Para tokoh dari kalangan sahabat, ulama, ahli fikih, dan bahkan musuh yang hidup sezaman dengan Imam Ali Zainal a.s. mengungkapkan tentang karakter menonjol Imam yang melekat kuat dalam memori mereka. Dan semua mengungkapkan kemuliaan dan keagungan yang ada pada diri beliau.
Berikut ini sebagian dari pernyataan-pernyataan mereka tentang Imam a.s:
1. Jabir bin Abdullah al-Anshari (seorang sahabat Nabi Saw yang agung) mengatakan: “Belum pernah aku melihat dalam diri anak-anak para nabi sesuatu yang serupa dengan yang dimiliki oleh Ali bin Husain a.s. …” (Hayatul Imam Zainil Abidin, Dirasatun wa Tahlilun: 1/126)
2. Abdullah bin Abbas, meskipun beliau lebih senior dari Imam a.s. dalam hal usia, namun tetap mengagungkan Imam dan tetap tunduk kepadanya serta memuliakannya. Apabila ia melihat Imam a.s. datang ke arahnya, maka ia akan berdiri sebagai tanda penghormatan kepadanya dan berkata dengan suara yang cukup lantang: “Selamat datang wahai kekasih putra kekasih [al-Habib ibnu al-Habib].” (Tarikh Dimsyiq: 36/147)
3. Muhammad bin Muslim al-Qarasyi az-Zuhri dikenal sebagai seorang fakih dan salah seorang tokoh terkemuka serta seseorang yang dianggap alim oleh warga Hijaz dan Syam. Dia bukan seorang pengikut Ahlulbait a.s. akan tetapi menyampaikan sejumlah pernyataan yang di dalamnya, ia mengungkapkan sejumlah nilai-nilai kemuliaan dan keteladanan agung yang dimiliki oleh Imam a.s. Di antara pernyataan beliau tersebut adalah:
- “Aku belum pernah melihat orang dari Bani Hasyim yang serupa dengan Ali bin Husain a.s. …” (Al-Aghani: 15/325)
- “Aku belum mendapati seorang laki-laki dari kalangan Ahlulbait yang lebih utama dari Ali bin Husain a.s.” (Syadzarat adz-Dzahab: 1/105)
- “…Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih fakih dari dia [yakni Ali bin Husain a.s.]” (Tahdzib at-Tahdzib: 4/85)
Baca: Situasi Politik di Masa Keimamahan Imam Ali Zainal Abidin a.s.
4. Sa’id bin Musayyab adalah salah seorang ahli fikih yang menonjol di Yatsrib. Para periwayat hadis berkomentar tentang dirinya, “Tidak ada orang yang termasuk dalam jajaran tabi’in yang lebih luas ilmunya dari dirinya (yakni Sa’id bin Musayyab).” Ia telah menjalin persahabatan dengan Imam dan mengetahui dari dekat kewarakan Imam dan berbagai cobaan berat dalam menjalankan agama. Dia telah merekam apa-apa yang dilihatnya dalam diri Imam a.s. dalam kalimat-kalimat berikut ini:
- “Aku sama sekali belum pernah melihat seseorang yang lebih utama dari Ali bin Husain a.s. Setiap kali aku melihatnya, aku pasti merasa membenci diriku.” (Tarikh al-Ya’qubi: 3/46)
- “Aku tidak melihat seseorang yang lebih warak dari dia [Imam Zainal Abidin a.s.] …” (Al-’Ibar fi Khabari man Ghabar: 1/111)
- Suatu kali Sa’id tengah duduk dan di sebelahnya duduk seorang pemuda Quraiys. Tiba-tiba pemuda Quraisy itu melihat Imam a.s., dan ia bertanya kepada Sa’id tentang beliau. Lalu Sa’id menjawab: “Dia adalah penghulu para ahli ibadah [Sayyidul Abidin].” (Al-Fushul al-Muhimmah: 189)
5. Zaid bin Aslam, seorang ahli fikih terkemuka di kota Madinah dan termasuk salah seorang ahli tafsir Alquran. Beliau mengungkapkan beberapa kalimat berkenaan dengan Imam Sajjad a.s., di antaranya:
- “Aku belum pernah duduk dengan seorang ahli kiblat [ahli ibadah] seperti dia.” (Tarikh Dimsyiq: 12/19)
- “Aku tidak melihat ada orang yang memiliki pemahaman sekaligus hapalan seperti Ali bin Husain a.s.” (Tahdzib at-Tahdzib: 2/9)
6. Hammad bin Zaid, seorang ahli fikih yang menonjol di kota Bashrah. Tentang Imam a.s., beliau berkata: “Sejauh yang aku ketahui, Ali bin Husain a.s. adalah anggota paling utama dari Bani Hasyim.” (Hayatul Imam Zainil Abidin: 1/130 dinukil dari Tahdzib at-Tahdzib)
7. Yahya bin Sa’id, seorang pembesar di kalangan tabi’in dan termasuk salah seorang fakih dan alim yang terdepan. Tentang Imam a.s., beliau berkata: “Aku pernah mendengar Ali bin Husain. Dan sepengetahuanku dia adalah seorang dari Bani Hasyim yang paling utama.” (Nafs al-Mahmum: 448/452)
8. Yazid bin Mu’awiyah, meski pun ia secara terang-terangan memusuhi Ahlulbait tetapi tetap ia tak dapat berbohong untuk mengakui keutamaan mereka. Yazid setelah ia didesak oleh warga Syam yang meminta agar Imam a.s. berkhotbah, ia menampakkan ketakutannya terhadap Imam a.s. seraya berkata: “Sesungguhnya dia (Imam a.s.) adalah salah seorang Ahlulbait yang telah menyerap pengetahuan langsung dari sumbernya [zuqqu al-‘ilma zaqqa]. Ia naik mimbar tiada lain hanya untuk membeberkan aibku dan aib keluarga Bani Sufyan …” (Bihar al-Anwar: 46/75)
9. Abdul Malik bin Marwan, orang yang sangat memusuhi Imam a.s., dan kepada Imam a.s. ia pernah berkata: “Sungguh engkau adalah orang yang mempunyai keutamaan yang besar di kalangan Ahlulbait-mu dan orang-orang yang semasa denganmu. Engkau telah dianugerahi keutamaan, ilmu, agama dan kewarakan yang tiada seorang pun sepertimu dan sebelum dirimu pernah memperolehnya, kecuali orang-orang terdahulu dari kalangan [Ahlulbait]mu ….” (Al-Kamil, Mubarrad: 2/467)
Baca: Kisah-kisah Imam Ali Zainal Abidin a.s.: Burung Pipit dan Serigala
10. Mansur ad-Dawaniqi, ia juga musuh Imam as. Tetapi di dalam sepucuk suratnya kepada salah seorang dari Bani Hasyim ia mengungkapkan: “Belum pernah dilahirkan dari kalangan kalian [yakni keturunan Imam Ali bin Abi Thalib], setelah wafatnya Rasulullah Saw, seseorang seperti dia [yakni seperti Ali Zainal Abidin a.s.].” (Tarikh al-Ya’qubi: 3/46)
*Dinukil dari buku Teladan Abadi Imam Ali Zainal Abidin – Sayid Munzir al-Hakim