Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Memupuk Hubungan dengan Ilahi

Hubungan, Ilahi, memupukDoa bukan sekedar permintaan. Lebih dari itu, doa merupakan tali yang menghubungkan antara hamba dengan makhluk-Nya. Dalam doa seorang hamba menumbuhkembangkan kualitas hubungan dengan Allah swt. Semakin sering berdoa semakin berkualitas hubungannya dengan Allah.

Ada banyak faktor manusia melakukan hubungan dengan Tuhannya. Jika menurut  Fredrick Shcleimacher hubungan dengan Tuhan itu didorong oleh kebutuhan mutlak, Rudolf Otto berpendapat bahwa hubungan itu didorong oleh The Wholy Other (Yang sama sekali lain) atau perasaan kagum atas sesuatu yang dianggapnya lain dari yang lain.

taubatDua perasaan itu yang mendominasi rasa keberagaman umat manusia zaman dulu. Maka dapat kita temui di hampir setiap peradaban kuno gambaran tentang kebutuhan mutlak dan kekaguman atas Tuhan. (Baca: Menjaga Kehormatan di Sisi Allah -1)

Keduanya bisa saja digabungkan, karena dorongan keagamaan dan pola hubungan dengan Tuhan tidaklah selalu tunggal. W.H. Thomas salah seorang psikolog menyatakan bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah empat macam yaitu:

  1. Keinginan untk keselamatan

Hidup manusia rentan dengan berbagai ancaman. Mulai dari ancaman alam hingga ancaman dari sejenisnya. Untuk pemenuhan biologisnya manusia berupaya mencari makan, perlindungan diri dan pertahanan. Untuk urusan non biologisnya manusia mengembangkan hubungan dengan yang di luar dirinya. Bisa karena kebutuhan, mutlak, perasaan kagum atau takut.

  1. Keinginan untuk mendapat penghargaan.

Keinginan ini jelas karena manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan mendambakan dirinya dihargai dan dihormati. Jika harapan itu tidak didapat dari dari manusia lainnya dia akan mencari dari selainnya.

  1. Keinginan untuk ditanggapi.

Manusia sebagai makhluk sosial menginginkan dirinya untuk ditanggapi. Ada rasa ingin mencinta dan dicinta dalam hidupnya. (Baca: Cinta kepada Allah -1)

  1. Keinginan untuk pengetahuan atau pengalaman baru.

Manusia ingin mengeksplorasi, mengenal dirinya dan mengenal lingkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial juga sering bosan dengan yang selalu ada di lingkungannya. Untuk mengobatinya, manusia mencari tahun apa yang ada di luar diri dan lingkunannya. Salah satu eksplorasi yang dilakukan adalah eksplorasi jagat batin kemanusiaannya.

munajat ahlul baitDoa-doa ahlul bait, merangkum berbagai dorongan manusia akan hubungan dengan Allah swt.  Lihatlah bagaimana doa-doa Imam Zainal Abidin as.  yang terkumpul dalam Sahifah Sajjadiyah. Di sana bisa kita temukan doa memuji Allah sebagai sesuatu yang maha segalanya. Dapat kita temui doa permohonan perlindungan. Bukan hanya permohonan, namun ada juga doa yang hangat seperti munajat para pencinta dan para pendamba. (Baca: Makna Azan di Mata Ahlulbait Nabi)

Ilahi,

apakah orang yang telah mencicipi manisnya cinta-Mu

akanmenginginkan pengganti selain-Mu

Apakah orang yang telah bersanding di samping-Mu

akan mencari penukar selain-Mu

Baca juga Doa Kumayl yang sarat dengan berbagai macam pengajaran. Doa yang diajarkan Imam Ali as. kepada sahabatnya Kumayl Bin Ziyad An Nakhai ini akan membawa pembacanya kepada sebuah oase yang menyejukkan. Kita akan menemukan muara ruhaniah yang sangat damai dan hangat. Saat membacanya tumbuh hubungan yang sangat dekat dengan Allah swt.

Aku datang kini menghadap-Mu, ya Ilahi,
dengan segala kekuranganku,
dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku),
sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku
dengan hati yang hancur luluh,
memohon ampun dan berserah diri,
dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.
Karena segala cacatku ini,
tiada aku dapatkan tempat melarikan diri,
tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku,
selain pada kehendak-Mu untuk menerima pengakuan kesalahanku
dan memasukkan aku pada kesucian kasih-Mu.

Ya Allah, terimalah pengakuanku, dan kasihanilah beratnya kepedihanku
lepaskan dari kekuatan belengguku.
kasihanilah kelemahan tubuhku,
kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.
Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik,
dan memberiku kehidupan,
karena permulaan karunia-Mu,
karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
berilah aku karunia-Mu.

[*]

Baca: Belajar Mencintai Alquran dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra’ a.s.


No comments

LEAVE A COMMENT