“Dijuluki al-Baqir (penyibak) sebab beliau menyibak ilmu atau membagi-baginya. Dia seorang imam yang mumpuni. Dia penuh dengan kemuliaan.” Abu Zakaria an-Nawawi (w. 676 H)
“Beliau pemimpin para fukaha di Hijaz. Orang-orang mempelajari fikih darinya dan putranya, Jakfar.” Abu ‘Utsman al-Jahiz (w. 250 H)
“Di antara mereka Ahlulbait terdapat tokoh-tokoh ulama seperti al-Baqir, as-Sadiq, al-Kazhim, dan ar-Ridha.” Fakhr ad-Din ar-Razi (w. 604)
“Beliau menyibak ilmu dan mengenalkan pokoknya, yaitu memilah-milah.” Muhammad al-Qurthubi (w. 671 H)
Adz-Dzahabi: “Al-Baqir salah satu orang yang menggabungkan antara ilmu, amal, kemuliaan, kehormatan, kewenangan, dan kewibawaan. Dialah yang layak sebagai khalifah. Siyar A’lām an-Nubalā, j. 4, h. 402
Baca: Imam Baqir dan Universitas Para Ilmuwan
