Rezim Zionis Israel berkali-kali memamerkan kekejamannya di Palestina. Mereka melakukan pembantaian atas ribuan saudara kita. Berkali-kali kejahatan mereka itu sebenarnya telah menampakkan wajah bengis serigala-serigala Zionis yang haus darah.
Kejahatan yang nyata dari Zionis itu semestinya menjadi peringatan bagi mereka yang lalai dan para pencari ‘damai’, akan bahaya besar dari kehadiran kelompok kafir harbi ini di jantung negeri umat Islam.
Duka yang ditimbulkan oleh pembantaian sadis ini sangat memukul hati setiap insan Muslim, bahkan menyentak siapa saja yang memiliki hati nurani dan kehormatan, di manapun dia berada. Akan tetapi duka yang lebih besar dari itu adalah sikap bungkam yang ditunjukkan oleh sejumlah rezim Arab dan yang mengaku menjadi bagian dari dunia Islam. Bukankah para penguasa negeri-negeri Muslim sepatutnya membela warga Palestina yang tertindas, sekaligus berkonfrontasi melawan rezim perampas, kafir, dan agresor? Mengapa mereka diam saja ketika sikap mereka itu dijadikan justifikasi oleh para pejabat Zionis, dan dengan entengnya Zionis mengatakan bahwa banyak negeri Muslim yang diam dan setuju dengan kejahatan besar itu. Adakah petaka yang lebih besar dari ini?
Jawaban apa yang bakal diberikan kelak oleh para penguasa negara-negara itu ketika mereka berhadapan dengan Rasulullah SAW? Bukankah kelak di hari kiamat, Rasulullah SAW akan bertanya kepada kalian terkait dengan sikap kalian terhadap saudara-saudara seiman?
Jawaban apakah yang bisa kalian berikan kepada rakyat kalian sendiri yang pasti memiliki solidaritas sangat besar kepada nasib saudara-saudara mereka di Palestina? Sudah pasti hati rakyat Mesir, Jordania, dan negara-negara Muslim lainnya senantiasa membara menyaksikan berbagai kekejaman dan kepongahan Zionis atas bangsa tertindas Palestina.
Pemimpin demi pemimpin berganti di Amerika. Akan tetapi, semuanya selalu menjadi penjaga setia rezim Zionis. Itulah pula yang ditunjukkan oleh pemerintahan Barat. Ini sekali lagi membuktikan kebohongan klaim-klaim mereka tentang Hak Asasi Manusia dengan sikapnya yang tak peduli bahkan mendukung segala macam perilaku Zionis Israel. Ini juga sekali lagi membuktikan bahwa mereka berada di barisan front yang memusuhi Islam dan kaum Muslimin.
Kini, saya mengajukan pertanyaan kepada para ulama dan aktivis Islam di dunia Arab, juga kepada para pemimpin Muslim di negeri mana pun. Bukankah kini telah tiba saatnya bagi Islam dan kaum Muslimin untuk menyadari adanya ancaman dari Zionis ini? Bukankah kini telah tiba saatnya bagi kalian untuk melaksanakan kewajiban amar makruf nahi munkar di hadapan para penguasa yang zalim? Bukankah berbagai kejahatan Zionis di Palestina itu adalah kejahatan yang paling jelas dan nyata? Bukankah klaim-klaim sebagai seorang Muslim, namun pada prakteknya bersekutu dengan para penjahat-imperialis yang menindas kaum Muslimin, adalah hipokritas yang sangat memuakkan?
Adapun pertanyaan saya kepada media massa dan para cendekiawan di dunia Islam, khususnya di dunia Arab: Sampai kapan kalian akan terus menunjukkan ketidakpedulian terhadap kewajiban yang kalian pikul sebagai insan media dan kalangan cendekia dalam isu Palestina ini? Adakah cela yang lebih besar bagi lembaga-lembaga Hak Asasi Manusia di Barat dan lembaga yang disebut Dewan Keamanan PBB dari apa yang ada saat ini?
Semua mujahid Palestina dan semua insan mukmin di dunia Islam wajib melakukan apa saja yang bisa mereka lakukan untuk membela saudara-saudara mereka di Palestina. Siapa saja yang terbunuh dalam menjalankan tugas mulia dan suci ini berarti dia mati syahid, dan semoga dia dibangkitkan kelak bersama para syuhada Badr dan Uhud yang berjuang bersama Rasulullah SAW.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) harus melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam menyelesaikan masalah Palestina. Organisasi ini hendaknya membentuk satu barisan bersama yang tegas dalam menghadapi rezim Zionis Israel. Rezim Zionis harus dihukum oleh negara-negara Islam. Para pemimpin rezim pendudukan itu harus diseret ke pengadilan untuk diadili dan dihukum karena kejahatan mereka selama ini. Bukankah OKI dibentuk dalam rangka mendukung perjuangan Palestina?
Ketahuilah bahwa bangsa-bangsa Muslim bisa mewujudkan harapan itu dengan tekad mereka yang kuat. Tugas yang diemban oleh para politisi, ulama dan kaum cendekiawan pada masa yang genting ini lebih besar.
“Dan kelak orang-orang zalim akan segera tahu, ke tempat mana mereka akan kembali.” (Q.S Al-Syu’ara [26]: 227)
(Pesan Imam Ali Khamenei, 28 Desember 2008 dikutip dari rubrik Pesan Spiritual, Buletin Al-Wilayah, edisi 19, Desember 2017, Rabiul Tsani 1438)