Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Mahdi a.s. Dan Baiat Kepadanya

Selamat Berbahagia atas Kelahiran Imam yang kita nanti-nantikan, Imam Mahdi a.s. yang biasa disebut dengan julukan Imam ‘Ashr dan Shahibuz Zaman, Beliau lahir pada tanggal 15 Sya’ban tahun 255 H. di Samara. Beliau hidup di bawah asuhan sang ayah hingga tahun 260 H. Setelah sang ayah syahid, imamah sampai kepada beliau dan atas perintah Allah swt, beliau ghaib dari pandangan manusia.

Keghaiban Imam Mahdi a.s. memiliki dua bentuk: Ghaibah Shughra dan Ghaibah Kubra.

Baca: “Imam Mahdi dalam Referensi Ahlussunnah

Dalam ghaibah shughra, hubungan beliau dengan umat terjalin melalui perantara 4 wakil khusus beliau sebagai berikut:

1- Usman bin Sa’id

2- Muhammad bin Usman

3- Husain bin Ruh

4- Ali bin Muhammad.

Keempat orang ini biasa disebut dengan Nuwwab Arba’ah. Tugas mereka adalah memberikan bimbingan kepada umat manusia dan perantara antara umat dengan Imam Mahdi a.s.

Baca: “Taklid dan Marja’iyah (1)

Ghaibah shughra berakhir hingga tahun 329 H. saat wakil keempat beliau meninggal dunia. Setelah itu, ghaibah kubra dimulai. Tuntunan dan bimbingan umat manusia pada masa ghaibah kubra dikendalikan oleh waki-wakil umum, yaitu ulama dan para mujtahid agung.

Ghaibah kubra berjalan hingga saat ini. Saat Allah swt berkehendak, Imam Mahdi a.s. akan muncul dan memenuhi dunia dengan keadilan, semoga Allah swt mempercepat kemunculan beliau.

Baiat Para Pengikut Imam Mahdi a.s.

Terdapat sebuah riwayat dari Imam Ali a.s. yang menyatakan bahwa sebelum muncul, Imam Mahdi a.s. mengambil 40 baiat dari seluruh pengikutnya dan meminta kepada mereka untuk benar-benar memperhatikannya. Berikut ini adalah sebagian dari baiat itu yang  terbagi dalam dua bagian: Larangan dan perintah.

Adapun yang berkenaan dengan larangan adalah sebagai berikut:

  • Dilarang mencuri
  • Dilarang berzina
  • Dilarang menawan seorang muslim
  • Dilarang membunuh orang yang memakai ihram
  • Dilarang menodai kehormatan yang telah Allah wajibkan untuk menjaganya
  • Dilarang menyerang/menyerbu rumah orang
  • Dilarang meomukul orang kecuali dengan alasan yang benar
  • Dilarang mengumpulkan atau menimbun emas dan perak
  • Dilarang menimbun gandum (makanan pokok)
  • Dilarang memakan harta anak-anak yatim
  • Dilarang bersaksi atas apa yang tidak diketahui
  • Dilarang menghancurkan masjid
  • Dilarang berbuat liwath (homo)
  • Dilarang menimbun makanan yang terbuat dari gandum (makanan pokok)
  • Dilarang meminum minuman keras
  • Dilarang memakai pakaian sutera
  • Dilarang memakai pakaian emas
  • Dilarang menutup jalan umum
  • Dilarang membuat jalanan tidak aman.

Adapun yang berkenaan dengan perintah adalah sebagai berikut:

  • Membangun atau memulai segala sesuatu dari yang sedikit
  • Menjauhi kotoran dan najis (lahiriah dan batiniah)
  • Menegakkan amar makruf dan nahi munkar
  • Memakai pakaian yang sangat sederhana
  • Berjihad di jalan Allah dengan kebenaran.
Baca: “Urgensi Taqlid

Selain itu, Imam Mahdi a.s. juga menganjurkan kepada para pengikutnya supaya melakukan hal-hal berikut:

  • Berjalan sebagaimana kebanyakan orang berjalan
  • Berpakaian seperti pakaian mereka
  • Berkendara seperti mereka
  • Bersama-sama mereka seperti yang mereka inginkan
  • Memiliki rasa qanaah dengan sesuatu yang sedikit
  • Memenuhi dunia dengan keadilan sambil berharap pertolongan dan inayah Allah swt, karena dunia sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman
  • Beribadah kepada Allah swt dengan cara yang terbaik
  • Membuat orang-orang nyaman, damai dan tenang.
Baca: “Pentingkah Seorang Imam di Setiap Zaman? Lalu, Al-Mahdi?!

Baca: “Doa Ziarah Kepada Imam Mahdi

No comments

LEAVE A COMMENT