Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Penulis Kitab Mizanul Hikmah, Ayatullah Muhammadi Reysyahri Tutup Usia

Ulama kenamaan asal kota Rey, Iran yang bernama lengkap Muhammad Muhammadi Reysyahri pada hari Senin, 21 Maret 2022 telah tutup usia pada usia 75 tahun, setelah dirawat beberapa hari sebelumnya karena penyakit yang dideritanya. Pria kepercayaan Imam Khomeini ini lahir di Tehran pada tahun 1946 dikenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam menulis. Di antara kitab yang sangat populer adalah Mizanul Hikmah. Ayatullah Reysyahri adalah seorang mujtahid dan ahli hadis. Menantu dari Ayatullah Meshkini ini juga berkiprah dalam aktivitas politik semenjak masa-masa pra-revolusi Islam hingga meninggal.

Pendidikan

Pada tahun 1961, untuk lebih memperdalam pengetahuan keislaman beliau pergi ke kota suci Qom dan menimba ilmu dari ulama besar kala itu seperti Ayatullah Gulpaygani, Ayatullah Wahid Khurasani, Ayatullah Ha’iri, Ayatullah Jawad Tabrizi, dan lain-lain.

Setelah bertahun-tahun mengikuti pelajaran fikih tingkat tinggi, beliau mencapai derajat Mujtahid dan ijtihadnya disertifikasi oleh ulama marja taklid Hauzah Ilmiah Qom. Dengan mengambil spesialisasi dalam bidang hadis, beliau mendapatkan izin untuk meriwayatkan hadits dari beberapa ulama besar dan perawi dunia Islam, termasuk mendapat ijazah dari Ayatullah Haj Agha Reza Baha’uddini.

Para Guru

Pada jenjang kuliah ijtihad ilmu ushul fikih, Muhammadi Reysyahri menimba dari para guru sepeti Muhammad Ali Araki dan Husain Wahid Khurasani. Sementara itu, guru-gurunya di jenjang kuliah ijtihad ilmu fikih adalah Mirza Ali Misykini, Jawad Tabrizi, Sayid Muhammad Ridha Gulpaygani, dan Murtadha Ha’iri Yazdi. Beliau juga telah menerima ijazah periwayatan hadis dari Sayid Ridha Baha’uddini.

Dalam bidang akhlak dan penggemblengan diri, Muhammadi Reysyahri mengaku banyak dipengaruhi oleh Abdulkarim Hamid salah seorang Rajab Ali Khayyath, Aqa Husain Fathimi, Ayatullah Muhammad Taqi Bahjat, dan Sayid Ridha Baha’uddini.

Karya Tulis

Karya tulis Muhammadi Reysyahri mencapai 30 buku dalam 95 jilid. Di antaranya:

  1. Ensiklopedia Mizan al-Hikmah dalam 15 jilid
  2. Ensiklopedia Amirul Mukminin a.s. dalam 13 jilid
  3. Ensiklopedia Imam Husain a.s. dalam 14 jilid
  4. Ensiklopedia Alquran dan Hadis, ini adalah sebuah ensiklopedia tematis yang mengupas terminologi-terminologi dalam bidang keagamaan, akidah, etika, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Ensiklopedia ini disusun berurutan sesuai urutan huruf abjaddan mengemukakan hadis-hadis sesuai masing-masing entri dengan bersandarkan pada ayat-ayat Alquran terkait.
  5. Ensiklopedia Imam Mahdi, yang memuat ayat-ayat dan hadis-hadis tentang Imam Mahdi a.s. Konten ensiklopedia disusun dalam empat bagian mulai dari kelahiran hingga pembentukan pemerintahan universal yang akan beliau bangun.
  6. Kimia Cinta. Buku ini mengupas biografi Syekh Rajab Ali Khayyath dan memuat bunga rampai kenangan dan dialog dengan para murid Sang Syekh. Dengan lima bagian yang dimiliki, Kimia Kasih mengupas kriteria, perombakan, pembangunan, wafat, dan sebagian guru dan murid Syaikh Rajab Ali.
  7. Ilmu dan Hikmah dalam Alquran dan Hadis. Karya ini memuat tema tematis tentang nilai ilmu dan akal menurut Islam dalam ayat-ayat Alquran serta hadis-hadis Syiah dan Ahlusunah. Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Hingga kini, karya ini sudah dicetak sebanyak lima kali.
  8. Dialog Tema-tema Ideologi. Karya tulis ini memuat dua belas dialog Rasulullah Saw dengan para pembesar Quraisy, dialog Imam Ali a.s. dengan salah seorang ilmuwan Yahudi, dan juga beberapa dialog yang lain.

Aktivitas di Masa-masa Revolusi Islam

Ayatullah Reysyahri berkenalan dengan pandangan dan cita-cita revolusioner Imam Khomeini sejak awal Gerakan Islam di Iran, terutama setelah insiden 6 Juni 1963. Beliau ditangkap oleh SAVAK pada tahun 1965  dan dijatuhi hukuman penjara. Pada tahun 1966, ketika menolak untuk berpartisipasi dalam Pengadilan Banding SAVAK, beliau pergi ke Najaf Ashraf dan kembali ke Iran setahun setelahnya dan belajar di Hauzah Ilmiah Masyhad selama sekitar delapan belas bulan. Selama waktu ini, dia kembali dituntut oleh SAVAK dan dijatuhi hukuman penjara lagi di tingkat banding.

Jabatan Sosial dan Politik

Pada tahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Reyshahri dipercaya untuk menjabat posisi di keanggotaan di Majelis Ahli Kepemimpinan. Hingga di akhir-akhir hidupnya Ayatullah Muhammadi Reysyahri masih aktif dalam berbagai aktivitas sosial politik. Di antara jabatan yang pernah diamanahkan kepada beliau adalah:

  1. Anggota Dewan Ahli Rahbari pada periode ketiga
  2. Anggota Dewan Parlemen
  3. Menteri Intelijen
  4. Menteri Penerangan
  5. Hakim Syar’i di Dezful
  6. Kepala Pengadilan Revolusi Militer.
  7. Jaksa Agung
  8. Wakil Wali Fakih untuk urusan jemaah haji Iran
  9. Anggota Majelis Penentu Kemaslahatan Negara untuk periode keempat, kelima, dan keenam
  10. Kepala kepengurusan makam suci Sayid Abdulazhim al-Hasani
  11. Kepala Yayasan Pengetahuan dan Kebudayaan Darul Hadis. Yayasan ini membawahi dua cabang akademik: Pusat Riset Alquran dan Hadis, serta Universitas Alquran dan Hadis.

Sumber: Wikishia & Abna.ir


No comments

LEAVE A COMMENT