بسـم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرِ النُّوْرِ، بِسْمِ اللهِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي هُوَ مُدَبِّرُ اْلأُمُوْرِ، بِسْمِ اللهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ النُّوْرَ مِنَ النُّوْرِ، وَاَنْزَلَ النُّوْرَ عَلَى الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْر.ٍ فِي رَقٍّ مَنْشُوْرٍ بِقَدَرٍ مَقْدُوْرٍ عَلَى نَبِيٍّ مَحْبُوْرٍ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هُوَ بِالْعِـزِّ مَذْكُوْرٌ، وَبِالْفَخْرِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ مَشْكُوْرٌ، وَصَلَّى اللهُ
عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِـرِيْنَ.
Bismillâhin Nûr, bismillâhi Nûrin nûr, bismillâhi Nûrun ‘alâ nûr, bismillâhil ladzî Huwa Mudabbirul umûr, bismillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr. Alhamdulillâhil ladzî khalaqan nûra minan nûr, wa anzalan nûra ‘alath thûr, fî kitâbim masthûr, Fî raqqim mansyûr, bi-qadarin maqdûr, ‘alâ nabiyyin mahbûr. Alhamdulillâhil ladzî Huwa bil-’izzi madzkûr, wa bil-fakhri masyhûr(un), wa ‘alas sarrâ-i wadh dharrâi masykûr(un), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa âlihith thâhirîn.
Dengan nama Allah Cahaya, dengan nama Allah Cahaya dari segala cahaya, dengan nama Allah Cahaya di atas cahaya, dengan nama Allah Yang Mengatur segala urusan, dengan nama Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya.
Segala puji bagi Allah Yang Menciptakan cahaya dari cahaya, Yang Menurunkan cahaya ke bukit dalam kitab yang tertulis, dalam lembaran tersebar, dengan ukuran yang tertentu, kepada Nabi yang terpilih.
Segala puji bagi Allah yang dikenal kebesaran-Nya, yang masyhur keagungan-Nya, yang disyukuri dalam suka dan duka. Semoga shalawat senantiasa Allah curahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya yang suci.
(Mafatihul Jinan, bab 1: 112)
***
Doa Nur merupakan salah satu doa yang terkenal di kalangan pencinta Ahlul Bait. Berdasarkan riwayat, doa bersumber dari doa Rasulullah saw, yang diajarkan langsung kepada Sayidah Fatimah Az Zahra as. Berdasarkan pengamalan yang banyak kemudian munculah berbagai kesaksian atas mujarabnya doa ini, terkhusus untuk menyembuhkan sakit deman dan panas.
Doa ini juga diajarkan Sayidah Fatimah kepada Salman Al Farisi ra. Pada saat mengajarkan doa ini, Sayidah Fatimah berkata, “Engkau akan selalu terhindar dari sakit panas selama engkau hidup dengan mengamalkan doa yang diajarkan ayahku Muhammad saw. Aku selalu mengucapkan doa ini pada pagi dan petang.”
Doa ini banyak disebutkan oleh para ulama di kalangan Ahlul Bait. Di antara para ulama yang mengutip doa ini adalah, Sayid Ibn Thawus yang mencantumkan doa ini dalam bukunya Muhaj Az Da’awat, dan Syekh Abbas Al Qommy dalam bukunya Mafatih Al Jinan.[*]
Baca: “Berbahagialah Para Pencinta Fatimah Az-Zahra a.s.“