Nisfu Sya’ban adalah hari kelahiran titisan Nabi besar Muhammad SAW. Kelahiran Imam Mahdi AF adalah penegasan Allah untuk memelihara agama suci. Kelahiran Imam Mahdi adalah jaminan bahwa “jalan kesucian” terjaga hingga babak terakhir kehidupan dunia.
15 Sya’ban harus menjadi momen penegasan spirit wilayah dan pembaruan ikrar untuk menanti secara aktif Fajar Kebenaran dan Janji Keadilan Semesta melalui aksi-aksi nyata dalam sistem kepatuhan yang terjuntai dari otoritas tertinggi sampai otoritas-otoritas struktural dalam hierarki organisasi sebagai ejawantah dari komitmen berwilayah.
Menyambut hari mulia ini, DS menyampaikan arahan-arahan sebagai berikut:
- Mengimbau seluruh elemen ABI untuk merenungi spirit “Penantian Faraj” dan mengaktualkannya dalam melaksanakan taklif sebagai pribadi dan sebagai bagian dari organisasi.
- Mengimbau seluruh elemen ABI untuk menyebarkan pesan-pesan universal Imam Mahdi sebagai bagian yang diimani oleh seluruh mazhab Islam.
- Mengimbau seluruh elemen ABI untuk melaksanakan amanat organisasi sebagai bagian dari “Intizhar Faraj” dan menyambut kehadiran Imam Zaman AF, antara lain:
- Menyelenggarakan ritual Nisfu Sya’ban
- Menyelenggarakan peringatan Milad Imam Mahdi AF
- Menyelenggarakan bakti sosial
- Menghimbau kepada seluruh elemen ABI untuk mengaktualkan makna Intizhar dengan meneguhkan ABI sebagai pemangku kemaslahatan komunitas AB khususnya dan kaum muslimin umumnya dalam menghadapi berbagai fenomena sosial yang berpotensi untuk memecah-belah dan merusak keutuhan komunitas, umat dan bangsa.
- Menghimbau kepada seluruh elemen ABI untuk mempersiapkan diri melanjutkan spirit Intizhar di bulan suci Ramadhan dengan meningkatkan kesalehan vertikal dan horisontal, individual dan sosial.
- Menghimbau kepada seluruh elemen ABI untuk mewaspadai aneka provokasi anti kebinekaan dan ujaran kebencian serta intoleransi dalam semua bentuknya.
- Menghimbau kepada seluruh elemen ABI untuk cerdas dalam merangkul semua elemen kaum muslimin dengan tetap menjaga dan mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan serta mengkritisinya secara proporsional.
