Berita Indosiar telah membuat tanda tanya besar di kalangan kaum muslimin tak terkecuali di kalangan adik-adik kita.
“Memang benar, selain menunaikan ibadah haji ke mekkah kita bisa berhaji ke tempat lain?”, tanya salah satu adik kepadaku.
Aku menghela nafas sambil berkata: Alhamdulillah adik ini tidak langsung menerima berita Indosiar itu mentah-mentah. Aku berusaha menjawab dengan bijak sesuai dengan apa yang aku ketahui.
Adik sudah pernah belajar fikih kan? Sudah tahu hukum ibadah haji?
Alhamdulillah benar sekali, menunaikan ibadah haji wajib bagi yang mampu, semua ulama Islam telah menyepakatinya termasuk ulama Syiah. Nah, bagaimana dengan berita Indosiar tersebut? Adik-adik tambah penasaran kan?
Karbala, salah satu kota di Irak. Kota itu sangat mulia bagi umat Islam Syiah karena di sanalah dimakamkan cucunda kesayangan Nabi Muhammad saw, putra Sayyidah Fathimah as, Sayyidina Husein as.
“Husain dariku dan aku dari Husain”, hadis ini merupakan salah satu bukti kecintaan dan kedekatan Rasulullah saw dengan cucundanya. Kecintaan mereka kepada Rasulullah saw telah membawa mereka ke Karbala.
Berziarah ke makam Sayyidina Husein as memiliki keutamaan yang luar biasa bahkan dalam salah satu riwayat disebutkan “Berziarah ke makam Sayyidina Husein as pada hari Arafah pahalanya sama seperti 1000 haji dan umrah”.
Tentunya pahala ziarah di atas tidak bisa menggantikan posisi ibadah haji itu sendiri dan ziarah ke makam Sayyidina Husein as tidak menggugurkan kewajiban haji.
Bukankah dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa sholat jumat adalah ibadah haji orang-orang yang tidak mampu atau berbakti kepada kedua orang tua seperti menunaikan ibadah haji dan umrah. Apakah kelak ketika mereka mampu, kewajiban haji gugur bagi mereka? Atau dengan berbakti tidak perlu menunaikan ibadah haji? Tentu tidak demikian.
Bagaimana dengan masyarakat Indonesia dan ziarah kubur?
Ziarah kubur merupakan tradisi ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam seluruh dunia termasuk Indonesia, seperti ziarah Walisongo yang biasa kita ziarahi.
Ulama menyebutkan beberapa keutamaan menziarahi mereka, diantaranya:
- Akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah.
- Menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Mendapatkan pahala kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur yang dilakukannya.
- Mengenang dan menghidupkan kembali perjuangan dan pengorbanan para wali dalam menyebarkan agama Allah SWT.
- Menggerakkan hati dan jiwa manusia untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.
- Menyebabkan orang melihat kembali cara hidupnya, mengevaluasinya, berpikir mengenai pertanggungjawabannya yang berat dihadapan Allah dan manusia.
Jika berziarah ke makam para wali saja memiliki keutamaan yang luar biasa, bagaimana dengan berziarah ke makam cucunda Nabi tercinta?
Di samping itu, ziarah kubur, terutama kepada para Nabi dan orang-orang saleh, dapat memberikan berkah dan tempat untuk mendapatkan wasilah serta syafaat dalam perjalanan ruhani menuju Allah SWT.
Rasulullah dalam hadisnya mengatakan: “Di akhirat ketika tidak ada lagi pembela di hadapan Allah SWT, kalian akan mendapatkan syafaat dariku, ahlul baitku, para syuhada dan orang-orang saleh di antara kalian.”
Ziarah umat Islam Syiah ke Karbala sama persis dengan ziarah umat Islam Indonesia ke makam para wali, dan dengan tujuan yang sama sebagai salah satu ritual ibadah kepada Allah swt.
Nah, bagaimana pendapat adik-adik dengan berita Indosiar kemaren??