Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Amalan 13, 14 dan 15 Rajab

Rajab adalah salah satu bulan termulia yang disediakan Allah untuk hamba-hamba-Nya. Ada berbagai keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah saw berkata, “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah, di dalamnya disebutkan tentang keutamaan dan pahala bagi yang berpuasa di siang harinya, kemudian ada yang bertanya, ‘Ya Rasulullah, kalau ada yang tidak mampu atau berhalangan berpuasa agar mendapat keutamaan tersebut apa yang harus dilakukannya?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Hendaknya dia membaca tasbih berikut setiap harinya 100 kali selama satu bulan.

Subhânal Ilâhal Jalîl, subhâna man lâ yanbaghit tasbîhu illâ lahu, subhânal A’azzul Akromi, subhâna man labisal ‘izza wa Huwa lahu ahlun

Mahasuci Allah Yang Maha Mempunyai Kebesaran, Maha suci (Allah) Yang hanya Dia-lah yang layak disucikan, Maha suci (Allah) Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan, Maha suci (Allah) Yang Menyandang Kemuliaan dan Hanya Dialah Yang pantas menyandangnya.

Selain itu, bersedekah sangat dianjurkan baik sebagai amalan tersendiri atau pun sebagai bagian dari puasa sunnah yang tidak bisa dilakukannya, selain tasbih yang harus dibacanya setiap hari dengan niat ibadah.

Amalan malam

  • Malam ke 13 : salat 2 rakaat, pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah membaca surah Yâsin dan pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah membaca Surah Al-Mulk (Tabârok) dan surah At-Tauhid (Al-Ikhlash).
  • Pada malam ke 14 Rajab salatnya sama seperti salat malam ke 13. Salatnya 4 rakaat dengan 2 salam.
  • Pada malam ke 15 Rajab salat 6 rakaat. Salatnya sama dengan salat pada malam 13 dengan 3 salam (3 kali salat seperti malam 13).

Diriwayatkan dari Imam Shadiq a.s., “Barangsiapa mengerjakan amalan di atas, maka Allah akan mengampuni segala dosanya kecuali dosa syirik”. (Mafâtîhul Jinân, hal. 201).

Amalan Hari ke 15 Bulan Rajab

Hari tanggal 15 Rajab adalah hari yang berkah, adapun amalan yang dikerjakan pada hari tersebut adalah:

Mandi. Disebutkan dalam sebuah hadis, Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memasuki bulan Rajab, hendaklah dia mandi di awal bulannya, pertengahannya dan di akhirnya, maka dia akan dihapuskan dosanya sebagainya saat dia keluar dari perut ibunya.”

Keutamaan Nisfu Rajab

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., “Nabi Adam berkata kepada Allah, ‘Ya Allah beritakan kepadaku tentang sebaik-baiknya hari dan saat di sisi-Mu?’ Allah Swt mewahyukan kepada Adam a.s.,

‘Wahai Adam, waktu yang paling Aku senangi adalah Nisfu Rajab (pertengahan Rajab) hari dimana untuk mendekatkan diri, bertamu, berpuasa, berdoa, beristighfar dan membaca kalimat lâ ilâha illallâh. Wahai Adam, Aku akan menerima, mengabulkan bagi yang datang kepada-Ku dan berdoa, Aku akan menutupi (aib) bagi mereka yang menutupi aib. Aku mengutus keturunanmu sebagai Nabi. (Baca: Amalan Utama 27 Rajab, Titik Temu Ritual Sunnah dan Syiah)

Sebaiknya, di hari tersebut tidak disibukkan dengan urusan pekerjaan ke pasar, karena hari itu penuh kedamaian, keberkahan, kemuliaan dan dikhususkan di pertengahan bulan Rajab. Tidaklah yang memohon kepada-Ku kecuali Aku akan kabulkan. Yang memohon ampun akan Aku ampuni, yang memohon rezki akan aku berikan rezki, yang menghadap kepada-Ku adan Aku terima, yang mengharapkan rahmat-Ku akan Aku berikan.

Wahai Adam, barangsiapa di hari Nisfu Rajab berpuasa, berzikir dengan khusyuk, menjaga kehormatannya, bersedekah dengan hartanya, maka dia akan mendapatkan balasan dari sisi-Ku berupa surga. Wahai Adam, sampaikan kepada anak cucumu agar menjaga diri mereka di bulan Rajab karena yang berbuat salah di bulan tersebut akan membahayakannya.

Amalan Ummu Dawud dan Dalilnya

Ummu Dawud adalah perempuan salehah, ibunya Dawud, ayahnya Dawud adalah Hasan, putra Imam Hasan bin Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Ummu Dawud juga ibu susu Imam Shadiq a.s. (Baca: Doa Imam Zainal Abidin untuk Hasil yang Baik)

Suatu hari Khalifah Mansur Al-Abbasi menangkap anaknya, Dawud dan dibawa ke Iraq, kemudian di penjara dengan perlakuan yang keras di penjara. Datanglah Ummu Dawud ke Imam Ja’far Shadiq a.s. Imam menanyakan tentang anaknya dan dijawab, “Wahai Tuanku, bagaimana keadaan Dawud yang berpisah dariku cukup lama? Dia dipenjara di Iraq.” Kemudian Imam berkata,

“Doa istiftah (pembuka) adalah doa yang dengannya akan dibukakan pintu-pintu langit dan akan mengabulkan dengan segera hajat yang berdoa dengannya dan yang mengamalkannya akan diganjar dengan surga.” Berkatalah Ummu Dawud, “Apakah amalan dan doa tersebut duhai putra orang-orang yang benar?”

