Salah satu perbedaan mendasar dalam pembahasan Mahdiisme adalah Imam Mahdi as dari keturunan Imam Hasan as atau dari Imam Husein as? Mayoritas Ahlisunnah berbeda pendapat dengan Syiah dengan mengklaim bahwa beliau adalah keturunan dari Imam Hasan as bukan dari keturunan Imam Husein as.
Ibnu Taimiyah Al Harrani dalam kitabnya, Minhajus Sunnah menulis; “Maka Al-Mahdi yang dikabarkan oleh Nabi dia bernama Muhammad bin Abdullah bukan Muhammad Bin Hasan. Sesungguhnya telah diriwayatkan dari Ali as bahwa dia berkata: dia dari keturunan Hasan bin Ali bukan dari keturunan Husein bin Ali.”
Apakah demikian? Berikut ini 4 dalil yang membuktikan bahwa beliau keturunan Imam Husein as.
Riwayat yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyah tidak lain adalah riwayat Abu Daud Sajastani.
قال أبو دَاوُد حُدِّثْتُ عن هَارُونَ بن الْمُغِیرَةِ قال ثنا عَمْرُو بن أبی قَیْسٍ عن شُعَیْبِ بن خَالِدٍ عن أبی إسحاق قال قال عَلِیٌّ رضی الله عنه وَنَظَرَ إلی ابنه الْحَسَنِ فقال إِنَّ ابْنِی هذا سَیِّدٌ کما سَمَّاهُ النبی صلی الله علیه وسلم وَسَیَخْرُجُ من صُلْبِهِ رَجُلٌ یُسَمَّی بِاسْمِ نَبِیِّکُمْ یُشْبِهُهُ فی الْخُلُقِ ولا یُشْبِهُهُ فی الْخَلْقِ ثُمَّ ذَکَرَ قِصَّةً یَمْلَأُ الْأَرْضَ عَدْلًا….»
Abu Daud berkata, Aku diberitahu Harun Bin Mughirah kami diberitahu Amr Bin Abi Qais dari Syu’aib bin Khalid dari Abi Ishaq, dia berkata, Ali bin Abi Tholib sembari melihat ke arah putranya, Hasan bersabda: Sesungguhnya Putraku ini adalah sayyid / penghulu sebagaimana disebutkan oleh Nabi Saw dan akan muncul dari sulbinya seorang laki-laki yang namanya seperti nama Nabi kalian, menyerupainya dalam akhlaknya tetapi tidak serupa dalam ciptaannya. Kemudian beliau menyebutkan kisah terpenuhinya bumi dengan keadilan.
Ini merupakan dalil satu-satunya yang dimiliki oleh Ahlisunnah untuk menetapkan keyakinan yang sangat penting ini.
Akan tetapi, satu-satunya bukti tersebut terdapat beberapa kelemahan mendasar. Riwayat Abu Daud ini dari dua sisi termasuk dalam riwayat Mursal (hadis yang perawinya tidak mendengar langsung dari Maksum dan diragukan kehujjahannya).
- Orang yang meriwayatkan hadis ini dari Imam Ali as adalah sosok bernama Abu Ishaq, Amr Bin Abdullah Asy-Syabii, lahir pada tahun 33 Hijriah. Dengan demikian dia masih berusia 7 tahun saat Imam Ali meneguk cawan syahadah. Bahkan ulama Ahlisunnah sendiri menegaskan bahwa dia hanya sekali melihat Imam Ali as. serta tidak dapat dibuktikan bahwa riwayat tadi dinukil dari beliau.
Mubarak Faury dalam menjelaskan riwayat ini dengan menukil dari Mundir menuturkan, bahwa riwayat tersebut termasuk riwayat Maqthu’ (yang terputus sanadnya). Almundzir mengatakan bahwa riwayat ini terputus sanadnya karena Abu Ishaq as-Sabii melihat Ali as satu kali saja.
- Abu Daud di awal sanadnya mengatakan: Aku diberitahu Harun Bin Mughiroh. Akan tetapi siapa yang memberitahukan Harun Bin Mughiroh tidak disebutkan, sedang Harun bin Mughiroh sendiri termasuk dari perawi level / generasi ke-9 dan Abu Daud sendiri adalah perawi level/generasi ke-11 dari level-level perawi Ahlisunnah. Dengan demikian dari sisi ini riwayat di atas adalah riwayat yang Mursal.
Ibnu kholdun dalam buku Muqadimahnya juga mengatakan, Abu Ishaq, walaupun riwayatnya dimuat di dalam Shohih Bukhari dan Muslim. Akan tapi, telah disebutkan bahwa di akhir usianya telah mengalami berbagai hal dan riwayat dan status riwayat yang dia ambil dari Ali bin Abi Thalib adalah hadis Munqathi’ (terputus). Begitu juga riwayat Abu Daud dari Harun Bin mughirah.
Albani seorang tokoh Wahabi dalam beberapa kitabnya melemahkan riwayat tersebut dengan dua dalil ini. Seperti di dalam kitab As-Silsilah Adh-Dha’ifah di mana dia mempermasalahkan terputusnya sanad atau mata rantai perawi hadis di atas.
Dengan demikian dalil pertama bahwa Imam Mahdi as bukan seorang Hasani tapi Husaini adalah riwayat yang menjelaskan beliau dari keturunan Imam Hasan as tidak dapat djadikan pegangan. Hadisnya Mursal dan terputus sanadnya.
Dalil kedua adalah ternyata riwayat ini di sumber-sumber Ahlisunnah yang lain juga telah dinukil, tapi isinya bukan melihat kepada Imam Hasan as melainkan kepada Imam Husein as. Seperti yang ditegaskan oleh Syamsudin Jazari Asy-Syafi’i di dalam Asnal Mathalib. Dia menuliskan, Yang lebih Shahih adalah dia dari keturunan Husein bin Ali karena riwayat Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib menunjukkan hal tersebut.
LINA Z | 8 December 2018
|
Menambah pengetahuan kita semua terutama diri sendiri.