Imam Hasan Al-Mujtaba a.s. adalah seorang yang memiliki posisi unik dalam sejarah. Dialah satu-satunya imam yang menyerahkan tongkat imamahnya kepada saudaranya (Imam Husein Asy-Syahid a.s.). Imam Hasan juga dikenal dalam sejarah Islam sebagai peletak dasar persatuan dan perdamaian atas kesediaannya menandatangani perjanjian damai dengan Muawiyah (meskipun akhirnya dikhianati oleh lawannya itu).
Semasa hidupnya, Imam Hasan dikenal sebagai sosok yang sangat santun dan dermawan. Seperti para Imam lainnya, Imam Hasan juga banyak menyampaikan hadits yang sangat berharga dan di kemudian hari menjadi kata-kata abadi yang sering dikutip oleh kaum Muslimin. Berikut ini adalah beberapa ucapan beliau yang semestinya menjadi dasar panduan hidup bagi kita semua.
Tentang Penyebab Kehancuran
Kehancuran hidup adalah hal yang paling dihindari oleh setiap manusia. Sayangnya, banyak manusia yang membenci kehancuran, akan tetapi tetap memelihara sifat-sifat yang menjadi faktor penyebab kehancuran tersebut. Imam Hasan mengingatkan kita agar menjauhi sifat-sifat tersebut, agar kita terhindar dari kehancuran.
Kebinasaan manusia terletak pada tiga hal: sombong, tamak, dan hasud. Kesombongan menghancurkan agama seseorang. Karena sombong, Iblis menjadi makhluk terkutuk. Sifat tamak adalah musuh jiwa. Karena tamak, Adam diusir dari surga. Adapun hasud adalah akar dari keburukan. Akibat kedengkian, Qabil menjadi pembunuh Habil. (Bihar Al-Anwar, jilid 75, halaman 11, hadis nomor 1)
Tentang Peran Akal, Kesungguhan, dan Keyakinan Agama
Sebagai Muslim, kita tentunya mendambakan diri kita menjadi orang yang berkepribadian unggul, beretika, terhormat, dan religius. Terkait dengan ini, Imam Hasan menyebut syarat-syarat tertentu agar kita memiliki kepribadian unggul tersebut.
Tiada etika bagi yang tak punya akal, tiada kehormatan diri tanpa kesungguhan, dan tiada rasa malu bagi yang tak punya keyakinan agama. (Bihar Al-Anwar, jilid 75, halaman 11, hadis nomor 6)
Tentang Kehidupan Duniawi dan Ukhrawi
Bagaimanakah kita harus menyikapi pekerjaan-pekerjaan duniawi dan ukhrawi kita? Inilah anjuran sederhana yang diberikan Imam Hasan a.s.:
Kerjakan urusan duniamu seakan-akan engkau akan hidup abadi. Kerjakan urusan akhiratmu seakan-akan engkau mati esok hari. (Bihar Al-Anwar, jilid 44, halaman 139)
Tawakal kepada Allah
Allah adalah Zat yang Mahakuasa. Dia telah menetapkan ketentuannya atas kita. Hanya saja, ada beberapa ketentuan-Nya yang terkadang tidak kita sukai. Bagaimana kita harus menyikapi ketentuan Allah yang kelihatannya tidak bagus itu? Satu-satunya cara adalah dengan berserah diri dan tawakal. Begini penjelasannya menurut Imam Hasan a.s.:
Siapa pun yang bertawakal dan percaya akan kebaikan setiap ketentuan/pilihan Allah, dia pasti tak akan pernah berharap berada di dalam situasi selain yang Allah tetapkan pilihan baginya. (Tuhaf Al-‘Uqul, halaman 234)[*]
Sumber: Buletin Al-Wilayah, Edisi 03, Agustus 2016/Dzulqa’dah 1437
Baca: Baju Lebaran Imam Hasan dan Imam Husain a.s.