Ayatullah al-Uzhma Sayid Mahmud Hasyimi Syahrudi dilahirkan di kota suci Najaf pada tahun 1327 Hijriah Syamsiah atau sekitar 1948 Masehi dari keluarga habaib yang religius. Nasab mulia beliau bersambung hingga Imam Husein a.s. Ayahanda beliau adalah Almarhum Ayatullah Sayid Ali Huseini Syahrudi dan termasuk murid istimewa Almarhum Ayatullah al-Uzhma Sayid Abul Qasim Khu’i.
Masa Belajar
Ayatullah al-Uzhma Sayid Mahmud Hasyimi Syahrudi memulai studinya pada jenjang ibtidaiyah di Madrasah ‘Alawi di Najaf lalu beliau melanjutkan studi agama di Hauzah. Karena bakat kecerdasan, kemampuan yang luar biasa dan kerja keras tak kenal lelah, beliau dalam waktu singkat mampu menyelesaikan pelajarannya pada jenjang tinggi (Daureh Sath).
Setelah itu, beliau ikut serta dalam pelajaran Ayatullah Sayid Muhammad Bagir Sadr dan mengabdi kepadanya selama bertahun-tahun sambil mempelajari dengan baik prinsip-prinsip ijtihad dalam ushul dan fikih dan juga menghadiri kajian para marja’ taklid di Najaf saat itu, di antaranya: Imam Khomeini dan Ayatullah al-Uzhma Sayid Khu’i.
Ayatullah Syahrudi kemudian menjadi penghubung antara Imam Khomeini dan Ayatullah Sayid Muhammad Bagir Sadr. Beliau turut berkontribusi nyata dalam menyukseskan Revolusi Islam di Iran. (Baca:8 Keajaiban dalam Kelahiran Muhammad Al-Mustafa SAW)
Ayatullah al-Uzhma Sayid Mahmud Hasyimi Syahrudi pernah juga bertahun-tahun menjabat sebagai anggota fukaha Syura Negahbon (Dewan Pengawas) dan di lembaga bersih ini, beliau melakukan pengabdian secara baik sehingga kemudian diangkat oleh Ayatullah Sayid Ali Khamene’i sebagai Ketua Mahkamah Agung (Quwwah Qadhaiyyah).
Selama menjabat sebagai Ketua Quwwah Qadhaiyyah, beliau melaksanakan sejumlah kerja nyata, di antaranya adalah perluasaan aspek hukum, percepatan penanganan kasus-kasus hukum, dan menjalin komunikasi dan hubungan dengan masyarakat.
Setelah menyelesaikan tugasnya di Quwwah Qadhaiyyah, Ayatullah Sayid Mahmud Hasyimi Syahrudi kembali membuka pelajaran fikih dan ushul di kota suci Qum, dan menjadi Marja’ Taklid. (Baca: Taklid dan Marja’iyah – 1)
Selama bertahun-tahun kelas pelajaran Kharij Fiqh beliau termasuk kelas ilmiah yang favorit dan ditunggu banyak kalangan di Hauzah Mubarokah Qom.
Kemarin (24/12/18), Ayatullah Syahrudi wafat dalam usia 70 tahun. Semoga usia singkat beliau dapat menjadi pemudah jalan pertemuannya dengan Penciptanya dan Rasulullah Saw serta keluarga suci Rasulullah a.s.[*]
*Jenazah suci beliau akan disalati besok pagi (26/12/18) jam 08 pagi di musalla Imam Khomeini di Teheran. Imam Ali Khamenei akan menjadi imam salat tersebut. Kemudian jenazah akan dimakamkan di komplek pusara Sayidah Fathimah Makshumah a.s. di Qom.
Dewan Syura AHLULBAIT INDONESIA mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Ayatullah Sayid Mahmud Hasyimi Syahrudi. Semoga Allah membangkitkannya bersama para syuhada dan salihin yang berjuang di jalan Rasulullah dan Ahlulbaitnya.
Baca: “Mengenal Ayatullah Syahrudi (Bagian 1)“