Judul : Manusia 250 Tahun : Sebuah kompilasi pesan, pidato dan tulisan tentang perjuangan politik para Imam Ahlulbait
Penulis : Imam Ali Khamene’i
Judul Asli : Ensan 250 Saleh
Terbitan : Desember 2015/Shafar 1437
Penerbit : Nur Al-Huda
Tebal : 527 hlm
ISBN : 978-602-306-049-8
Sudah banyak buku ditulis tentang Nabi Muhammad Saw dan keluarga sucinya as. Umumnya buku-buku tersebut terpenggal-penggal antara satu dan lainnya. Satu buku membicarakan perjuangan Nabi Muhammad. Buku lainnya membincang perjuangan Imam Ali bin Abi Thalib. Buku terbitan yang lain mengupas perjuangan Imam Hasan yang berdamai dengan Muawiyah bin Abi Sufyan, seolah bertolak belakang dengan perjuangan Imam Husein pada peristiwa Karbala.
Lain halnya dengan karya Imam Ali Khamene’i, pelanjut Imam Khomeini ini. Imam Ali Khamene’i mengupas kesinambungan perjuangan dari Nabi Muhammad Saw hingga Imam Mahdi afs secara hampir sempurna. Kilasan sejarah yang sepotong-sepotong dibuat menjadi rajutan yang indah. Setiap pencari hikmah perjuangan Nabi Muhammad dan keluarganya akan menemukenali hakikat perjuangan mereka secara utuh.
Imam Ali Khamene’i menggambarkan perjuangan Nabi Muhammad, Imam Ali bin Abi Thalib, Sayidah Fathimah Zahra, Imam Hasan, Imam Husain, Sayidah Zainab, Imam Ali Zainal Abidin dan seterusnya hingga Imam Mahdi afs dalam bentuk ceramah dalam berbagai momen maupun tulisan tangan yang diramu menjadi satu buku utuh berjudul Ensan 250 Saleh.
Dalam mukadimahnya, Imam Ali Khamene’i menjelaskan mengapa beliau memberi judul Ensan 250 Saleh, Manusia 250 Tahun. Menurutnya, kisah perjuangan keluarga suci Nabi sejak Nabi wafat tahun 11 Hijriah hingga kegaiban Imam Mahdi tahun 260 Hijriah laksana manusia yang berusia 250 tahun. Para pribadi mulia ini merupakan satu kesatuan, satu diri berusia 250 tahun. Tiap diri mereka memiliki satu tujuan yang jelas dengan cara dan metode perjuangan yang berbeda-beda.
Bagi Anda yang setuju bahwa Islam adalah agama dan politik, maka buku ini akan menguatkan argumentasi dan keyakinan Anda. Sebaliknya, bagi Anda yang setuju bahwa Islam tidak mempunyai agenda politik (sekularisme), maka Anda akan menemukan bantahannya di dalam buku ini.
Selain itu, buku ini sarat dengan pesan moral dari kehidupan para Aimmah. Sebut saja misalnya kisah seorang bernama Najasyi yang berperan sebagai penyair dalam menyemangati pasukan Imam Ali bin Abi Thalib as dalam perang Shiffin. Meskipun dia seorang penyair dan salah satu sahabat Imam Ali as, karena bersalah telah meminum khamr saat Ramadhan, maka Imam Ali as tetap menjatuhkan hukuman dera delapan puluh kali. Pihak keluarga Najasyi memohon amnesti kepada Imam Ali as, namun beliau menolak alih-alih mengabulkannya. Efek dari penjatuhan hukuman ini, Najasyi malah membelot sebagai penyair Muawiyah bin Abi Sufyan yang jelas-jelas musuh Imam Ali bin Abi Thalib as.
Kasus ini memberi pelajaran kepada Syiah Ali agar terus menerus memohon kepada Allah Swt agar diberikan keteguhan dalam kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlulbaitnya as. Sungguh orang yang pernah menjadi pengikut Ali bin Abi Thalib saja dapat tergelincir menjadi musuhnya, maka bagaimana halnya dengan kita yang tidak pernah bertemu langsung dengan Imam Ali bin Abi Thalib as.
Buku terdiri dari 17 bab ini ditutupi dengan kulit tebal. Meskipun berjumlah lebih dari lima ratus halaman, buku ini dicetak dengan kertas yang ringan. Dua belas bab pertama di antaranya membahas 14 manusia suci sejak Rasulullah Saw hingga Imam Mahdi yang disisipkan satu bab khusus tentang Imamah. Satu bab lain membahas epos Sayidah Zainab; srikandi Karbala; satu bab lain mengupas situasi sosial dan politik setelah peristiwa Karbala. Satu bab mendedah akhir kerajaan Bani Umayah dan awal imamah Imam Ja’far. Satu bab khusus membincangkan organisasi rahasia dan puncak pergerakan manusia 250 tahun. Buku ini ditutup dengan bab khusus tentang biografi Imam Ali Khamene’i.
Bagi pemula yang ingin mengetahui jejak perjalanan dan perjuangan para manusia suci, Rasulullah Saw dan keluarganya secara menyeluruh, maka buku ini sangat cocok baginya. Buku ini sangat kontekstual dengan politik dunia terkini.
Lebih jauh, silakan menikmati sajian apik yang telah diterbitkan oleh Nur Al-Huda ini.