Ulama Imamiyah
Syarif ar-Radhiy
Sayid Muhammad bin al-Husain bin Musa al-Husaini
Lahir: 969-970 / 359 H
Wafat: 27 Juni 1015 / 6 Muharram 406 H
Salah satu fukaha Imamiyah abad 4-5 hijriah. Nasabnya bersambung hingga Imam Musa al-Kazhim a.s.
Sebagian ulama berkata tentangnya dan kakaknya, Sayid al-Murtadha, “Andai tak ada ar-Radhiy, niscaya al-Murtadha menjadi penyair terpandai. Andai tak ada al-Murtadha, niscaya ar-Radhiy menjadi manusia teralim.”
Sayid ar-Radhiy menjadi pemuka para sayyid di Baghdad pada usia 21 setelah ayahnya berusia lanjut.
Ia mendirikan madrasah bernama Dar al-‘Ilm yang telah mencetak para ulama besar seperti Syekh at-Thaifah at-Thusi.
Pendapat Ulama tentang Syarif ar-Radhiy
Allamah al-Hilli:
“Ia seorang penyair terkemuka, seorang alim yang utama, penuh kehati-hatian, berkedudukan agung dan tinggi.”
Al-Hurr al-‘Amili:
“Pemuka kaumnya, memiliki keutamaan yang cemerlang, dan pekerti mulia.”
Al-Khathib al-Baghdadi:
“Ia seorang pemuka, ahli sastra dan pengetahuan, menghafal Alqur’an dalam tempo singkat.”
Nahj al-Balaghah adalah buku kumpulan khutbah dan petuah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. yang disusun olehnya.
Mengandung 238 khutbah, 79 surat dan 489 perkataan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s.
Tema-temanya beraneka ragam; pengetahuan tentang tauhid, nasihat, petuah, analisis peristiwa politik dan lainnya.
[*]
Baca: “Angan-angan Duniawi yang Membuat Kita Terpuruk“