Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Ali Khamenei: Maksumin Ada untuk Diteladani

Rasulullah dan keluarganya yang suci adalah manusia-manusia yang menjadi hujjah bagi seluruh manusia. Mereka adalah figur yang menunjukkan bahwa beragam konsep kebaikan yang diajarkan oleh agama Islam ternyata bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, menjadi tugas kitalah untuk meneladani segenap sifat baik Maksumin. Bagi mereka yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, maka kewajiban mereka adalah mengajak masyarakat untuk meneladani seluruh peri kehidupan Maksumin.

Bisa Dipercaya

Rasulullah dan keluarganya dikenal sebagai orang-orang yang jujur dan amanah. Sejak masa jahiliah, Rasulullah sudah memiliki julukan Al-Amin (orang yang sangat dipercaya). Masyarakat Arab biasa menitipkan barang berharga yang mereka miliki kepada beliau dan mereka yakin bahwa barang yang mereka titipkan itu akan kembali ke tangan mereka seperti  semula. Bahkan setelah beliau memulai dakwah Islam sekalipun, dan mayoritas masyarakat Quraisy memusuhinya, mereka –termasuk orang-orang yang memusuhinya- masih mempercayainya dan tetap menitipkan barang berharga mereka kepada beliau.

Sabar

Sabar adalah salah satu sifat yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah perjuangan. Inilah yang dimiliki oleh Maksumin, dan bisa kita lihat dari catatan kehidupan mereka. Kesabaran mereka sampai pada taraf kemampuan menahan diri dalam menghadapi perkara tertentu di mana orang lain tidak akan mampu melakukannya, jika perkara tersebut menimpanya. Inilah yang sering lolos dari pengamatan kita. Banyak di antara kita yang ingin memiliki kemuliaan seperti Maksumin, tapi, kita tidak mau menjalani prosesnya, termasuk di antaranya adalah bersikap sabar dalam menghadapi beragam ujian, cobaan, dan rintangan yang datang menghadang.

Pemaaf

Rasulullah dan keluarganya ‘alaihimus-salam adalah orang-orang yang sangat pemaaf. Sifat ini sangat penting sebagai daya tarik yang luar biasa dan menjadi jaminan bagi keberhasilan sebuah langkah dakwah di manapun dan kapanpun. Seringkali mereka memperlakukan musuh-musuh dengan cara yang sangat tidak biasa. Sebagai contoh, setelah fathul Makkah, Rasulullah SAW memberikan amnesti umum kepada semua orang Makkah yang selama puluhan tahun melakukan keburukan kepada Rasulullah. Tindakan ini sangat menyentuh hati banyak pihak, sehingga banyak dari mereka, yang dengan mendengar peristiwa ini, langsung masuk Islam.

Menjaga Kerapian dan Kebersihan

Maksumin memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kerapian dan kebersihan. Rasulullah SAW sejak kecil dikenal sangat menyukai kebersihan dan kerapian. Di masa remaja, beliau selalu merapikan rambut beliau. Kemudian di masa muda, selain merapikan rambut, beliau pun selalu merapikan janggutnya. Setelah Islam tersebar dan beliau telah menginjak usia lanjut, beliau tetap sangat memperhatikan masalah kebersihan. Memang benar bahwa baju beliau adalah baju lama dan terkadang terdapat jahitan di sana-sini. Namun, baju yang penuh tambalan itu tetap terkesan bersih. Semua ini sangat berpengaruh dalam aktivitas, pergaulan, dan kesehatan seseorang. Harap diketahui bahwa perkara-perkara yang tampaknya remeh ini sebenarnya memiliki pengaruh besar dalam jiwa seseorang.

Ramah

Rasulullah dan keluarganya dikenal sebagai pribadi-pribadi yang ramah. Perilaku mereka di tengah-tengah masyarakat sangatlah baik. Kesedihan hanya akan ditampakkan saat mereka sedang menyendiri. Mereka selalu memberikan salam kepada setiap orang yang mereka temui. Mereka juga melarang siapa saja mencela atau berkata buruk kepada selainnya. Mereka tidak pernah menghina atau berkata buruk kepada orang lain. Wajah mereka selalu ceria di hadapan orang-orang miskin dan kaum papa.

Istiqamah

Istiqamah atau konsistensi dalam menjalankan kebaikan adalah faktor lain yang menjadi kunci keberhasilan Rasulullah dan keluarganya yang suci.

Sepanjang sejarah, keberhasilan yang dicapai oleh orang-orang besar selalu saja disertai dengan sikap konsisten mereka dalam meraih apa yang dicita-citakan. Hal seperti ini pula yang ditunjukkan oleh Rasulullah dan keluarganya yang suci. Bahkan, sikap konsisten Rasulullah itu sedemikian kuat sehingga beliau mampu membangun peradaban yang luar biasa tinggi di atas kegersangan peradaban jahiliah di lembah tandus Hijaz.

Baca: “Antara Ulama dan Raja, Penguasa dan Hamba Saleh

Berbagai macam sifat baik yang ditunjukkan oleh Rasulullah dan keluarganya itu, selain memberikan penjelasan kepada kita terkait dengan rahasia keberhasilan mereka, juga menjadi teladan bagi para pengikutnya. Jika kita ingin berhasil dalam kehidupan kita, milikilah sifat-sifat baik itu. Rasulullah dan keluarganya yang suci ada dan hidup di dunia ini untuk menjadi contoh bagi kita semua.

(Dikutip dari rubrik Suara DS, Buletin Al-Wilayah, edisi 22, April 2018, Rajab 1439H)

Baca: “Sebab-sebab Imam Husain as Tidak Bangkit di Masa Muawiyah (Bag 1)

Written by
No comments

LEAVE A COMMENT