Dalam pertemuan dengan ribuan mahasiswa Iran, Imam Khamenei menggambarkan kekejaman yang terjadi di Gaza oleh AS dan Zionis sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Beliau menekankan bahwa tanpa bantuan AS, rezim Zionis akan lumpuh dalam beberapa hari. Imam Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut pada tanggal 1 November 2023, di Hussainiyah Imam Khomeini, menjelang Hari Pelajar Nasional dan Hari Nasional Memerangi Arogansi Global yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 4 November.
Beliau mengomentari kesabaran dan perlawanan rakyat Gaza terhadap rezim perampas dan para pendukungnya yang sombong, serta menyatakan bahwa tanpa dukungan komprehensif dari Amerika, rezim Zionis akan runtuh dalam hitungan hari. Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan perlunya dunia Islam untuk mengakhiri kerja sama ekonomi dengan rezim Zionis, dan para anggota komunitas Islam global harus bersuara lantang dan menuntut penghentian segera pemboman dan kejahatan yang terjadi di Gaza dalam konfrontasi antara kebenaran dan kebatilan.
Imam Khamenei juga mencatat ketergantungan Zionis pada dukungan AS, dan ia menegaskan bahwa tanpa bantuan Amerika Serikat, pemerintah Zionis yang korup, palsu, dan fiktif pasti akan tumbang dalam minggu pertama. Oleh karena itu, kekejaman di Gaza saat ini sebenarnya terjadi karena dukungan dan bantuan AS.
Baca: Mengungkap Hubungan Tak Terpisahkan antara Amerika Serikat dan Rezim Zionis
Imam Khamenei dengan tegas mengutuk rezim Zionis atas kematian 4.000 anak-anak Palestina dalam tiga minggu terakhir ini, dan menggambarkannya sebagai kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beliau menekankan kewaspadaan dunia Islam terhadap peristiwa di Gaza, yang dianggapnya sebagai pertarungan antara “kebenaran dan kebohongan” serta “iman dan kesombongan.” Beliau menyatakan bahwa kekuatan arogansi dicapai melalui penggunaan bom, tekanan militer, kekejaman, dan kejahatan, sementara kekuatan iman pada akhirnya akan mengatasi semuanya dengan anugerah Allah.
Imam Khamenei mengakui ketahanan dan kesabaran rakyat Gaza, menekankan bahwa pemenang sejati pertempuran ini adalah rakyat Gaza dan Palestina karena mereka telah mencapai prestasi yang signifikan. Beliau menyoroti bagaimana rakyat Gaza telah mengungkap topeng palsu hak asasi manusia dari wajah negara-negara Barat dan kebohongan mereka. Beliau menyebutkan bahwa kesabaran mereka telah menyentuh hati nurani orang di seluruh dunia, mengarah pada protes besar-besaran bahkan di AS dan negara-negara Barat lainnya menentang Israel dan, dalam banyak kasus, menentang kebijakan AS.
Imam Khamenei juga menolak klaim dari beberapa sumber Barat yang menyatakan bahwa Iran telah mengorganisir demonstrasi pro-Palestina di Inggris. Beliau mengkritik sifat yang tidak masuk akal dari klaim semacam itu. Mengenai penunjukan pejuang Palestina sebagai teroris, Imam Khamenei mempertanyakan kriteria yang digunakan, dan menanyakan apakah membela rumah atau negara seseorang secara otomatis membuat seseorang menjadi teroris. Beliau membandingkannya dengan contoh sejarah seperti Prancis yang melawan Jerman selama Perang Dunia II, menyoroti inkonsistensi dalam cara tindakan semacam itu dilihat, di mana beberapa dianggap sebagai pejuang dan sumber kebanggaan sementara yang lain diberi label sebagai teroris.
Imam Khamenei berujar bahwa dalam Operasi Badai Al-Aqsa bahwa kelompok kecil dengan sumber daya yang terbatas dapat mengalahkan musuh dengan iman dan tekad. Mereka mampu mengakhiri tindakan kriminal yang berlangsung bertahun-tahun dalam waktu singkat. Rakyat Palestina juga telah menciptakan rasa malu bagi rezim perampas dan pihak-pihak yang mendukungnya melalui aksi-aksi berani dan kesabaran mereka.
Imam Khamenei memiliki harapan khusus terhadap dunia Islam untuk bersatu melawan kejahatan rezim penjajah. Beliau mengingatkan bahwa jika pemerintah-pemerintah Islam tidak mendukung Palestina hari ini, mereka sebenarnya memperkuat musuh Palestina, yang pada akhirnya adalah musuh Islam dan seluruh umat manusia, dan ancaman ini akan kembali mengancam mereka di masa depan.
Imam Khamenei mendorong pemerintah-pemerintah Islam untuk menghentikan kerja sama ekonomi dengan Israel, memblokir ekspor minyak dan barang-barang kebutuhan pokok ke rezim Zionis, dan mengutuk kejahatan rezim perampas di forum internasional tanpa ragu.
Rahbar menegaskan bahwa pukulan yang diterima oleh rezim Zionis dari front perlawanan tidak dapat diperbaiki, dan rezim penjajah sendiri mengakui hal ini. Rezim Zionis sudah putus asa dan bingung, bahkan membohongi rakyatnya sendiri. Beliau juga menekankan bahwa tidak hanya rezim Zionis yang menentang Islam dan bangsa Palestina yang tertindas, tetapi juga AS, Prancis, dan Inggris. Umat Islam harus menyadari hal ini dalam perhitungan dan analisis mereka. Dengan mengutip ayat Al-Qur’an, beliau meyakinkan bahwa janji Allah adalah benar, dan dengan rahmat-Nya, Palestina dan rakyatnya akan menjadi pemenang di masa depan.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan bahwa pukulan yang ditimpakan kepada rezim Zionis oleh front perlawanan “tidak dapat diperbaiki” dan menunjukkan bahwa pihak berwenang rezim penjajah juga telah mengakui hal ini.
“Rezim Zionis telah putus asa dan bingung. Rezim ini membohongi rakyatnya sendiri. Ekspresi keprihatinan Zionis terhadap tawanan mereka sendiri juga merupakan kebohongan. Pemboman yang mereka lakukan juga membunuh para tawanan mereka,” katanya.
Imam Khamenei menyerukan kepada dunia Muslim untuk memperhatikan fakta bahwa bukan hanya rezim Zionis yang menentang Islam dan bangsa Palestina yang tertindas, tetapi AS, Prancis, dan Inggris juga melakukan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa umat Islam tidak boleh mengabaikan fakta ini dalam berurusan, perhitungan dan analisis mereka.
Sumber: Khamenei.ir