Ayat Ketiga
إِلَّا تَنفِرُواْ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا وَيَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيۡـٔٗاۗ وَٱللهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ
Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikan-Nya sedikit pun. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. At-Taubah [8]: 39)
Tafsir Qurtubi
Dalam menafsirkan ayat ini, Qurtubi (w. 1273 M) menyatakan, “’Dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain’ adalah janji Allah kepada Rasul-Nya yang akan menggantikan kaumnya yang menolak dimobilisasi untuk perang. Pendapat pertama menyatakan bahwa mereka adalah bangsa Persia dan pendapat lain menyatakan bahwa mereka adalah bangsa Yaman.” (Baca sebelumnya: Kedudukan Bangsa Persia dan Yaman menurut Tafsir Alquran -1)
Tafsir Fath al-Qadir
As-Syaukani (1173 – 1250 H) menyatakan dalam tafsirnya ini, “Orang-orang berselisih pendapat siapakah kaum yang dimaksud. Pendapat pertama menyatakan bahwa mereka adalah bangsa Yaman dan pendapat lain menyatakan bahwa mereka adalah bangsa Persia.”
Tafsir Al-Kasyaf
Zamakhsyari (467 – 538 H/1074 – 1143) menyatakan dalam tafsirnya ini, “Firman ‘kaum selain kalian’ yang dimaksud adalah bangsa Yaman. Pendapat lain menyatakan putra-putra Persia.”
Tafsir Mafatih al-Ghaib
Fakhruddin al-Razi (544 – 606 H) dalam tafsirnya ini mengutip Sa’id bin Jubair (w. 95 H), “Mereka adalah putra-putra Persia.” Lalu mengutip Abu Rawq (w. 332 H), “Mereka adalah bangsa Yaman.”
Tafsir Baidhawi
Nasiruddin Al-Baidhawi (w. 685 H) dalam tafsirnya, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil, menyatakan, “Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang)’: maksudnya jika kalian tidak mau dimobilisasi. ‘Niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih’: maksudnya, kematian yang disebabkan hal-hal buruk seperti kekeringan dan tampilnya musuh. ‘Menggantikan kamu dengan kaum yang lain’: maksudnya menggantikan kalian dengan kaum lain yang patuh seperti bangsa Yaman dan putra-putra Persia.” (Baca: Perdamaian dengan Zionis Bertentangan dengan Agama dan Kemanusiaan)
Tafsir Baghawi
Al-Baghawi (433 – 516 H) dalam kitab tafsirnya, Ma’alim at-Tanzil, menyatakan, “’Menggantikan kamu dengan kaum yang lain’: maksudnya lebih baik dari kalian dan lebih patuh. Sa’id bin Jubair berkata, “Mereka adalah bangsa Persia. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka bangsa Yaman.”
Tafsir al-Bahr al-Muhith
Abu Hayyan Muhammad bin Yusuf al-Garnathi (654 – 745 H) penulis tafsir abad 14 masehi, al-Bahr al-Muhith, menyatakan, “Mengenai pergantian kaum yang dijanjikan, suatu pendapat menyatakan bahwa mereka adalah kelompok bangsa Yaman. Sementara Ibnu Jubair menyatakan mereka adalah bangsa Persia.”
Ayat Keempat
وَإِن تَتَوَلَّوۡاْ يَسۡتَبۡدِلۡ قَوۡمًا غَيۡرَكُمۡ ثُمَّ لَا يَكُونُوٓاْ أَمۡثَٰلَكُم
Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini). (QS. Muhammad [47]: 38)
Tafsir Thabari
Dalam menafsirkan ayat ini, At-Thabari (224 – 310 H/839 – 923 M) menukil riwayat dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa kaum pengganti tersebut adalah bangsa Persia dan 1 riwayat yang menyatakan kaum tersebut adalah bangsa Yaman. (Baca: Perpecahan di Tengah Umat Islam; Sebuah Telaah)
Tafsir Ibnu Katsir
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir (w. 774 H) menukil riwayat dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa kaum tersebut adalah bangsa Persia.
Tafsir al-Kasyaf
Zamakhsyari (467 – 538 H/1074 – 1143) menukil riwayat, “Rasulullah saw ditanyakan tentang kaum tersebut sementara Salman berada di sisinya. Lalu beliau saw menepuk pahanya (Salman) seraya berkata, ‘Inilah dia dan bangsanya. Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, andai iman tergantung di gugusan bintang, niscaya para pemuda dari Persia akan menjangkaunya.’”
