Terkadang Allah SWT mengembalikan sebagian dari pekerjaan pada dirinya terkadang kepada yang lainnya….
Lalu di tangan siapakah kematian manusia???
Alquran mengatakan ketika kematian terjadi, nafas kitalah yang telah diambil. Kita harus ingat bahwa tiada pekerjaan yang terjadi kecuali dengan seizin Allah SWT dan selaras dengan sunnatullah (undang-undang penciptaan). Bahkan para nabi yang sudah dipilih oleh Allah untuk memberikan hidayah kepada manusia, mereka hanya boleh menyampaikan apa yang Allah perintahkan saja dan mengamalkan perintah Allah; misalnya Malaikat Jibril, yang menurunkan Alquran di dada Rasulpun atas seizin Allah. Dan Rasul tidak memiliki izin berbicara kecuali Wahyu.
Dalam surat Ghafir ayat 78 Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِکَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَیْکَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَیْکَ وَمَا کَانَ لِرَسُولٍ أَن یَأْتِیَ بِآیَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ فَإِذَا جَاءَ أَمْرُ اللَّـهِ قُضِیَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِکَ الْمُبْطِلُونَ
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang- orang yang berpegang kepada yang batil.
Mati dengan seizin Allah!
Hanya Allah yang bisa mematikan manusia, menghidupkan, menciptakan, memberikan rizki, memberi syafaat dan memberi hidayah. Semua ini bisa terjadi melalui perantara para Rasul dan malaikatnya. (Baca: Kemanusiaan Dulu Keyakinan Kemudian)
Dan tidak ada yang mati kecuali dengan seizin Allah SWT . Dalam surat Ali Imran ayat 145 Allah SWT berfirman:
وَمَا کَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ کِتَابًا مُّؤَجَّلًا وَمَن یُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْیَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن یُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِی الشَّاکِرِینَ
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan ( pula ) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang- orang yang bersyukur.
Dengan demikian apa yang dilakukan oleh Rasul semua dari Allah SWT. Dalam surat As-Sajdah ayat 11 disebutkan:
قُلْ یَتَوَفَّاکُم مَّلَکُ الْمَوْتِ الَّذِی وُکِّلَ بِکُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّکُمْ تُرْجَعُون
Dan katakanlah bahwa Malaikat yang mencabut nyawamu yang menjadi wakil untukmu kemudian kalian akan dikembalikan kepada Tuhan kalian.
Alquran dengan gamblang menjelaskan bahwa dicabutnya nyawa manusia bukan tanggungan satu manusia dan malaikat. Para Rasul dikirim kepada orang-orang yang sudah waktunya meninggal untuk mencabut nyawa. (Baca: Infografis: Mengapa Al-Hasan Berdamai dan Al-Husain Bangkit?)
Dan hanya Allah yang mematikan, menghidupkan, menciptakan, memberi rizki, memberi hidayah dan memberi syafaat dan ini semua akan diberikan melalui perantara para Rasul dan para malaikatnya.
Dengan ungkapan lain bisa dikatakan, tiada manusia yang mati kecuali dengan seizin Allah pada waktunya nanti, dan barang siapa yang menginginkan ganjaran dunia Kami akan memberinya dan barang siapa yang menginginkan ganjaran akhirat maka Kami akan memberinya, dan orang-orang yang bersyukur akan segera mendapatkan ganjarannya.
Terkadang dalam Alquran ada beberapa pekerjaan disandarkan pada diri-Nya terkadang pada yang lain misalnya tentang dicabutnya nyawa manusia di satu tempat Allah SWT berfirman dalam surat as-Zumar ayat 42: «اللّه یتوفّى الانفس» Allah akan mencabut nyawa manusia.
Dan di tempat lain Allah juga berfirman ( surat as-Sajdah ayat ke 11) «یتوفّاكم ملك الموت» Malaikat maut (Izrail) akan mencabut nyawa kalian. (Baca: Angan-angan Duniawi yang Membuat Kita Terpuruk)
Dan di tempat lain juga ( surat la-An’am ayat 61) «تَوفّته رُسُلنا» Malaikat-malaikat akan mencabut nyawanya. Ketiganya bisa diterima, di sebagian tempat dijelaskan bahwa yang akan mencabut nyawa adalah para malaikat, sebagian yang lain Malaikat Izrail, sebagian lagi Allah SWT. Mungkin nyawa manusia biasa akan dicabut oleh para malaikat, dan nyawa orang pilihan akan dicabut oleh malaikat malaikat Izrail, dan nyawa wali Allah akan dicabut oleh Allah.
Sebagaimana Alquran ketika berbicara tentang ahli surga dengan ungkapan yang berbeda, disebagian tempat Allah berfirman: ( surat Alinsan ayat 21) «یسقیهم ربّهم» Allah akan menuangkan mereka dari rasa haus. Dan di tempat lain Allah berfirman: (surat Alinsan ayat 17) «یُسقَون فیها كأساً» Mereka akan dikenyangkan namun tidak menyebutkan nama tuhan.
Dari semua penjelasan ini ada poin mendasar dan penting, yaitu, tidak ada pekerjaan yang dilakukan tanpa seizin Allah dan pekerjaan itu pastinya selaras dengan sunnatullah, bahkan para nabi yang sudah dipilih oleh Allah untuk memberikan hidayah kepada manusia, mereka hanya boleh menyampaikan apa yang Allah perintahkan dan mengamalkan sesuai dengan perintah Allah.[*]
Baca: Syekh Behjat: Maksud Merindu Kematian