Pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beberapa waktu lalu, menjadi momentum untuk menghidupkan kembali kesadaran dan kepedulian kepada Palestina yang dirampas. Kesadaran ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mendorong umat Islam serta para pendukung keadilan untuk mengekspresikannya melalui aksi demonstrasi dan penggalangan dana.
Atas dasar itu, Dewan Syura ABI menyatakan hal-hal sebagai berikut:
- Al-Quds adalah ibukota abadi Palestina.
- Palestina adalah satu negara bagi seluruh warga legal Palestina baik yang di dalam maupun yang terusir, baik Muslim, Kristen maupun Yahudi, warga Arab maupun non-Arab.
- Solusi penyelesaian yang adil adalah perlawanan, bukan perdamaian yang tidak adil.
- Warga yang telah berpuluh-puluh tahun mengungsi ke berbagai negara memiliki hak kembali ke kampung halamannya.
- Pembebasan Palestina adalah isu universal bagi seluruh penganut agama, kelompok dan etnis.
- Al-Quds, atau Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama Ibrahimik dan Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam. Karena itu, isu Palestina adalah isu agama bagi umat Islam sebagaimana isu agama bagi umat Kristeni dan Yahudi. Memandang isu Palestina sebagai isu agama tidak menafikan isu Palestina sebagai isu kemanusiaan.
Dewan Syura ABI juga menyampaikan arahan-arahan sebagai berikut:
- Setiap pengurus wilayah dan daerah diharapkan untuk mendukung berbagai aksi pro kemerdekaan Palestina tanpa tendensi politik, kelompok dan mazhab.
- Setiap pengurus diharapkan aktif melakukan penggalangan dana untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
- Setiap pengurus diharapkan terus menghidupkan isu Palestina, tanpa mencampurnya dengan kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan.
- Setiap pengurus diharapkan mengangkat isu Palestina seraya mendukung keras kecaman Pemerintah RI terhadap keputusan Trump dan mengaitkan hubungan historis bangsa Palestina dengan bangsa Indonesia.
Rubrik Suara DS Edisi 19
(dikutip dari rubrik Suara DS, Buletin Al-Wilayah, edisi 19, Desember 2017, Rabiul Tsani 1438)
