Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Khamenei Mengenang Keagungan Pribadi dan Peran Alamah Thabathaba’i

Pada tanggal 8 November 2023, dalam sebuah pertemuan yang sarat penghormatan, Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, memberikan pidato yang memukau di hadapan para penyelenggara Kongres Internasional untuk Menghormati Alamah Sayyid Muhammad Husain Thabathaba’i. Pidato tersebut, yang kemudian dipublikasikan pada tanggal 15 November 2023, tidak hanya memberikan penghargaan kepada satu-satunya keajaiban seminari Islam dalam beberapa abad terakhir, tetapi juga merinci secara mendalam tentang kontribusi, pemikiran, dan kehidupan pribadi dari seorang cendekiawan yang luar biasa.

Alamah Thabathaba’i, yang kini diakui secara luas sebagai tokoh intelektual terkemuka, tidak hanya mencitrakan pengetahuannya yang luas, tetapi juga karakteristik unggulnya. Imam Khamenei menyampaikan pandangannya bahwa beliau adalah satu-satunya individu yang memiliki kombinasi kualitas seperti pengetahuan, kesalehan, moralitas, bakat sastra dan seni, serta ketulusan dan persahabatan dalam satu kepribadian.

Sebagai seorang cendekiawan, Alamah Thabathaba’i memiliki cakupan pengetahuan yang sangat luas. Beliau adalah ahli dalam prinsip-prinsip fikih, seorang filsuf inovatif, dan memiliki pemahaman mendalam tentang mistisisme teoritis. Dalam bidang matematika dan astronomi, Alamah Thabathaba’i, bukan hanya seorang sarjana biasa, tetapi juga berkontribusi dalam menggambar tata letak untuk Hauzah Hujjatiyeh di Qum. Lebih mengejutkan lagi, beliau merupakan seorang penyair terampil dan aktif dalam ilmu silsilah.

Alamah Thabathaba’i tidak hanya seorang cendekiawan yang luar biasa, tetapi juga seorang pendidik yang gigih. Murid-muridnya, seperti Syahid Muthahhari dan Syahid Beheshti, memiliki peran kunci dalam Revolusi Islam. Mereka bukan hanya menerima pelatihan intelektual, tetapi juga dibimbing untuk memahami filsafat, menciptakan pemikiran yang kritis, dan akhirnya, memainkan peran vital dalam pembentukan Revolusi Islam.

Imam Khamenei menyoroti dua karakteristik khusus yang menarik perhatiannya. Pertama, jihad intelektual yang luar biasa yang dijalankan oleh Alamah Thabathaba’i. Beliau mampu membentuk basis intelektual yang aktif dan ofensif, melawan invasi ideologi asing dan penyebaran keragu-raguan. Dalam konteks ini, Imam Khamenei menekankan pentingnya membentuk basis intelektual yang memiliki sifat aktif dan ofensif, bukan hanya bersikap pasif dan defensif.

Karakteristik kedua adalah pemahaman mendalam Alamah Thabathaba’i tentang ajaran tauhid dan konsep-konsep ketuhanan. Beliau tidak hanya tumbuh secara intelektual, tetapi juga mempraktikkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Kerendahan hati yang luar biasa, kesabaran, dan sikap lembutnya terhadap orang lain semua dipengaruhi oleh pemahaman mendalamnya terhadap konsep-konsep tersebut.

Imam Khamenei menggali lebih dalam ke dalam kontribusi Alamah Thabathaba’i dalam pembentukan Revolusi Islam. Beliau membimbing dan melatih para filsuf seperti Syahid Muthahhari, Syahid Beheshti, dan almarhum Taqi Misbah Yazdi. Murid-muridnya, yang sebagian besar menjadi kunci dalam perumusan konstitusi dan sebagai tokoh utama dalam Revolusi Islam, mencerminkan warisan pendidikan dan pemikiran Thabathabai yang terus berkembang.

Tidak hanya itu, Imam Khamenei membagikan kisah pribadi yang menunjukkan kebaikan hati dan karakter menyenangkan Allamah Thabathaba’i. Meskipun memiliki pengetahuan dan kecakapan intelektual yang luar biasa, beliau adalah seorang pembicara yang hangat, menawan, dan ramah. Keberbakatannya tidak hanya terletak dalam pengetahuannya, tetapi juga dalam cara beliau menyampaikan cerita secara detail dan penuh warna, menciptakan pengalaman mendalam bagi pendengarnya.

Imam Khamenei menyampaikan keyakinannya bahwa Allamah Thabathaba’i, kini dikenal luas di seluruh dunia. Warisan pemikiran, pengetahuan, dan kebijaksanaannya meninggalkan jejak yang dalam dan berharga bagi masyarakat dunia. Pada akhir pidato, Imam Khamenei menyatakan harapannya agar Allah Swt meninggikan derajat beliau dan memberkati mereka yang menghargai warisan dan kontribusinya.

Demikianlah, melalui pidato panjang dan mendalam ini, Imam Khamenei memastikan bahwa keagungan Alamah Sayyid Muhammad Husain Thabathaba’i tetap hidup dan terus memberi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang.

Sumber: Khamenei.ir

No comments

LEAVE A COMMENT