Saat ini kita berada di penghujung bulan Syakban. Artinya, beberapa hari lagi bulan Syakban akan berakhir.
Hari Minggu tanggal 5 Mei 2019 yang bertepatan dengan tanggal 29 Syakban 1440 H, pada sore hari menjelang Maghrib adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemantauan hilal (istihlal). Jika pada saat itu hilal berhasil terlihat oleh kita atau oleh pihak yang meyakinkan bagi kita, seperti adanya kesaksian dua orang laki-laki adil atau kesaksian banyak orang yang melihat hilal yang disebut dengan mutawatir (artinya banyak orang dalam jumlah yang tidak mungkin semuanya salah dan berbohong), maka esok harinya, Senin 6 Mei 2019 adalah awal atau tanggal 1 Ramadhan yang berarti sudah wajib hukumnya berpuasa bagi kita semua. Namun jika pada malam itu hilal tidak terlihat, maka esok harinya, Senin, 6 Mei 2019 masih dihukumi sebagai 30 Syakban 1440 dan hukumnya belum wajib bagi kita berpuasa, bahkan haram hukumnya kita berpuasa dengan niat puasa wajib Ramadhan. (Ebook: Fikih Puasa Menurut Mazhab Ahlulbait)
Hari itulah yang disebut dengan Hari Keraguan (yaum asy-syak) yang dibolehkan bagi kita untuk berpuasa dengan salah satu niat berikut:
1. Niat puasa qadha bagi yang memang jelas memiliki tanggungan puasa wajib di tahun-tahun sebelumnya, yang belum ditunaikan.
2. Niat puasa maa fidz dzimmah jika tidak ada kejelasan apakah memiliki tanggungan puasa wajib pada tahun-tahun sebelumnya yang belum ditunaikan.
3. Niat puasa sunnah Syakban.
4. Niat puasa maa fil waqi’ atau niat global sesuai dengan realitas, artinya jika hari itu sudah masuk tanggal 1 Ramadhan maka puasa yang dilakukan adalah puasa wajib. Namun jika saat itu kenyataannya adalah masih bulan Syakban maka puasa yang dilakukan adalah puasa sunnah.
Info hasil Sidang Itsbat terkait penentuan awal Ramadhan insya Allah akan diumumkan di situs ini pada hari Minggu, 5 Mei 2019 pukul 19.30 WIB.[*]
Baca: Doa Rasulullah SAW Melihat Hilal
