Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Ratapan Imam Ja’far Shadiq a.s. saat Berpisah dengan Bulan Suci Ramadan

Setiap datang akhir bulan suci Ramadan, para kekasih Allah merasakan kesedihan yang mendalam karena akan berpisah dengan bulan yang penuh berkah dan bulannya perjamuan Ilahi. Banyak doa-doa yang dilantunkan oleh para Maksumin yang maknanya begitu dalam. Berikut kami kutipkan terjemah doa akhir bulan Ramadan dari lisan suci Imam Ja’far Shadiq a.s. dari buku Kado dari Langit yang disusun oleh Ayatullah Rey Syahri

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam Kitab-Mu yang telah diturunkan, bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran di dalamnya. Saat ini bulan Ramadan telah berlalu, maka aku memohon dengan Zat-Mu yang Mulia dan kalimat-Mu yang sempurna, jika masih tersisa dalam diriku dosa yang masih belum Engkau ampuni, atau Engkau berkehendak untuk mengazabku karenanya atau Engkau ingin menghilangkan kebaikanku karenanya, maka hendaknya ketika fajar malam ini menyingsing atau berlalu, Engkau telah mengampuninya untukku, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Ya Allah, segala puji bagi-Mu dengan segala pujian dari awal hingga akhirnya, yang tidak Kau katakan bagi diri-Mu dari sebagiannya, dan juga tidak dikatakan oleh hamba-hamba-Mu yang memuji, yang bersungguh-sungguh, yang terus-menerus memuji-Mu, dan mensyukuri-Mu, yang Engkau telah membantu mereka dalam melaksanakan hak-Mu dari berbagai ragam makhluk-Mu, dari para malaikat yang didekatkan dan para nabi yang diutus, berbagai ragam yang mengucap dan bertasbih kepada-Mu dari seluruh alam semesta, bahwasanya Engkau telah menyampaikan kami kepada bulan Ramadan ini dan kami bisa merasakan nikmat-Mu, kami memiliki bagian dari-Mu, serta kebaikan-Mu dan dengan itu tampaklah karunia-Mu.

Baca: Berbagai Berkah di Bulan Ramadan

Bagi-Mu Puncak segala pujian yang abadi, yang tetap, yang kekal, dan tidak terpengaruh perjalanan waktu. Mahaagung Zat-Mu, Engkau membantuku untuknya hingga kami menyelesaikan puasa dan ibadah malam kami, berupa salat dan semua kebaikan  yang telah kami lakukan, serta syukur dan zikir kami.

Ya Allah, terimalah semua itu dengan sebaik-baik penerimaan­Mu, sebaik-sebaik pengampunan-Mu dan sebaik-sebaik maaf-Mu, ampunan-Mu, dan pemaafan-Mu dan keridaan-Mu, hingga kami mendapatkan semua kebaikan yang diharapkan, semua pemberian yang diminati, dan kami terjaga dari segala yang ditakuti atau petaka yang terbawa atau dosa yang diusahakan.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan apa yang diminta oleh salah seorang hamba-Mu, yaitu dengan kemuliaan nama-Mu, keindahan pujian-Mu, dan kekhususan doa-Mu,  semoga salawat dan salam selalu tercurah atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan semoga Engkau menjadikan bulan kami ini sebagai bulan Ramadan teragung yang melewati kami semenjak Engkau turunkan kami ke dunia ini sebagai berkah, dalam menjaga agamaku, menyucikan diriku, memenuhi segala kebutuhanku, dan hendaklah Engkau memberi syafaat kepadaku dalam masalah­masalahku serta menyempurnakan nikmat kepadaku. Jauhkan segala keburukan dariku, dan kenakan baju keselamatan kepadaku di dalamnya.

Dengan rahmat-Mu, jadikan aku termasuk orang yang Engkau jadikan lebih baik dengan Lailatulqadar dan Engkau menjadikan Lailatulqadar sebagai lebih baik daripada seribu bulan baginya, dalam pahala terbesar dan simpanan yang mulia, kebaikan syukur dan umur panjang serta kemudahan yang terus-menerus.

Ya Allah, aku memohon dengan rahmat-Mu, dengan pemberian, maaf, dan nikmat-Mu, keagungan-Mu, keabadian kebaikan dan karunia-Mu, agar jangan Kau jadikan Ramadan ini sebagai Ramadan terakhir bagiku hingga Engkau sampaikan kami kepada bulan Ramadan tahun depan dengan keadaan yang lebih baik, dan Engkau tampakkan kepada kami hilalnya bersama dengan orang­orang yang melihatnya dan orang-orang yang mengaku melihatnya dengan kesehatan yang paling sempuma, dengan nikmat-Mu yang paling tinggi dan rahmat-Mu yang paling luas dan bagian-Mu yang paling besar.

Baca: Pesan Ramadan Imam Khomeini

Ya Allah, dengarkanlah doaku, kasihilah penghambaanku ini, perendahanku kepada-Mu, kepasrahan dan ketawakalanku kepada-Mu, aku berserah diri kepada-Mu. Aku tidak memohon keberhasilan, maaf, kemuliaan, dan penyampaian kecuali dengan­Mu dan dari-Mu. Maka curahkanlah karunia-Mu kepadaku, agung pujian-Mu dan suci Nama-Mu, dengan menyampaikanku kepada bulan Ramadan aku dalam keadaan terjaga dari segala hal yang dibenci dan halangan, juga dari berbagai bencana.

Segala puji bagi-Mu yang telah membantu kami pada bulan Ramadan ini serta membantu kami dalam salat malamnya hingga kami sampai pada akhir malam bulan ini.” (Al-Kafi, 4/165)

 

No comments

LEAVE A COMMENT