Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Siapa itu Orang Bodoh?

Kebodohan merupakan salah satu perkara yang amat dibenci oleh Allah Swt, rusaknya segala urusan adalah karena disebabkan oleh kebodohan ini. Maka benar apabila dikatakan Aimmah a.s. bahwa seandainya orang bodoh itu diam niscaya persilihan di dunia ini berkurang. Lalu, siapakah orang bodoh itu? Berikut kami kutipkan dari kitab Mizanul Hikmah:

Rasulullah Saw bersabda:

Sesungguhnya orang bodoh itu adalah orang yang durhaka kepada Allah, kendati dia memiliki wajah yang rupawan dan kedudukan (kekuasaan) yang besar.” (Bihar al-Anwar, 1/160)

“Karakteristik orang bodoh itu adalah menzalimi orang yang bergaul dengannya, menganiaya orang yang berada di bawahnya, dan bersikap sombong kepada orang yang berada di atasnya. Dia berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.” (Thuhaf al-Uqul, hadis ke-29)

“Di antara kebodohan itu adalah menampakkan semua yang kau ketahui.” (Tanbih al-Khawathir, 2/122)

Imam Ali a.s. berkata:

“(Engkau) mengandalkan dunia, padahal engkau melihat dengan mata kepalamu sendiri apa yang berkait dengan dunia ini. Ini adalah tanda kebodohan.” (Nahj al-Balaghah, hikmah ke-384)

“Orang yang bodoh tidak menyadari kekurangannya dan tidak bersedia menerima nasihat orang yang memberikan nasihat padanya.” (Ghurar al- Hikam, hadis ke-1809)

Baca: Sabda Rasulullah Saw yang Menjelaskan 103 Sifat Orang Mukmin

“Orang bodoh adalah orang yang tertipu oleh nafsu dan kesombongannya.” (Ghurar al- Hikam, hadis ke-1285)

“Engkau tidak akan menemukan orang bodoh, kecuali dia itu orang yang melampau batas atau orang yang boros.” (Nahj al-Balaghah, hikmah ke-70)

Sesungguhnya Orang bodoh adalah orang yang diperbudak oleh keinginannya.” (Ghurar al- Hikam, hadis ke-3864)

“Orang paling bodoh adalah orang yang tertipu oleh ucapan seorang pemuji yang mencari muka (menjilat), yaitu orang yang membaguskan keburukan kepadanya dan menjadikan dia membenci orang yang menasihati dengan tulus.” (ad-Duratul Bahirah, hadis ke-42)

“Puncak kebodohan itu adalah kebanggan seseorang dengan kebodohannya.” (Ghurar al-Hikam, hadis ke-3262)

“Sesungguhnya orang bodoh itu menganggap dirinya berkenaan dengan apa yang tidak diketahuinya dalam hal pengetahuan, sebagai orang alim, dan dia merasa puas dengan pendapatnya sendiri. Dia senantiasa menjauh dari ulama dan terbiasa mencela mereka. Dia menyalahkan siapa saja yang bertentangan dengannya. Dia menyesatkan siapa saja atas perkara yang tidak diketahuinya. Apabila sampai kepadanya perkara-perkara yang tidak diketahuinya, maka dia bersegera mengingkari dan mendustakannya. Dengan kebodohannya, dia berkata,

‘Aku tidak mengetahui tentang ini. Menurutku, itu tidak ada. Aku tak mengira bahwasanya itu akan terjadi. Bagaimana mungkin hal itu akan terjadi?’

Hal itu disebabkan oleh keyakinan pada pendapatnya sendiri dan sedikitnya pengetahuan akan kebodohannya. Karena itu, dia tak henti-hentinya menganggap bermanfaat apa yang tidak jelas dalam pikirannya di antara perkara-perkara yang tidak diketahui lantaran kebodohannya. Dia selalu mengingkari kebenaran dan kebingungan dalam kebodohan. Dia merasa sombong untuk menuntut ilmu pengetahuan.” (Thuhaf al-Uqul, hadis ke-73)

Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata:

Di antara perangai orang bodoh itu adalah menjawab sebelum mendengar, menyanggah sebelum memahami, dan menetapkan sukuk (agama) berdasarkan apa yang tidak diketahuinya.” (Al’amud-Din, hadis ke-303)

Baca: Lidah, Fungsi dan Bahayanya

“Kebodohan itu terdapat dalam tiga perkara, yaitu mengganti saudara, meringkas tanpa kefasihan, dan mematai-matai sesuatu yang tidak penting.” (Thuhaf al-Uqul, hal. 317)

No comments

LEAVE A COMMENT