Isra’ dan Mi’raj adalah prosesi dan acaranya. Tema utamanya adalah “Pelantikan Manusia Tuhan”, Muhammad SAW.
Isra’ dan Mi’raj bukan upacara penunjukan Muhamnad sebagai Nabi, karen ia telah ditetapkan sebelum dilahirkan sebagaimana tersurat dalam semua kitab suci agama-agama dan ajaran Ibrahimik.
Isra’ dan Mi’raj adalah seremoni sakral di aula arsy pelantikan Muhammad sebagai reprsentatif pamungkas Allah SWT.
Baca: Jika Allah Tidak Bertempat, Mengapa Mikraj?
Bila Maulid merupakan hari kelahiran fisikal Muhammad, maka Isra’ dan Mi’raj adalah hari kelahiran metafisikal Muhammad SAW sebagai manusia termulia, hamba teragung dan makhluk tersuci.
Disebut “manusia” karena manusia adalah ciptaan termulia. Dialah prototype “manusia”, yang tanpa kehadirannya, tak pernah ada “manusia”.
Disebut “manusia Tuhan” karena dia adalah Dia yang memanifestasikan diriNya dalam dirinya.
Baca: Kesulitan Hidup, Keagungan Hidup: Potret Kisah Hidup Rasulullah dalam Surah Adh-Dhuha
Andai ada manusia yang mirip Dia, maka dialah. Andai tuduhan ghuluw adalah kehormatan, maka pengikut Ali yang kerap dituduh berghuluw (cinta secara berlebihan) kepada Ali lebih pantas dituduh “berghuluw” kepada Muhammad, karena Ali adalah manifestasinya.