Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

2 Kisah Karamah Fatimah Zahra a.s.

Gilingan Gandum Ajaib

Imam Muhammad Jawad a.s. bercerita, “Suatu hari Rasulullah saw. memerintahkan Salman Farisi untuk mengantarkan sesuatu ke rumah Sayyidah Fatimah a.s.

Ketika sampai di depan pintu, Salman mengucapkan salam, namun tidak ada yang menyahuti salamnya. Salman pun sedikit maju untuk melihat ke dalam. Dia terperanjat ketika melihat Sayyidah Fatimah sedang membaca Alquran dan gilingan gandum yang ada di hadapan beliau berputar sendiri, padahal tidak ada yang memutarnya.

Setelah melihat kejadian itu, Salman bergegas kembali ke rumah Rasulullah saw. dan menceritakan kejadian yang dilihatnya.

Rasulullah saw. tersenyum dan bersabda, “Wahai Salman, ketahuilah!  Hati Fatimah, putriku dipenuhi dengan iman dan taqwa. Dia hanyut dalam ketaatan kepada Allah swt. Oleh karena itu, Allah swt. mengutus malaikat-Nya yang bernama Rufael untuk membantunya. Malaikat Rufael inilah yang memutar gilingan gandum yang kau lihat tadi.”

Nah, adik-adik ingin disayang dan ditolong oleh Allah swt. juga kan?

Yuk kita kuatkan iman dan taqwa serta rajin beribadah sambila meneladani manusia-manusia maksum seperti Sayyidah Fatimah a.s.

Hidangan Dari Langit

Imam Muhammmad al Baqir as meriwayatkan, “Suatu hari, Rasulullah saw. mendatangi rumah putri tercintanya, Fatimah Zahra a.s. Setelah duduk dan berbincang-bincang beberapa saat, beliau berkata, “Putriku! Bangunlah dan ambillah panci!”

Ketika Sayyidah Fatimah a.s. meletakkan pancinya, seketika panci itu penuh dengan sop daging yang siap disantap. Rasulullah saw. mengajak Sayyidah Fatimah, Imam Ali dan kedua cucunya, Hasan dan Huain untuk menikmati sop itu. Ajaibnya, setelah semua anggota keluarga selesai makan, sop daging itu tidak berkurang sedikitpun. (Baca: Munajat Para Pensyukur Nikmat)

Keesokan harinya, mereka juga menikmati sop yang sama, namun tetap tak berkurang. Selama hampir dua minggu mereka menikmati sop daging namun tetap tak berkurang. Sampai suatu hari, Ummu Aiman bertamu ke rumah Sayyidah Fatimah a.s., dia melihat Imam Husein sedang lahap menikmati makanannya. Dia menyapa Imam Husein as dan berkata, “Lahap sekali makanmu, dari mana makanan nikmat ini? apakah aku juga boleh menikmatinya?”

Sayyidah Fatimah a.s. tersenyum dan membawakan sop daging itu untuk ummu Aiman. Setelah Ummu Aiman menghabiskan makanannya, saat itu pula makanan dalam panci habis.

Sayyidah Fatimah a.s. menceritakan kejadian tersebut kepada Ayahandanya. Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya engkau tidak memberikan makanan itu kepada selain keluarga kita, niscaya makanan itu tidak akan pernah habis sampai akhir zaman nanti.””

Imam Muhammad Baqir berkata, “Panci itu sekarang ada pada kami dan akan kami berikan kepada anak keturunan kami sampai Imam Mahdi afs.”

Dalam riwayat lain Imam Muhammad Baqir a.s. mengatakan, “Setelah Sayyidah Fatimah menikah dengan Imam Ali a.s., mereka membagi tugas dalam rumah tangga. Sayyidah Fatimah a.s. mengerjakan tugas dalam rumah dan Imam Ali a.s. mengerjakan tugas di luar rumah. (Baca: Semuanya Tentang Fatimah Zahra a.s. – 1)

Suatu hari Imam Ali a.s. setelah masuk ke dalam rumah menanyakan keadaan istri dan anak-anaknya, setelah itu beliau bertanya, “Wahai istriku, kita punya apa di rumah?”

“Maafkan aku suamiku, sudah tiga hari ini kita tidak memiliki apa-apa di rumah,” jawab Sayyidah Fathimah a.s.

“Kenapa engkau tidak mengatakan sebelumnya kepadaku?” lanjut Imam Ali a.s.

“Ayahku mengatakan untuk tidak meminta sesuatu yang tidak mampu engkau berikan,” jawab Sayyidah Fatimah a.s.

Setelah itu Imam Ali as bergegas meninggalkan rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, beliau meminjam uang satu dinar dari seorang saudagar kaya. Saat itu beliau sangat bahagia, beliau sedang memikirkan makanan apa saja yang bisa dibelikan untuk keluarganya, namun ditengah jalan beliau berjumpa dengan Ammar Yasir, wajahnya lesu sekali.

Imam Ali a.s. mendekatinya lalu bertanya, “Ada apa wahai Ammar, kenapa wajahmu pucat?”

“Wahai tuanku, kelaparan telah menimpa keluargaku,” jawab Ammar.

Imam Ali as segera memberikan uang pinjamannya kepada Ammar. Ammar bahagia sekali menerima. (Baca: Tahu Tujuan, tapi…)

Kini Imam Ali a.s. harus dengan tangan kosong pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, beliau melihat Rasulullah saw. dan Sayyidah Fatimah a.s. sedang shalat dan di samping mereka ada nampan penuh makanan.

Selesai shalat, Sayyidah Fathimah a.s. membuka tutup makanan dan menghidangkannya di hadapan suaminya.

Imam Ali as bertanya, ”Wahai istriku, dari mana semua makanan ini?”

“Hidangan ini dari Allah swt. yang diberikan kepada hamba-hamba yang Dia cintai,” sahut Sayyidah Fatimah a.s.

Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan kalian berdua seperti Zakaria dan Maryam. Ketika Nabi Zakaria masuk ke tempat ibadah Maryam, beliau melihat hidangan dan buah-buahan ajaib.

Ketika Nabi Zakaria bertanya tentang makanan itu, Maryam menjawab, “Ini hadiah dari Allah swt.””

Hidangan surgawi ini kelak akan dimakan oleh Imam Mahdi asf.

[*]

Baca: “Sayidah Fatimah Harus Diagungkan dan Diteladani

No comments

LEAVE A COMMENT