Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA
Memahami secara rasional dan adil sejarah masa lalu umat Islam, terutama sejarah Nabi Saw dan setelahnya adalah penting, tapi mempelajarinya bukan sebagai narasi dan fragmen kisah masa lalu yang diulang-ulang hanya untuk merawat sentimen sektarian kontraproduktif, disajikan sebagai isu polemik yang mencederai perasaan pihak lain yang berbeda pandangan dan dijadikan tontonan semata yang tidak terefleksi dalam pandangan dan sikap yang relevan dengan situasi zaman dan dinamika konteks.
Sejarah umat Islam yang memuat aneka konflik dan tragedi juga ironi perlu dipelajari secara jujur dan diperlakukan sebagai referensi dan bahan evaluasi oleh pengikut “Jalan Suci” agar dapat membangun visi masa kini dan masa depan yang logis dan konstruktif bagi diri sendiri, komunitas sepemahaman, masyarakat seagama, masyarakat sebangsa, dan umat manusia.
Di atas semua itu, kepatuhan kepada Pemegang otoritas keagamaan tertinggi dengan semua pertimbangan kemaslahatan dan cahaya basirahnya, adalah yang mesti diutamakan.