Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Membangun Prinsip

Perlukah prinsip dalam hidup? Perlu, karena hidup adalah perilaku dan sikap.

Apa yang menjadi dasar semua sikap dan tindakan? Pandangan adalah dasarnya. Itulah yang disebut prinsip.

Apakah prinsip itu? Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.

Apakah pandangan apapun bisa dijadikan prinsip? Tidak. Prinsip mestilah pandangan universal, fundamental dan kokoh.

Apakah pandangan universal itu? Ia adalah pikiran yang mencakup banyak bagian yang mesti berada di dalamnya.

Apakah pandangan fundamental itu? Ia adalah pandangan yang melahirkan pandangan-pandangan turunannya. (Baca: SafinahQuote: Pandangan)

Apakah pandangan yang kokoh itu? Ia adalah pandangan valid yang bisa diterima dengan akal sehat yang patuh kepada logika.

Apakah prinsip itu sama? Mestinya prinsip perdana itu sama bila setiap orang mematuhi aturan berpikir logis.

Bagaimana membangun prinsip? Akfivitas perdana dan utama bahkan tunggal manusia adalah berpikir.

Apa itu berpikir? Berpikir adalah menyusun data-data dalam benak setelah melakukan penginderaan terhadap apapun di luar diri.

Apa bahan-bahan niscaya dalam berpikir? Berpikir adalah aksi intelektual yang memerlukan pihak yang berpikir (subjek diri), pihak yang dipikirkan (objek realitas) dan pikiran. Itulah yang disebut pemikiran.

Apakah subjek pemikir itu? Ia adalah makhluk biologis yang berakal. Itulah manusia. (Baca: SafinahQuote: Manusia dan Urusan Dunia)

Apakah setiap yang berakal pasti berpikir?  Sebagian yang berakal adalah pemikir. Orang gila dan yang  terganggu mentalnya bukanlah pemikir.

Apakah setiap yang berpikir pasti punya prinsip? Sebagian yang berpikir adalah orang-orang yang berpikir logis atau berpikir sesuai aturan yang benar.

Apakah yang terpikir itu? Ia adalah apapun yang bukan merupakan diri subjek, termasuk tubuhnya.

Apakah pikiran itu? Ia adalah data-data atau citra aneka realitas yang memasuki benak pemikir.

Bagaimana proses pemikiran logis atau penyusunan pikiran sesuai aturan yang benar itu?  Menyusun pikiran haruslah diawali dengan memilih pikiran luas yang mencakup pikiran-pikiran lain yang lebih sempit agar bisa diletakkan di atasnya dan haruslah kokoh agar bisa menyangga pikiran-pikiran lain yang lebih lemah. Itulah pemikiran logis.

Apakah mazhab adalah prinsip? Ia adalah prinsip karena menyanggah pikiran-pikiran yang diletakkan di atasnya, namun mazhab bukanlah prinsip utama, karena prinsip yang menyangganya adalah Islam. (Baca: Kemanusiaan Dulu Keyakinan Kemudian)

Apakah Islam adalah prinsip? Tentu Islam merupakan prinsip karena mencakup banyak pikiran di dalamnya. Namun, karena ia adalah salah satu agama, maka prinsip yang mendahuluinya adalah agama.

Apakah agama adalah prinsip? Pastilah agama merupakan prinsip karena ia mencakup aneka agama. Namun karena keyakinan tentang agama berdiri di atas prinsip lain, ketuhanan, yang mendahuluinya, maka ia bukanlah prinsip utama.

Apakah keyakinan akan Tuhan atau ketuhanan adalah prinsip utama? Bila melihat keyakinan-keyakinan agama, jelaslah ketuhanan merupakan prinsip utama. Namun bila memandang prinsip-prinsip yang mendahuluinya, maka kebertuhanan bukanlah prinsip perdana.

Pandangan setiap orang tentang agama, mazhab, negara, bangsa,  ormas, parpol dan apapun ditentukan oleh prinsip-prinsip utama. Prinsip-prinsip utama bermuara dari prinsip perdana.

Lalu apa prinsip utama dan perdana itu? Sebelum prinsip ketuhanan ada prinsip perdana yang merupakan benih semua keyakinan dan pikiran. Itulah prinsip keberadaan.[*]

Enjoy your faith!

(Dikutip dari rubrik Opini, Buletin Al-Wilayah edisi 24, Agustus 2018, Dzulqadah 1439H)

Baca: “Prinsip-Prinsip Islam dalam Pidato Fathimah Az-Zahra

 

Post Tags
Share Post
Written by
No comments

LEAVE A COMMENT