Teheran, 17 April 2025 — Dalam sebuah pertemuan yang sarat makna dan penuh harapan, Menteri Pertahanan Arab Saudi, Khalid bin Salman, menyampaikan pesan resmi dari Raja Arab Saudi kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Ayatullah Al-Uzhma Sayyid Ali Khamenei, pada Kamis, 17 April 2025.
Pertemuan penting ini menjadi titik terang baru bagi hubungan antara dua kekuatan besar di dunia Islam: Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi. Dalam suasana hangat dan bersahabat, Imam Khamenei menekankan urgensi persatuan dan kerja sama antar sesama bangsa Muslim.
Imam Khamenei: “Iran dan Saudi Saling Melengkapi”
Dalam sambutannya, Imam Khamenei menyampaikan pandangan strategis beliau tentang pentingnya hubungan Iran-Saudi. “Kami meyakini bahwa hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi akan membawa manfaat besar bagi kedua negara. Dua bangsa ini bisa saling melengkapi satu sama lain,” tegas beliau.
Lebih lanjut, beliau menyinggung adanya pihak-pihak yang tidak menginginkan terjalinnya persaudaraan antara dua negara Muslim tersebut. “Perlu kita sadari bahwa perluasan hubungan ini menghadapi penentangan dari musuh-musuh. Namun, kita harus mampu mengatasi niat-niat jahat mereka. Dan kami siap untuk itu,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Imam Khamenei juga menyampaikan bahwa Republik Islam Iran, dengan berbagai kemajuan dan pencapaiannya di berbagai bidang, siap membantu Arab Saudi jika dibutuhkan. Sebuah tawaran yang mencerminkan semangat ukhuwah Islamiyyah sejati—saling menguatkan dan berbagi potensi antar sesama negara Islam.
“Lebih Baik Mengandalkan Saudara, Daripada Bergantung pada Musuh”
Dalam momen penuh hikmah itu, Imam Khamenei menegaskan sebuah prinsip penting dalam politik luar negeri Islam: kemandirian dan solidaritas antarnegara Muslim. “Jauh lebih baik bagi saudara-saudara di kawasan ini untuk saling bekerja sama dan tolong-menolong, daripada bergantung kepada pihak luar,” ujar beliau dengan penuh keyakinan.
Pernyataan ini tidak hanya menyentil realitas dunia Islam hari ini, di mana banyak negara masih terikat pada kekuatan-kekuatan asing, namun juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih bermartabat—di mana umat Islam berdiri di atas kaki sendiri, dengan saling menguatkan.
Arab Saudi: Datang dengan Niat Mempererat Persaudaraan
Menteri Pertahanan Arab Saudi, Khalid bin Salman, datang ke Teheran dengan membawa pesan perdamaian dan persahabatan. Didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, pertemuan berlangsung dalam suasana positif.
“Saya datang ke Teheran dengan agenda memperluas hubungan dengan Iran dan membangun kerja sama di semua sektor,” ujar Khalid bin Salman. Ia menambahkan, “Kami berharap bahwa diskusi yang konstruktif ini akan membawa hubungan antara Arab Saudi dan Republik Islam Iran ke tingkat yang lebih kuat dari sebelumnya.”
Pernyataan ini memberikan sinyal kuat bahwa Arab Saudi tengah membuka lembaran baru dalam kebijakan luar negerinya—dengan mengedepankan dialog, kerja sama, dan persaudaraan Islam di atas perbedaan.
Sebuah Titik Balik bagi Dunia Islam
Pertemuan ini menjadi momen bersejarah yang patut dicatat oleh umat Islam di seluruh dunia. Di tengah berbagai konflik dan upaya adu domba yang dilakukan oleh kekuatan asing, langkah Iran dan Arab Saudi untuk saling mendekat menjadi harapan baru bagi kebangkitan umat.
Jika dua pilar penting dunia Islam ini mampu bekerja sama dalam bidang politik, ekonomi, pertahanan, dan teknologi, bukan tidak mungkin wajah Timur Tengah akan berubah. Bukan lagi kawasan konflik, tetapi kawasan persatuan, stabilitas, dan kemajuan.
Seperti yang berkali-kali ditegaskan oleh Imam Khamenei dalam berbagai kesempatan: “Jika umat Islam bersatu, tidak ada kekuatan yang mampu mengalahkan mereka.” Maka, semoga pertemuan ini bukan sekadar diplomasi sesaat, melainkan awal dari persatuan strategis yang hakiki—untuk membangun peradaban Islam yang kembali jaya.
Sumber: Khamenei.ir
