Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Konfirmasi Rasulullah Saw tentang Kelengkapan Ilmu Ali a.s.

Imam Ali bin Abi Thalib a.s. berkat kecerdasan dan potensi zatiahnya yang luar biasa dan dengan keseriusan serta istikamah yang diikuti dengan adanya taufik, pertolongan Ilahiah, dan inayah khusus yang Rasulullah Saw curahkan dalam mengajar dan mendidik beliau, akhirnya dalam masa 23 tahun risalah Rasulullah, beliau berhasil mengetahui dan mengingat semua ilmu, makrifah, hukum, dan undang-undang Islam dari Rasulullah Saw. Sehingga dapat dikatakan bahwa Imam Ali adalah penyimpan ilmu nubuwwah. Hakikat ini dikonfirmasikan dan dibenarkan oleh Rasulullah Saw dalam banyak kesempatan.

Nabi Muhammad Saw menjelaskannya dalam berbagai hadis. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Rasulullah Saw bersabda kepada Ali: “Wahai Ayah Hasan! Engkau telah meminum ilmu bagaikan meminum air. Semoga air itu menyegarkanmu.” (Yanabi al-Mawaddah, hal. 88)

Rasulullah Saw bersabda: “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Barang siapa menghendaki ilmu maka datangilah pintunya.” (Al-Manaqib Khawarazmi, hal. 40; Al-Mustadrak, Hakim Naisyaburi, 3/127)

Baca: Keutamaan-keutamaan Imam Ali a.s. Tidak Akan Pernah Dapat Tertutupi

Rasulullah Saw bersabda: “Wahai Ali! Aku adalah kota ilmu dan engkau adalah pintunya. Maka, barang siapa yang mengira dapat memasuki kota melalui selain pintunya telah berbohong.” (Yanabi al-Mawaddah, hal. 82)

Salman al-Farisi menukil dari Rasulullah Saw yang bersabda: “Ali adalah yang teralim di antara umatku.” (Yanabi al-Mawaddah, hal. 81)

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Waktu itu aku bersama dengan Rasulullah Saw dan kemudian Rasulullah ditanya tentang ilmu Ali. Maka Rasulullah bersabda: ‘Hikmah itu dibagi menjadi sepuluh bagian. Ali diberi sembilan bagian dan manusia lainnya satu bagian, dan Ali juga yang paling alim di antara lainnya.’” (Yanabi al-Mawaddah, hal. 80)

Anas bin Malik menukil dari Rasulullah Saw yang berkata kepada Imam Ali bin Abi Thalib a.s. : “Sepeninggalku nanti, engkau akan menjelaskan perselisihan pendapat di antara umatku.” (Al-Mustadrak, Hakim Nisyaburi, 3/122)

Dari Abi Said al-Khudri diriwayatkan bahwa Baginda Rasulullah Saw bersabda: “Di antara umatku, Ali bin Abi Thalib adalah yang paling alim tentang pengadilan [Qadhawah].” (Al-Manaqib Khawarazmi, hal. 39)

Meskipun Imam Ali bin Abi Thalib a.s. terpelihara dari kesalahan dan kealpaan sehingga dalam menghafal hadis tidak memerlukan penulisan, namun Rasulullah Saw tetap memerintahkannya agar menulis hadis-hadis dalam sebuah kitab sehingga menjadi peninggalan bagi para imam suci di sepanjang sejarah.

Baca: Sosok Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dalam Pandangan Sejarah

Diriwayatkan dari Imam Ali bin Abi Thalib a.s. bahwa Baginda Rasulullah Saw bersabda: “Wahai Ali! Apa yang aku katakan kepadamu, tulislah!” Ali bertanya: “Wahai Rasulullah! Adakah engkau khawatir aku lupa.” Rasulullah berkata: “Aku tidak khawatir soal itu karena telah memohon kepada Allah Swt agar menjadikanmu sebagai hafiz ilmu. Namun, tulislah itu bagi para sekutumu, yakni para imam dari anak-anakmu, para imam yang karena keberadaan mereka, turun hujan sebagai rahmat bagi manusia, doa mereka dikabulkan, bencana dicegah dari mereka, dan turun rahmat dari langit.”

Kemudian Rasulullah mengatakan kepada Hasan: “Hasan adalah yang paling pertama dari mereka.” Kemudian kepada Imam Husain, Rasulullah menunjuk seraya bersabda: “Husain adalah yang kedua dari mereka.” Lantas Rasulullah berkata: “Dan para imam berikutnya adalah dari putra Husain.” (Yanabi al-Mawaddah, hal. 22)

*Disarikan dari buku Para Pemimpin Teladan – Ayatullah Ibrahim Amini

No comments

LEAVE A COMMENT