Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Home2017 (Page 35)

March 2017

Telah disinggung sebelumnya bahwa ada dua hikmah yang dapat dipetik dari keadaan menangis karena takut kepada Allah SWT, atau karena sesuatu yang telah hilang, dan berbagai faktor lain yang menyebabkan seseorang menangis karena Allah SWT. (Baca sebelumnya: Sedih Karena Allah - 3) Dua hikmah yang sangat penting

Mengingat Allah itu menguatkan

Alquran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab / audien pertamanya menggunakan bahasa tersebut. Nantinya akan timbul pertanyaan jika tidak berbahasa Arab; mengapa Alquran turun dengan bahasa lain, padahal para mukhatab awalnya berbahasa Arab?

Alquran dalam Ayat Fushilat, ayat ke-44 menyatakan:” Dan Jikalau kami jadikan Alquran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Alquran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab?” Oleh karena itu, kondisi alamiah dan normallah yang menuntut Alquran turun dengan bahasa Arab.

Di Sampang itu, dengan merujuk kepada sebagian ayat-ayat suci Alquran, kita akan mendapati sisi-sisi lain dari turunnya kitab mulia ini dengan bahasa Arab. Berikut sisi-sisi tersebut:

Kedua, bersedih dan menangis karena Allah SWT menimbulkan pengaruh mendalam berupa rasa akan kedekatan dengan-Nya dan terkoyaknya sekat-sekat hijab jiwa sehingga seseorang menjadi lebih optimal dalam mengomunikasikan jiwanya dengan Allah SWT. (Baca sebelumnya: Sedih Karena Allah - 2)  Karena itu, dia hendaknya memanfaatkan dengan baik momentum yang

Belakangan ini, terlebih dalam suhu panas suasana pilkada, fenomena mengkafirkan oleh kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tertentu marak terjadi. Entah mengapa sedemikian besar ambisi mereka untuk mencapai target tertentu sehingga mudah menjatuhkan tuduhan kafir kepada siapa saja yang taksepaham. Mestinya, persoalan kafir dan hukum-hukumnya dikaji lebih

بِسمِ الله الرَّحمنِ الرَّحيمِ اللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah sholawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad. إلهِي أَلْبَسَتْنِي الْخَطايا ثَوْبَ مَذَلَّتِي، وَجَلَّلَنِي التَّباعُدُ مِنْكَ لِباسَ مَسْكَنَتِي، وَأَماتَ قَلْبِي عَظِيمُ جِنايَتِي، فَأَحْيِه بِتَوْبَة مِنْكَ يا أَمَلِي وَبُغْيَتِي‎.‎ Wahai Tuhanku, Kesalahan telah

بِسمِ الله الرَّحمنِ الرَّحيمِ اللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah sholawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad. اِلـهي قَصُرَتِ الالْسُنُ عَنْ بُلُوغِ ثَنائِكَ كَما يَليقُ بِجَلالِكَ، وَعَجَزَتِ الْعُقُولُ عَنْ اِدْراكِ كُنْهِ جَمالِكَ، وَانْحَسَرَتِ الابْصارُ ‏دُونَ النَّظَرِ اِلى سُبُحاتِ وَجْهِكَ،