Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Ali Khamenei dan Ilmu Masa Depan: Kita akan Saksikan Sebentar lagi Tenggelamnya Imperium Amerika

oleh: Syekh Asad Muhamamd Qasir (Juni 2020)

Saat mendengar frasa “Ilmu masa depan”, seseorang akan bingung bagaimana bisa menyandarkan “ilmu” dengan “masa depan”. Bagaimana mungkin seorang insan dengan kepandaiannya, mengetahui masa depan seseorang atau suatu bangsa?

Jawabannya:

Sepanjang bacaan saya atas sejarah bangsa-bangsa dan peradaban; sejauh telaah saya tentang Al-Quran, hadis dan ilmu-ilmu sosial, saya dapati bahwa ilmu tentang masa depan itu suatu entitas yang mandiri dan suatu kesimpulan yang pasti. Ia merupakan salah satu ilmu sosial terpenting dan tertinggi.

Kesimpulan dari masa depan merupakan hasil dari pembacaan dan analisis mendalam serta studi atas sejarah dan peradaban aneka bangsa. Bahkan kita dapat melacak sebagian dari gejala sosial di dalam Al-Quran dan hikmah para Maksumin a.s.

Baca: Lima Pertanyaan Penting Seputar Palestina

Pembicaraan seputar ilmu masa depan di sini bukan dimaksudkan sebagai ilmu gaib dari Allah, atau kabar yang berasal dari wahyu. Sebab wahyu merupakan ilmu dari Allah Swt yang dicurahkan kepada para Rasul dan para wali-Nya. Kabar yang berasal dari Nabi Saw dan Ahlulbaitnya a.s. merupakan bagian dari ilmu jenis ini.

Kami akan menunjukkan di sini bahwa ilmu masa depan hanyalah dimiliki oleh orang yang memiliki kesabaran, keilmuan, pengalaman, dan basirah. Atau dapat kami katakan bahwa ia merupakan kerja terorganisasi, atau kerja seseorang yang terorganisasi dalam capaiannya, pembacaannya, telaahnya, analisisnya, dan keakrabannya dengan sejarah, aneka peristiwa bangsa-bangsa terdahulu dari seorang pemilik basirah tentang zamannya.

Jika seorang insan mengikuti sepak terjang Sayid Ali Khamenei secara saksama, niscaya dia akan mendapati beliau salah satu tokoh terkemuka yang memiliki kemampuan dalam ilmu jenis ini. Demikian karena makrifat beliau tentang sejarah dan pengalaman bangsa-bangsa, basirah yang beliau memiliki dan kemampuan ilmiah dan pemikiran yang mumpuni. Beliau beberapa kali mengabarkan dan menerawang pelbagai peristiwa di masa mendatang dan terbukti terjadi. Di antaranya:

  1. Revolusi Islam akan berubah dari kondisi defensif menjadi kondisi ofensif. Pernyataan ini disampaikan 35 tahun lalu.
  2. Hasil Perang Teluk II.
  3.  Pembebasan Lebanon Selatan.
  4.  Perang Juli dan kemenangan Hizbullah.
  5. Kemenangan Poros Perlawanan di Suriah. Hal ini beliau sampaikan pada awal peristiwa 2011. Beliau berkata di hadapan para pemimpin Islam, “Sejatinya tujuan Suriah spring itu untuk menjatuhkan rezim Suriah, lalu setelah itu untuk mengeliminasi Poros Perlawanan dari Palestina hingga Teheran. Karena itu, kita harus mencegah jatuhnya Republik Suriah, dan yakinlah bahwa Poros Perlawanan pasti menang.”
  6. Kekalahan dan terbelahnya koalisi Saudi di Yaman. Ini disampaikan pada 9 April 2015.

Baca: Serangkaian Pesan dan Tuntunan Praktis Al-Quran dalam Wejangan Imam Ali Khamenei

Sementara pandangan pasti beliau terkait runtuhnya pongkol kapitalisme imperialisme Barat, Amerika, dan lenyapnya rezim zionisme dalam waktu dekat, maka bagi pengamat dapat memerhatikan hal-hal berikut ini:

Pernyataan dan sikap Sayid Ali Khamenei ini dituturkan berulang kali dalam beberapa kesempatan dan senantiasa beliau ulang-ulang dan tegaskan secara yakin bahwa hal itu akan terjadi dalam waktu dekat. Hal itu sesuai dengan ilmu sosial dan gejala masyarakat yang terdapat dalam Al-Quran, bahwa setiap bangsa ada ajalnya seperti manusia; setiap peradaban ada tenggelamnya; dan langgengnya suatu bangsa ada syarat dan kalkulasinya.

Bagi pengamat kondisi masyarakat Barat, terutama kapitalisme liberalisme Amerika, yaitu kapitalisme murni yang jauh dari sosialisme yang ada di Prancis, Inggris dan lainnya, menyebabkan jurang perbedaan di dalam struktur masyarakat. Masyarakat ini telah mencapai batas masa tuanya.

Sejatinya yang sedang ditempuh oleh kebijakan Barat dan para pemikir di pusat-pusat studi strategis mereka hanyalah menunda keruntuhan kapitalisme saja dengan menyuntikkan stimulus dan obat penyembuh sementara yang buruk dan tidak akan memberi manfaat, “Dan setiap bangsa mempunyai batas waktu.” (Q.S. al-A’raf [7]: 34)

Baca: Kisah Nabi Musa vs Fir’aun: Bukti Kemenangan Ilahi, Saat si Tertindas Tumbangkan Tiran

Kami ulangi kembali pernyataan Imam Ali Khamenei, “Amerika seperti kapal raksasa ‘Titanic’, yang tinggi dindingnya, namun keindahan dan dekorasinya tidak mampu mencegah tenggelamnya.”

Hal ini serupa dengan yang disampaikan oleh Imam Khomeini q.s. tentang akan runtuhnya komunisme Uni Soviet. Pernyataan itu disampaikan oleh utusan Imam di Moskow, seraya menyerukan untuk meninggalkan komunisme sebab keruntuhannya segera terjadi.

Beliau memperingatkan mereka agar tidak terperosok pada yang lebih buruk, yaitu kapitalisme. Lalu beliau menyerukan mereka agar membuka cakrawala, merenungkannya, mengenali Allah beserta tanda-tanda-Nya dan beriman kepada-Nya. Terjadilah prediksi Imam Khomeini q.s. dan runtuhlah komunisme di Uni Soviet.

Sejatinya yang diprediksi oleh Imam Ali Khamenei telah nyata terjadi dan kita akan menyaksikan sebentar lagi keruntuhan imperium arogan Amerika ini. Kala itu, kaum mustadhafin yang tertindas dan kurang beruntung akan bersuka cita.

Baca: Perdamaian dengan Zionis Bertentangan dengan Agama dan Kemanusiaan

Akankah terjadi gejolak di dalam masyarakat kapitalisme Barat, terutama dalam masyarakat Amerika akibat tirani sehingga menjadi pemicu yang dapat menumbangkan Firaun zaman ini?

Akankah Corona menyingkap jurang sosial yang mendalam pada masyarakat Barat khususnya Amerika?


No comments

LEAVE A COMMENT