Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

VIDEO: Kisah Imam Jafar Shadiq as. tentang Hamba yang Sibuk Beribadah

 

Rombongan jamaah haji pulang ke Madinah setelah melaksanakan ibadah haji. Penduduk Madinah telah menanti untuk menyambut kedatangan mereka. Imam Shadiq as, adalah yang menyambut pertama kali. Beliau salami fulan dan memeluk fulan lainnya. Beliau sampaikan ucapan selamat atas sampainya dia, pulang dengan selamat. Juga mendoakannya, semoga amal ibadahnya diterima Allah.

Imam Shadiq as melihat seorang sahabatnya yang setia, maka beliau menghampiri dia dan memeluknya. Sahabat itu mengatakan, “Mengapa Anda bersusah-susah atas kedatangan kami, wahai putra Rasulullah..? Tak merasa enggan Anda seperti salah seorang dari kami, padahal Allah mengutamakan Anda atas kami. Sungguh Saya punya banyak kenangan, wahai tuanku. Di perjalanan pergi haji ada seorang dari pengikut Anda, tak pernah Saya melihat seorang paling abid, paling zuhud dan paling takwa dari dia di antara kumpulan orang!”

Imam menanyakan tentang orang itu, apa yang telah dia lakukan?

VIDEO – Imam Hasanain as dan Wudhu Seorang Tua yang Tidak Benar

Ia berkata, “Dia tak pernah lelah dari beribadah. Tidak singgah di satu tempat kecuali dia sibuk dalam ibadah; sibuk melaksanakan shalat, berdoa dan bermunajat”

Imam bertanya, “Lalu siapa yang memenuhi keperluan dia dan mengurusi urusan-urusannya?”

“Kami lah, wahai tuanku!”, jawabnya. “Kami yang melakukan itu. Kami yang mengikatkan ontanya, menggelar alas tidurnya dan memasang kemahnya. Bila kami akan makan, kami dahulukan dia, maka dia makan. Setelah itu ia kembali pada ibadahnya.”

Tak dibenarkan cara orang tersebut, Imam berkata, “Ketahuilah sahabatku, sesungguhnya kalian lah yang lebih utama dari dia. Sebab dia membebani kalian apa yang menjadi tugasnya yang harus dia lakukan sendiri.

Rasulullah saw adalah seorang yang paling ‘abid dan paling zuhud. Pabila bepergian bersama sahabat-sahabatnya, beliau sendiri yang mengikatkan ontanya dan menggelar alas tidurnya. Ketika para sahabat bergegas untuk membantunya, beliau berkata mereka, “Aku lebih patut mengurusi keperluanku sendiri.”

Sahabat Imam merasa senang dengan perkataan beliau. Lalu pergi seraya berucap, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan aku mengenal keutamaan keluarga Muhammad. Sesungguhnya mereka lah yang lebih mengetahui tentang beliau dalam kebaikan.”[*]

Tonton: “Kartun Anak: Imam Hasan as. Memerdekakan Budak

 

Written by
No comments

LEAVE A COMMENT