Kemarin (4/04), Sayid Ali Khamenei membalas surat yang pernah dikirimkan Dr. Ismail Haniyah. Inilah teks lengkapnya:
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Pemilik alam semesta. Salawat dan salam atas junjungan Rasul teragung dan tepercaya beserta keluarga sucinya dan sahabat pilihannya bersama orang-orang yang mengikuti mereka hingga Hari Pembalasan.
Saudaraku pejuang mulia, Tuan Dr. Ismail Haniyah yang semoga senantiasa dalam bimbingan-Nya.
Saya memulai surat ini dengan kalam Ilahi yang penuh cahaya seolah hari ini turun berbincang kepada kalian dan kami,
“Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. An-Nisa’ [4]:104).
Maksudnya adalah bahwa Dia Maha Mengetahui kemenangan dan keunggulan kalian atas mereka dengan izin-Nya, lagi Mahabijak dalam mencegah kalian dari rasa cemas dan merasa terabaikan dalam menempuh jalan ini.
Pada hari-hari ini yang kezaliman semakin meningkat dan zionis semakin mengeras di Gaza dalam merampas hak Palestina sehingga menimbulkan perasaan sakit hati dan kemarahan, saya merasa perlu untuk menekankan kembali prinsip-prinsip Republik Islam Iran yang kokoh dalam urusan ini yang bahkan diletakkan di atas segala urusan umat Islam.
Tak ada keraguan bahwa perlawanan hanyalah jalan satu-satunya untuk membebaskan Palestina yang tertindas dan sarana satu-satunya untuk mengobati luka menahun pada jasad bangsa yang mulia dan berani ini.
Anda telah menyampaikan dalam surat soal rintangan umat Islam yang besar dan mencela pengkhianatan dan kemunafikan sebagian negara Arab di kawasan, juga rencana busuk mereka sebagai hasil pengekor setan besar (Amerika). Anda juga menyebutkan bahwa para pejuang Palestina adalah pejuang di garis terdepan dalam menghadapi penindasan, opresi dan kejahatan musuh.
Ini merupakan tanggung jawab agama sekaligus kewajiban kemanusiaan dan hal ini lebih dari perkembangan politik semata.
Kami akan terus terjun dalam tanggung jawab ini sebagaimana sebelumnya, insya Allah.
Segenap pemerintahan, bangsa dan pergerakan Islam ikut terlibat dan memikul tanggung jawab agung ini.
Sesungguhnya kembalinya umat Islam kepada kemuliaan dan kekuatannya ditentukan oleh kemantapan dalam menghadapi para arogan dan para perencana busuk. Urusan Palestina menjadi prioritas utama negara-negara Islam dalam menghadapi para arogan.
Lika-liku perjanjian negosiasi dengan entitas penipu, pembohong dan perampas merupakan sebuah kesalahan fatal tak terampuni yang mengakibatkan tertundanya kemenangan bangsa Palestina. Juga hanya membawa kerugian bagi bangsa yang masih terjerembab dalam beban penindasan.
Pengkhianatan sebagian pemimpin Arab yang terungkap satu demi satu kini juga mempersulit perwujudan tujuan ini.
Pengobatan atas yang telah terjadi adalah penguatan sayap-sayap perlawanan di dunia Islam dan menghidupkan kembali perjuangan melawan entitas perampas beserta pendukungnya. Bagi bangsa-bangsa terkhusus para pemuda cerdas di negeri-negeri Islam, Arab dan juga pemerintahan yang merasa bertanggung jawab atas Palestina adalah wajib memikul tanggung jawab agung ini dengan kesungguhan dan memaksa musuh kembali ke titik nol dengan jihad yang heroik dan bijak.
Saya memohon agar Allah ‘Azza wa Jalla menolong Anda dan seluruh pasukan perlawanan. Semoga hari kemenangan kalian semakin dekat yang merupakan hal pasti tiada keraguan di dalamnya.
Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Sayid Ali Khamenei, 4 April 2018
Sumber: khamenei.ir