Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Infografis: Hari Syahadah Imam Muhammad Baqir a.s.

Ulama terkemuka Ahlusunnah mengenai pribadi Imam Baqir a.s. berkata:

“Abu Ja’far Muhammad Baqir a.s. menyingkap khazanah ilmu yang terpendam, hakikat hukum, hikmah-hikmah dan kebijaksanaan yang tidak tertutupi kecuali oleh unsur-unsur tanpa bashirat atau buruknya niat. Dengan demikian, ia digelari dengan “Baqirul Ulum” atau pembuka dan penyingkap ilmu, penghimpun ilmu dan penegak panji ilmu. Ia menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada Allah Swt dan telah sampai pada kedudukan orang-orang arif, dimana bahasa tidak mampu melukiskan sifat-sifatnya. Ia memiliki banyak perkataan dalam bidang suluk dan pengetahuan”. (Al-Shawaiq al-Muhriqah, hal. 201)

  • Imam Baqir a.s. lahir pada 1 Rajab, Tahun 57 H / 677 M di Madinah. Dari pernikahan Imam Ali Sajad a.s. dengan Fathimah binti Hasan bin Ali. Beliau turut hadir dalam peristiwa Karbala di usianya yang masih kanak-kanak.
  • Imam Baqir a.s. merupakan imam ke-5 Mazhab Ahlulbait. Periode imamahnya berlangsung selama 19 tahun. Masa keimamahan Imam Baqir as bertepatan dengan era kelemahan pemerintahan Bani Umayah dan perebutan kekuasaan di antara mereka.
  • Di masa keimamahan beliau merupakan masa munculnya aliran-aliran fikih dan puncak periwayatan mengenai tafsir Alquran. Pada masa tersebut imam membuka sisi kelimuan secara luas yang mencapai puncaknya pada masa putranya, Imam Shadiq a.s.
  • Pada 7 Zulhijah, Tahun 114 H / 733 M Imam a.s. meneguk cawan syahadah karena diracun oleh khalifah Umayah Hisyam bin Abdul Malik. Dimakamkan di pekuburan Baqi di samping makam suci Imam Hasan a.s, Imam Sajad a.s, menyusul kemudian Imam Shadiq a.s.

Salah satu hadis dari Imam Baqir a.s. di antara sekian banyak Mutiara hadis darinya:

“Setiap hamba pasti mempunyai hati yang bersih. Apabila berbuat dosa akan timbul titik hitam yang apabila bertaubat akan sirna dan bersih lagi. Namun apabila terus menerus berbuat dosa akan banyak titik hitam itu, sehingga tertutuplah batinnya menjadi hitam Apabila telah demikian, maka dia tidak akan lagi mau kembali kepada kebaikan, sebagaimana firman Allah Swt: ‘Sekali-kali tidak, akan tetapi karena kotoran yang ada dihati mereka akibat kelakuan mereka.’” (Bihar Al-Anwar, juz 73, hal. 332)


No comments

LEAVE A COMMENT