Imam Shadiq a.s. menjawab, “Wahai Ummu Dawud, bulan haram telah tiba. Ia adalah bulan Rajab yang mendengarkan doa. Ia adalah bulan Allah yang mulia, maka berpuasalah engkau pada ayyamul bîdh (hari-hari putih), yaitu hari 13, 14 dan 15. Dan mandilah di hari yang ke-15 menjelang zuhur. Salatlah di waktu zawal (sebelum azan zuhur) sejumlah 8 rakaat. Sempurnakan rukuk dan sujudnya. (Baca: Doa Imam Zainal Abidin as, Untuk Memohonkan Penutup Aib dan Perlindungan)

Kemudian salatlah zuhur dan 2 rakaat setelah zuhur. Setelah itu, bacalah 100 kali doa Yâ qôdiyal hawâijath-thôlibîn (Duhai yang mengabulkan hajat orang yang meminta).

Kemudian salatlah 8 rakaat, salat sunnah sebelum asar. Bacalah setelahnya surah al-Fatihah dan 3 kali surah al-Ikhlas, dan surah al-Kautsar, kemudian dirikanlah salat asar. Lakukanlah salat tersebut dengan pakaian yang bersih dan sungguh-sungguh dan jangan ada orang yang berbicara kepada Anda.

Selesai salat asar, sambil menghadap kiblat, bacalah 100 kali surah al-Fatihah, 100 kali surah al-Ikhlas, 10 kali ayat Kursi. kemudian bacalah surah al-An’am, al-Isra’, al-Kahf, Luqman, Yasin, ash-Shaffat, Fushshilat, asy-Syura, ad-Dukhan, al-Fath, al-Waqi’ah, al-Mulk, Al-Qalam, al-Insyiqaq hingga akhir surah Al-Qur’an.

Bila tidak sempurna semuanya atau tidak bisa membacanya melalui mushaf (karena halangan), maka bacalah 1000 kali surah al-Ikhlas. Selesainya, bacalah doa ini (doa Ummu Daud). Usahakanlah saat membaca doa meneteskan air mata walau sebesar kepalanya lalat karena dia tanda dari dikabulkan.

Berkatalah Ummu Dawud, “Lalu aku mengamalkan apa yang diperintahkan ash-Shadiq a.s. Kemudian saat tidur di malam itu, menjelang akhir malam aku melihat Nabi Muhammad saw dan para malaikat dan para nabi sedang bersalawat kepadanya. Kemudian Nabi saw berkata kepada Ummu Dawud, “Wahai Ummu Dawud, bergembiralah dan semua yang melihat amalmu juga saudara-saudaramu semuanya akan memberikan syafaat kepadamu, memberi berita gembira padamu, dan hajatmu akan terkabul dan berbahagialah sesungguhnya Allah akan menjagamu dan anakmu dan akan mengembalikannya padamu.”

Ummu Dawud berkata saat aku terbangun. Selang beberapa hari perjalanan antara Iraq ke Madinah, datanglah Daud kepadaku. Aku bertanya kepadanya tentang keadaannya. Dawud menjawab, “Saat aku dipenjara di tempat yang sempit dengan pagar besi sampai pertengahan Rajab, di malamnya aku melihat dalam mimpiku, aku melihat engkau dalam salatmu dikelilingi orang laki-laki yang kepala-kepala mereka di langit dan kaki-kaki mereka di bumi bertasbih kepada Allah di sekitarmu. Berkatalah kepadaku seorang yang tampan, bersih pakaiannya, harum baunya seharum kakekku Rasulullah saw, “Berita gembira duhai putra perempuan yang salehah, Allah telah mengabulkan amalan ibumu dan doanya. Kemudian aku bangun. Utusan Mansur sudah di pintu. Dia masuk di kegelapan malam melepaskan rantai penjaraku. Dia berbuat baik padaku dan memberiku 10 ribu dirham, yang dengannya aku pulang ke Madinah. (Baca: Doa-doa Kemudahan Rezeki dari Imam Ja’far Shadiq as)

Kemudian Ummu Dawud mendatangi Abu Abdillah As-Shadiq a.s. Imam Shadiq a.s. berkata, “Al-Mansur melihat Amirul Mukminin Ali a.s. dalam mimpinya dan berkata kepadanya, ‘Lepaskan anakku kalau tidak kau akan kumasukkan ke dalam api!’ Dia (Mansur) melihat di bawah kakinya ada api, kemudian dia bangun dari tidurnya dan menyuruh agar membebaskan Dawud.'”

Ummu Daud berkata kepada Abi Abdillah a.s., “Duhai Tuanku, apakah aku boleh berdoa dengan doa tersebut selain di bulan Rajab?” Imam Shadiq a.s. menjawab, “Iya, di hari Arafah atau hari Jum’at. Maka yang mengamalkannya akan diampuni Allah Swt atau di setiap bulan dengan melakukan puasa ayyamul bîdh dan melakukannya sama seperti pada nisfu Rajab.” Dalam riwayat yang lain di hari Arafah atau doa tersebut bisa dibaca setiap hari, Allah akan mengabulkan hajatnya. Insya Allah.

Keistimewaan Doa Ummu Dawud

Doa Ummu Dawud adalah di antara doa-doa yang penting di baca pada hari ke 15 Rajab. Di antara rahasia yang ada dalam doa tersebut adalah:

1) Dapat mengabulkan semua hajat

2) Menghilangkan berbagai kesulitan

3) Melindungi dari kezaliman orang yang zalim

[*]

Baca: Salat Salman di Bulan Rajab: Titik Temu Ritual Sunnah dan Syiah

 

No comments

LEAVE A COMMENT