Islam. Kita merupakan realitas yang telah meluluhlantakkan arogansi dan kekafiran. Saat ini, dunia Islam dengan gagah melawan kekafiran dan arogansi dan menuntut ide-ide mereka. Segala puji bagi Allah, Iran menjadi pemerintahan yang membawa nama Islam dan menjadi suatu kebanggaan.
Kami tentunya belum menggapai cita-cita untuk mewujudkan kepemimpinan Islam. Kami telah berada di tengah perjalanan, namun tujuan kami adalah mencapai tujuan-tujuan Islami dan menyempurnakan pemerintahan syariah Islam. Inilah tujuan kami dan dengan izin Allah, kita akan menggapai tujuan ini. Ini juga merupakan sarana mengalahkan musuh-musuh Islam. Saat ini, realitas ini yang terjadi di sini.
Saudara-saudari sekalian, saat ini telah mendekati usia 40 tahun pembentukan republik Islam. Sejak hari pertama hingga kini, AS telah menunjukkan permusuhannya terhadap kami. Garis depan kekafiran, arogansi dan Zionisme telah menunjukkan permusuhannya kepada kami. Mereka telah membuat rencana buruk dan menempuh berbagai cara; mereka menjatuhkan sanksi, mereka meluncurkan serangan militer, dan berbagai hal. Namun demikian, kami tetap eksis selama hampir 40 tahun. Saat ini, dengan izin Allah, pencapaian Republik Islam tidak seperti 30-35 tahun lalu. Mereka senantiasa ingin menghancurkan kami. Meski demikian, Allah Yang Mahaagung telah menguatkan kami. Dia telah memberikan kekuatan-Nya kepada kami. Dia telah membuat kami lebih kuat dari yang kami bayangkan. Saat ini, Republik Islam alhamdulillah telah mencapai puncak kekuatannya.
Kami menyatakan secara terus terang dan konsisten dengan pernyataan itu. Ketika tiba saat berperang dengan kaum kafir dan arogan, kami menawarkan bantuan di setiap temp犀利士
at yang membutuhkannya. Kami terus terang mengatakannya tanpa sungkan dalam menghadapi kaum kafir dan arogan. Kami tidak sungkan terhadap siapa pun dan menyatakan sikap kami secara terus terang. Saat ini, demikianlah realitas dunia Islam.
Kami berharap dengan izin Allah, hari Palestina dikembalikan kepada bangsa Palestina akan tiba. Hari mereka menjadi tuan rumah di atas rumah mereka sendiri akan tiba. Hari pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka sendiri akan tiba. Hari tersebut kelak menjadi hari raya bagi dunia Islam. Pada hari itu, kaum arogan akan menghadapi peperangan yang sesungguhnya sehingga melumpuhkan punggung mereka. Kami sedang berusaha dan bekerja untuk tujuan tersebut. Insya Allah, hari tersebut segera tiba.
Sekali lagi, saya menyambut saudara-saudari sekalian. Saya titipkan Anda semua kepada Allah dan berharap konferensi ini penuh keberkahan, insya Allah.
Wassalamu ‘alaikum

Konferensi Pencinta Ahlulbait dan Masalah Takfirism, Tehran, 22-23 November 2017
Sumber:
http://arabic.khamenei.ir/news/2412
http://english.khamenei.ir/news/5300/A-day-will-come-when-Palestine-is-given-back-to-Palestinians

No comments

LEAVE A COMMENT