Tafsir Mafatih al-Ghaib
Fakhruddin al-Razi (544 – 606 H) menyatakan, “Firman-Nya ‘dan mereka tidak akan seperti kamu’: mereka adalah bangsa Persia. Diriwayatkan bahwa Nabi saw ditanya tentang kaum manakah yang kelak menggantikan mereka jika mereka berpaling. Sementara itu, Salman berada di sisi Nabi. Beliau pun bersabda, “Inilah dia dan bangsanya,” lalu melanjutkan, “Andaikan iman tergantung di gugusan bintang, niscaya para pemuda dari Persia akan meraihnya.”
Tafsir Qurtubi
Dalam menafsirkan ayat ini, Qurtubi (w. 1273 M) mengutip beberapa pendapat, antara lain: al-Hasan berkata, “Mereka adalah nonarab.” Ikrimah berkata, “Mereka adalah bangsa Persia.” Pendapat lain mengatakan mereka adalah bangsa Yaman. Kemudian Qurtubi mengutip riwayat Abu Hurairah yang serupa dengan tafsir Al-Kasyaf. (Baca: Di Balik Kisah 70 Tahun Tragedi Nakba Palestina)
Tafsir Baidhawi
Nasiruddin Al-Baidhawi (w. 685 H) dalam tafsirnya, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil, menafsirkan ayat, “Dia akan menggantikan dengan kaum selain kamu,” maksudnya: kaum lain akan menggantikan posisi kalian. “Dan mereka tidak akan seperti kamu,” dalam hal ketaatan, zuhud dalam beriman. Mereka adalah bangsa Persia, karena suatu hari Nabi saw ditanya tentang hal itu sementara Salman berada di sisinya. Lalu beliau memukul pahanya (Salman) seraya bersabda, “Inilah dia dan bangsanya,” atau al-Ansar, bangsa Yaman atau Malaikat.
Tafsir Fath al-Qadir
As-Syaukani (1173 – 1250 H) dalam tafsirnya ini mengutip riwayat Abu Hurairah yang berkata, “Rasulullah saw membaca ayat ini, ‘Dan jika kamu berpaling, Dia akan menggantikan dengan kaum selain kamu.’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah mereka yang andai kami berpaling, niscaya mereka menggantikan kami dan mereka tidak seperti kami?’ Lalu Rasulullah saw menepuk bahu Salman seraya berkata, ‘Inilah dia dan bangsanya. Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, andai iman tergantung di gugusan bintang, niscaya para pemuda dari bangsa Persia akan meraihnya.’”
Tafsir Baghawi
Al-Baghawi (433 – 516 H) dalam kitab tafsirnya, Ma’alim at-Tanzil, mengutip beberapa pendapat:
- Al-Kalbi berkata, “Mereka adalah Bani Kindah dan Nakha’i.
- Al-Hasan berkata, “Mereka nonarab.”
- Ikrimah berkata, “Mereka bansa Persia dan Romawi.”
Kemudian Al-Baghawi mengutip riwayat Abu Hurairah yang serupa dengan tafsir sebelumnya. (Baca: Solidaritas Palestina dan Tafsir Ayat Persaudaraan)
Ayat Kelima
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِن يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلاء فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَّيْسُواْ بِهَا بِكَافِرِينَ
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya. (QS. Al-An’am [6]: 89)
Tafsir Mafatih al-Ghaib
Fakhruddin al-Razi (544 – 606 H) dalam menafsirkan ayat ini mengutip Mujahid, “Mereka adalah bangsa Persia.”
Tafsir Baidhawi
Nasiruddin Al-Baidhawi (w. 685 H) dalam tafsirnya, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil, menafsirkan ayat, “Maka Kami akan menyerahkannya,” maksudnya: dengan segala kehormatannya. “Kepada kaum yang tidak mengingkarinya,” mereka adalah para Nabi as yang disebutkan beserta para pengikut mereka. Suatu pendapat menyatakan mereka adalah para penolong, para sahabat Nabi saw, setiap orang yang beriman kepadanya, atau bangsa Persia. Pendapat lain menyatakan mereka adalah malaikat.
Tafsir al-Kasyaf
Zamakhsyari (467 – 538 H/1074 – 1143) menyatakan, “Suatu pendapat menyatakan bahwa mereka adalah malaikat dan orang-orang Ansar mengaku sebagai kaum pengganti tersebut.” Sementara Mujahid berkata, “Mereka adalah bangsa Persia.”
Makna penyerahan (wakkalna biha) adalah bahwa mereka memperoleh taufik sehingga beriman, lalu menegakkan hak-haknya seperti seorang pemuda memperoleh kepercayaan untuk menjalankan sesuatu, lalu berkomitmen dan memelihara amanat yang diberikan kepadanya.[*]
Baca: Keistimewaan Bangsa Yaman dalam Pandangan Alquran, Hadis dan Sejarah